Ramadhan; Madrasah yang tak pernah punya Alumni
Penulis: Kurnio Cipto (Alumni HMI Cabang Palembang)
Berita Baru, Kolom – Dalam sidang isbat yang telah dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 2024, pemerintah menetapkan 1 Ramadan 1445 Hijriah jatuh pada tanggal 12 maret 2024 yang telah mafhum dikalangan kita akan dijalankannya salah satu ibadah mulia yaitu puasa ramadhan.
Selain sebagai sebuah bentuk Kewajiban, selama sebulan penuh umat Islam akan di tarbiyah dengan nilai nilai moral yang bersifat universal yang tidak hanya bermanfaat untuk umat yang menjalankan nya saja (muslim) tetapi mendatangkan kemanfaatan juga kepada seluruh umat manusia sebagaimana dalam kutipan Alquran:
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ
Wama arsalnaka illa rahmatan lil alamin
Artinya, “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (Q.S. Al Anbiya’ : 107)
Maka dengan konsep tarbiyah (pendidikan) inilah bulan ramadhan sering disebut dengan Bulan madrasah.
Dalam kurikulumnya, Madrasah ramadhan banyak memberikan pelajaran beberapa diantaranya kesalehan individu dan kesalehan sosial
Puasa sebagai bentuk ibadah personal akan membentuk kesalehan individu dan kesalehan sosial.
Dalam hal kesalehan individu ganjaran utama adalah pahala bagi orang yang berpuasa dan membentuk manusia menjadi pribadi muttaqin (orang yang bertaqwa) sebagaimana dalam Quran Surat Al Baqarah : 183
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى
الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
yâ ayyuhalladzîna âmanû kutiba ‘alaikumush-shiyâmu kamâ kutiba ‘alalladzîna ming qablikum la‘allakum tattaqûn
Artinya : Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
Dalam ayat tersebut di intisarikan seruan puasa akan bermuara menuju ketaqwaan dan dengan taqwa akan meraih ridha allah berupa surga, sebagaimana dalam Quran surat Thur ayat 17 :
إِنَّ ٱلْمُتَّقِينَ فِى جَنَّٰتٍ وَنَعِيمٍ
Innal-muttaqīna fī jannātiw wa na’īm
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam surga dan kenikmatan.
Selain kesalehan individu, puasa sesungguhnya mempunyai dimensi sosial melebihi ritual ibadah yang lain.
Misalnya dengan tumbuhnya kepekaan dan kepedulian sosial terhadap sesama yang kemudian disebut dengan kesalehan sosial.
Betapa penting nya kesalehan sosial tersebut, meskipun dalam kehidupan sehari hari kita menjalani ibadah wajib secara individu namun karena kurang peduli dengan hubungan dan interaksinya dengan manusia lain atau tidak suka membantu dan peduli dengan sesama tidak muncul kesalehan sosial maka ia akan dicatat sebagai orang yang Muflis (merugi).
Namun, Tarbiyah (pendidikan) dalam madrasahnya ramadhan bukan hanya berakhir dalam riuh kumandang takbir 1 Idulfitri saja dan setelahnya menjadi alumni.
Sebagaimana alumni dalam terminologinya adalah orang yang telah tamat dari suatu pendidikan. Tetapi pendidikan dari madrasah ramadhan tersebut pada seyogyanya harus menjadi “Syawal” sebagaimana bulan yang dihadapi setelah ramadhan.
Dalam etimologinya, arti kata syawal adalah peningkatan. Secara makna kata, syawal adalah peningkatan sehingga bulan Syawal kita artikan dengan bulan peningkatan kualitas dari hasil pendidikan dalam madrasah ramadhan. Sehingga Ramadhan sebagai madrasah, namun ia adalah madrasah yang tidak akan pernah punya alumni.