Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Kenyang
Ilustrasi Makan Berlebihan

Terlalu Kenyang dapat Memicu Muncul 5 Risiko ini



Makassar – Ketika makanan melimpah di hadapanmu, salah satu hal yang biasa kamu lakukan adalah dengan makan sebanyak-banyaknya. Tersedianya makanan lezat dan cuma-cuma di hadapanmu ini bisa jadi membuatmu lepas kendali dan kebanyakan makan.

Semua hal yang terlalu banyak ini tentu tidak baik bagi tubuh. Terlalu banyak makan merupakan salah satu hal yang bisa menyebabkan masalah pada kesehatanmu.

Banyak faktor yang menyebabkan orang makan sampai terlalu kenyang. Contohnya, karena merasa sangat lapar, makanannya terasa enak, dan akibat pengaruh stres.

Makan sampai terlalu kenyang tidak sehat. Merujuk MD Anderson Cancer Center, terlalu kenyang membuat perut membesar melebihi ukuran normalnya dan menyebabkan tekanan.

Kondisi tersebut karena perut berusaha menyesuaikan dengan jumlah makanan yang banyak. Namun, perut kenyang yang membesar mendorong tekanan organ lain yang rentan menyebabkan masalah kesehatan.

Risiko Terlalu Kenyang

1. Kembung

Mengutip Healthline, makan kekenyangan menyebabkan ketegangan sistem pencernaan. Kondisi itu memicu gas berlebihan dan kembung perut. Makanan pedas, berlemak, dan minumanan berkarbonasi (soda) yang dikonsumsi berlebihan rentan memperparah gas dan kembung. 

2. Mengantuk

Makan berlebihan cenderung membuat orang menjadi mengantuk, lesu, dan lelah. Kondisi itu karena hipoglikemia reaktif, ketika gula darah turun segera setelah makan besar.

3. Mual

Sering makan kekenyangan menyebabkan mual dan gangguan pencernaan yang tidak nyaman. Kasus parah mual berakibat muntah cara tubuh meredakan tekanan di lambung.

4. Obesitas

Mengutip Health Short, makan berlebihan bisa menyebabkan obesitas. Ini terjadi akibat penumpukan makanan yang menyebabkan penumpukan lemak dan kalori. Saat terjadi terus-menerus, penumpukan lemak dan kalori berisiko menyebabkan obesitas, diabetes, jantung, dan stroke.

5. Mengganggu fungsi otak

Makan berlebihan berisiko mengalami kerusakan fungsi otak. Kondisinya mengakibatkan penurunan mekanisme kesehatan kognitif otak.