Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

pinrang
Kepala Bulog Pinrang, Maysius. (Foto: istimewa)

Stok Beras Pinrang Dipastikan Aman Hingga Akhir Tahun 2023



Berita Baru, Pinrang – Kabupaten Pinrang menjadi salah satu wilayah terdampak penurunan produksi pertanian selama kemarau panjang.

Diketahui, beberapa kelompok tani di Pinrang tidak turun sawah dikarenakan saluran irigasi di wilayahnya sementara di kerja.

Ada pula lahan pertanian di Pinrang yang mengering karena cuaca panas yang melanda.

Masyarakat pun khawatir dengan kondisi saat ini. Mengingat harga beras juga naik.

Kepala Cabang Bulog Pinrang Maysius mengungkapkan ketersediaan stok beras masih aman.

Dia mengatakan stok beras di Perum Bulog KCP Pinrang sebanyak 660.405 kilogram.

Di mana terdiri dari beras PSO sebesar 460.405 kg dan beras komersial sebesar 200.000 kg.

“Terkait kecukupan ketersediaan beras, untuk kebutuhan penugasan penyaluran Bantuan Pangan dan Program Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP) beras yang masih berjalan masih cukup sampai akhir tahun 2023,” katanya.

Maysius mengatakan, apa bila masih dirasa kurang untuk memenuhi kebutuhan.

Pihaknya dapat meminta dropingan beras CBP (cadangan beras pemerintah) dari daerah lain.

Saat ini Bulog Pinrang melakukan penugasan pemerintah penyerapan beras PSO untuk cadangan pangan pemerintah di harga Rp9.950 per kg dengan beras kualitas medium.

Harga tersebut sesuai peraturan Bapanas RI nomor 6 tahun 2023. Selain penyerapan CBP, pihaknya juga menyerap beras CPP.

“Kami juga melakukan penyerapan beras komersial untuk kor bisnis bulog mengikuti harga yang berlaku dipasaran umum tapi dengan kuantum disesuaikan kebutuhan penjualan untuk bisnis komersial bulog KCP Pinrang,” ujarnya.

Maysius mengatakan, saat ini harga beras di pasaran Rp12.500 per kilogram.

Pembeli masih didominasi pedagang dari luar Provinsi Sulsel.

“Alasan tingginya harga di pabrik, menurut pelaku usaha penggilingan dikarenakan harga bahan baku gabah kering panen di sawah yang terlampau tinggi di kisaran Rp 7.600- Rp 7.800/kg,” ungkapnya.

Lebih lanjut, dia menuturkan target penyerapan beras Perum Bulog Pinrang untuk tahun 2023 ini sebesar 38.740 ton.

“Realisasi penyerapan dari awal tahun sampai dengan hari ini sebesar 6.956 ton,” ungkapnya.

Diakui, kendalanya saat ini yakni mekanisme pasar di mana para pedagang atau pengusaha beras dari luar provinsi yang selalu membeli diatas Harga Pembelian Pemerintah (HPP).

Sehingga mengakibatkan pelaku penggilingan padi lebih memilih menjual berasnya diharga tinggi lebih dari HPP ditetapkan pemerintah.

Kendati demikian, dia pun optimistis bisa memenuhi target hingga tahun ini.

“Dari awal tahun kami optimis. Semoga produksi padi di bulan Oktober sampai akhir tahun meningkat dan harga diharapkan turun,” imbuhnya.