Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

mahfud md
Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD saat debat cawapres. (Foto: potongan siaran langsung Youtube KPU RI)

Mahfud MD Ungkap Ada Korupsi dan Pencucian Uang Senilai Rp 700 Triliun



Berita Baru, Jakarta – Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD menegaskan penegakan hukum merupakan kunci mutlak untuk mendorong laju pertumbuhan dan pemerataan ekonomi di Indonesia.

Hal itu dipaparkan Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD di Debat Cawapres, Jumat (22/12/2023) malam Wita.

“Indonesia ini terlalu banyak korupsi sehingga pertumbuhan ekonomi tidak pernah maksimal,” papar Mahfud.

Menurutnya, tren pertumbuhan ekonomi suatu negara berbasis pada empat sektor.

Di antaranya belanja pemerintah, konsumsi masyarakat, impor dan ekspor dan digitalisasi.

Mahfud MD mengatakan empat sektor tersebut terlalu banyak di korupsi.

Cawapres Ganjar Pranowo mengungkapkan data perkara korupsi dan tindak pencucian uang yang ditangani jajarannya selama empat terakhir.

“Kasus yang saya tangani empat tahun terakhir (di Kemenkopolhukam saja) menyangkut korupsi dan pencucian uang (senilai) Rp 700-an triliun,” ungkapnya.

Deretan kasus itu mulai dari hak tagih skandal Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang macet selama 22 tahun, mafia tanah, dana investasi di Asabri, penyanderaan 126 kapal pengangkut batu bara, hingga dugaan pencucian uang di lingkungan Kementerian Keuangan senilai Rp 346 triliun.

“Teori apa pun yang Anda pakai, kalau tidak mampu memberantas korupsi atau sekurang-kurangnya menghentikan korupsi dari waktu ke waktu, pertumbuhan ekonomi tidak akan pernah maksimal,” imbuh Mahfud.

Merujuk Indeks Persepsi Korupsi (IPK) yang secara berkala dilansir Transparency International Indonesia (TII), korupsi masih selalu menjadi tantangan serius di Indonesia.

Pada 2022, peringkat IPK Indonesia bahkan merosot 4 poin dibanding setahun sebelumnya dan menempati peringkat 110 dari 180 negara yang disurvei oleh Transparency International (TI).