
Waduh! Puluhan Karyawan Hotel Parepare Dirumahkan Gara-gara Efisiensi Anggaran
Berita Baru, Parepare – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) menyebut ada puluhan karyawan hotel dirumahkan sejak April sampai sekarang.
Hal tersebut diakibatkan masih lesunya angka Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE).
Sekretaris PHRI Parepare Hasan Basri mengatakan puluhan karyawan yang dirumahkan itu berasal dari hotel anggota PHRI.
Hasan mengungkapkan angka tersebut terhitung dari April 2025 sampai saat ini.
“Kurang lebih 20 orang dari 3 hotel. Ini kebijakan efisiensi anggaran sangat berdampak bagi sektor pariwisata khususnya industri perhotelan,” kata Hasan Basri, saat dihubungi Beritabaru.co, Jumat (16/5/2025).
“Bagaimana tidak? income (penghasilan) bagi hotel itu sebagian besar dari kegiatan rapat-rapat instansi pemerintah dan perjalanan dinas,” tambahnya.
Hasan juga mengungkapkan ada hotel yang baru beroperasi yang direncanakan untuk pemenuhan fasilitas rapat dan saat ini tidak mampu lagi akomodir kegiatan-kegiatan pemerintahan akibat terdampak efisiensi.
“Bahkan hotel-hotel yang baru beroperasi beberapa tahun belakangan ini dibangun dengan tujuan untuk pemenuhan fasilitas rapat dan akomodasi pemerintah yang mana dari hotel-hotel yang sudah ada tidak mampu mengakomodir semua kegiatan-kegiatan tersebut,” jelasnya.
Dia mengungkapkan dampak efisiensi anggaran memberi dampak bagi pemilik untuk merumahkan karyawannya.
Lanjut Hasan, ada karyawan hotel tanpa digaji dan bahkan ada yang molor membayarkan gaji karyawannya.
Tak hanya itu, bahkan ada hotel menerapkan sistem kerja per hari.
“Dampak dari efisiensi anggaran ini sudah ada hotel yang merumahkan karyawannya tanpa digaji atau biasa disebut unpaid leave. Unpaid leave bukan hanya satu hotel tapi sudah ada beberapa yang mulai menerapkan,” jelasnya.
“Selain itu ada juga hotel yang terlambat membayarkan gaji karyawannya dan ada pula yang menerapkan sistem daily worker dalam artian mereka bekerja harian dan gajinya pun harian. Mereka masuk kerja melihat kondisi banyak tidaknya tamu menginap,” ujarnya menambahkan.
Sekretaris PHRI itu berharap tidak ada lagi gelombang PHK di industri hotel seperti yang terjadi di Kota Makassar.
“Mari kita sama-sama berdoa semoga saja ke depannya tidak ada gelombang PHK di industri hotel seperti yang sudah terjadi di Makassar,” pungkasnya.