Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

bimtek
Ilustrasi Kepala Sekolah melakukan bimtek.(istimewa)

Kepsek Bimtek di Bali Disorot, Inspektorat Parepare: Kita akan Panggil yang Bersangkutan



Parepare – Bimbingan teknis (Bimtek) pengadaan barang dan jasa kepala sekolah se-Kota Parepare di Provinsi Bali menuai sorotan.

Sebab, bimtek kepala sekolah itu diduga menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang tidak sesuai kebutuhannya.

Saat dihubungi, Kepala Inspektorat Parepare, Muhammad Husni Syam mengatakan akan segera memanggil yang bersangkutan dan telah menggali informasi di bidang pendidikan dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud).

“Kita akan panggil yang bersangkutan, mungkin sekitar minggu depan untuk klarifikasi. Kami sudah klarifikasi untuk kepala bidang pendidikan dinas berkaitan pelaksanaan kegiaatan (bimtek) itu,” jelasnya, Kamis (22/12/2022).

Muhammad Husni mengatakan hanya ingin mengetahui pelaksanaan kegiatan bimtek kepala sekolah mulai maksud tujuannya.

“Kita sudah gali. Intinya adalah pada prinsipnya dalam rangka peningkatan sumber daya bagi kepala sekolah,” katanya

Dia juga mengutarakan pihak yang bertanggung jawab bimtek di Provinsi Bali adalah Dinas Pendidikan. Pihaknya juga akan memeriksa laporan pertanggung jawaban dari penggunaan dana Bos di Parepare.

“Informasinya yang kami dapat Dinas Pendidikan yang memprkarsai kegiatan tersebut. Kami juga akan melakukan pemeriksaan dan memang dilakukan setiap tahun. Sampai pertanggung jawaban dari semua penggunaan dana Bos disitu,” terang Muhammad Husni.

Pihaknya juga akan melihat sejauh mana penggunaan dana Bos karena bukan hanya dana itu tapi kegiatan-kegiatan lain yang didanai anggaran anggaran Bos yang dilakukan setiap tahunnya.

“Masih menunggu dojumen, kita tunggu sebenarnya. Namun belum dibawa, padahal sudah janjian kemarin tapi sampai saat ini belum menyampaikan dojumen laporan penyelenggaraannya,” ucapnya.

Sementara, salah seorang kepala sekolah yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan menggunakan uang pribadinya untuk mengikuti bimtek pengadaan barang dan jasa di Bali.

“Iya, saya gunakan dana pribadi karena sebelumnya tidak ada diperencanaan,” katanya.

Dia menjelaskan, arahan kepala Disdikbud Parepare bahwa uang perjalanan dapat menggunakan dana pribadi maupun dana Bos.

“Kalau arahannya kepala dinas, merencanakan sesuai diperencanaan dan kalau ada uangnya boleh digunakan dana Bos. Namun yang tidak ada, kalau mau ikut menggunakan anggaran sendiri,” ujarnya.

Saat ditanyakan penyelenggara bimtek itu, kepala sekolah ini mengatakan diselenggarakan Disdikbud Parepare. “Iya, Dinas pendidikan yang mempunyai program bimtek,” katanya.

Kepala sekolah itu juga masih mengingat pengeluaran selama melakukan perjalanan pulang balik Parepare-Bali.

“Kalau harga tiket dan biaya penginapan. Tiket kalau tidak salah harganya Rp1,3 juta dan Rp1,5 juta, ini pergi pulang yah. Kalau biaya penginapan dua hari satu malam, kalau tidak salah itu Rp475 ribu,” tutupnya.