Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

karantina pertanian parepare
Pejabat Karantina Pertanian Parepare melakukan pembersihan sapi potong sebelum dikirim ke Kalimantan..(Foto: Humas Karantina Pertanian Parepare)

Sebelum Dikirim ke Kalimantan, Karantina Pertanian Parepare Pastikan Sapi Potong Sehat Sesuai Prosedur



Berita Baru, Parepare – Menjelang lebaran Iduladha permintaan sapi potong dari Pulau Kalimantan semakin meningkat.

Karantina Pertanian Parepare telah memberikan fasilitas pemeriksaan kesehatan setiap pengeluaran sapi potong dari seluruh wilayah kerja sebanyak 163 kali dan hampir mencapai 4000 ekor.

Kepala Karantina Pertanian Parepare, A Azhar melakukan monitoring kesiapan pengiriman sapi potong sebanyak 225 ekor di instalansi karantina hewan (IKH).

“Pengiriman sapi asal Sulsel ke pulau Kalimantan dari Januari sampai Juni tahun lalu mencapai 4000 ekor sapi,” katanya.

“Untuk tahun ini, juga hampir yang sama dengan tahun lalu. Biasanya dua minggu jelang lebaran Iduladha, frekuensi pengiriman sapi potong akan meningkat,” tambahnya.

Azhar mengatakan Karantina Pertanian Parepare berupaya mengantisipasi mewabahnya penyakit mulut dan kuku atau dikenal PMK.

Selain itu, pihaknya juga mengantisipasi penyakit Jembrana dalam lalu lintas hewan ternak terkhusus sapi potong.

“Sapi potomg yang akan dikirim sajib menjalani pemeriksaan di Karantina Parepare,” jelasnya.

“Pemeriksaannnya kelengkapan dokumen, pemeriksaan fisik, pengambilan sampel darah dan pengujian laboratorium untuk mendeteksi penyakit parasit darah,” sambungnya.

“Selain itu, kita juga melakukan penyemprotan disinfektan pada ternak dan alat angkut sapi potong jika ingin naik ke kapal,” tambah Azhar.

Tak hanya itu, Kepala Karantina Pertanian Parepare juga menegaskan sapi potong yang dikirim harus menerima vaksinasi PMK yang dibuktikan dengan eartag yang terpasnag pada telinga sapi.

“Sapi ini juga harus kita karantina selama 14 hari, untuk memastikan sapi ini sehat dan telah dokumen lengkap sesuai aturan yang ada,” pungkas Azhar.