Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

parepare
Suasana dirumah duka, para kerabat keluarga datang melayat kerumah Fathur (17) korban tertimpa tanah longsor. (Foto Beritabaru.co Sulsel)

Tanah Longsor di Bacukiki Barat Parepare Memakan Korban Jiwa



Berita Baru, Parepare – Tanah longsor terjadi di Jalan Kesuma Timur, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare, menimpa seorang remaja yang harus dirawat di RSUD Andi Makkasau.

Setelah dirawat selama dua hari dua malam di RSUD Andi Makkasau dalam keadaan koma, Fahrul yang masih berusia 17 tahun menghembuskan nafas terakhirnya.

Fahrul meninggal dunia pada pukul 14.34 Wita, Jumat (3/2/2023) siang.

Almarhum merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, satu laki-laki dengan satu perempuan dan anak yatim piatu. Karena kedua orang tuanya telah lama meninggal dunia.

Sehari-hari Fathur juga bekerja sebagai tukang batu dan menjual nasi kuning di Pelabuhan Parepare. Almarhum tinggal bersama

Jasad almarhum sudah berada di rumah duka berada di Kampung Baru. Rumah tersebut peninggalan kedua orang tuanya.

Almarhum akan disemayamkan di Segeri, Kabupaten Pangkep, Sabtu (4/2/2023) besok.

Saat ditemui keluarga almarhum, Rosmia mengatakan Fahrul tertindis reruntuhan batu yang roboh akibat intensitas hujan sangat tinggi yang terjadi Rabu (1/2/2023) lalu.

“Posisinya almarhum tertindis batu saat longsor dan tidak bisa menyelamatkan diri karena Fathur dalam keadaan tidur,” jelasnya, Jumat (3/2/2023) sore.

Rosmia menjelaskan saat terbangun Fathur sempat meminta tolong memamnggil nama neneknya dan tantenya.

“Dia kasihan terbangun saat sudah tertindis batu dan sempat teriak meminta tolong ke neneknya dan tantenya,” ucapnya, dengan mata sayu karena belum pernah tidur menjaga almarhum.

Almarhum Fathur bisa diselematkan saat setelah ada orang bisa mengangkat reruntuhan yang menindis tubuh lnya.

“Baru bisa dibantu saat ada orang bisa membantu mengangkat batu yang tindis almarhum,” jelasnya.

Tante dari almarhum mengatakan pekerjaan Fathur sehari-hari bekerja sebagai tukang batu dan jualan nasi kuning di pelabuhan Parepare.

“Iye, dua malam dirawat di rumah sakit dan meninggal sekitar pukul dua selesai salat Jumat dan saat jasad almarhum di rumah sendiri peninggalan orang tuanya,” pungkasnya.