Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

harga cabai
Warga Parepare, Baharuddin sedang memetik buah tanaman cabainya di halaman rumahnya. (Foto: Beritabaru.co Sulsel)

Harga Cabai Melonjak, Warga Parepare Ini Memilih Tanam Sendiri di Halaman Rumah



Berita Baru, Parepare – Baharuddin, Warga Kecamatan Bacukiki, Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel), menanam tanaman cabai sendiri disaat harga cabai mencapai Rp 70 ribu per kilogram.

Hasilnya, bisa mengurangi biaya belanja cabai dan bisa memberikan tetangganya yang membutuhkan.

Baharuddin mengatakan sangat terdampak dengan El Nino yang belum berakhir dan berefek naiknya harga cabai dipasaran.

Sehingga, kurangnya kelatenannya dan kesibukannya dalam aktivitasnya.

Dirinya menyempatkan untuk menanam cabai di pekarangan rumahnya.

Ternyata, hasil dari tanaman cabainya bisa berbuah banyak dan memenuhi kebutuhan dapur.

“Alhamdulillah bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari,” ujarnya, Rabu (8/11/2023).

“Sejak harga cabai naik, saya tanam ini kurang lebih setahun mengingat kondisi sekarang, cabai ini sangat langka dan mahal,” katanya.

Warga Bacukiki ini mengatakan sampai saat ini tanaman cabai yang hanya beberapa bibitnya semain subur dan tidak pernah berhenti berbuah.

Sehingga, jika ada tetangganya yang membutuhkan bisa mengambil sendiri atau memetik sendiri sesuai kebutuhan.

Sekarang ini, harga cabai dipasar telah mencapai harga Rp 70 ribu per kilogram.

Membuat dirinya dan tetangganya meringankan beban kebutuhan sehari-hari.

“Saya sudah tanam kurang lebih sepuluh bibit, banyak yang mati sejak musim kemarin (El Nino) dan tinggal tiga pohon tinggal,” kata Baharuddin

“Ini sudah cukup untuk kebutuhan sehari-hari disaat harga cabai tinggi dipasaran. Biasa juga tetangga yang butuh, dipersilahkan untuk petik sendiri,” tambahnya.

“Iya, tinggal petik sendiri. karena dua hari setelah dipetik, ada lagi buahnya,” ungkapnya.

Baharuddin juga bersyukur berkat tanaman cabainya bisa merasakan pedisnya makanan.

“Saya sangat bersyukur, walaupun mahal harganya cabai dipasar, mulut tetap pedis saat makan,” imbuhnya.