Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

partai politik
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) periode 2022-2027 Hasyim Asy’ari memberikan pidato usai serah terima jabatan di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/4/2022). Presiden Joko Widodo resmi melantik ketujuh komisioner KPU untuk bertugas dalam periode 2022-2027. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Mengenal Apa Itu Figur Sentral di Setiap Partai Politik



Jakarta – Setiap partai politik, hal yang selalu menjadi sorotan adalah keberadaan orang-orang yang eksentrik dalam parpol tersebut.

Hal ini yang biasanya disebut dengan tokoh atau figur sentral partai politik. Lantas, apa sebenarnya tokoh sentral parpol?

Dikutip dari publikasi Bahan Ajar Partai Politik dan Pemilu dari adm.fisi.unpatti.ac.id, partai politik adalah sekelompok orang yang terorganisasir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama.

Tujuan kelompok ini ialah untuk memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik dengan cara konstitusional untuk melaksanakan programnya.

Hakekat Partai Politik

Berdasarkan berbagai pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa:

1. Beberapa perangkat yang melekat pada partai politik merupakan sekumpulan orang yang terorganisasi;

2. Partai politik mempunyai tujuan untuk memperoleh dan mempertahankan kekuasaan;

3. Untuk merealisasikan tujuan dari partai politik, harus memperoleh dukungan yang seluas-luasnya dari masyarakat mellaui pemiluhan umum;

4. Partai politik memiliki prinsip-prinsip yang telah di setujui bersama oleh antar anggota partai politik.

Dalam proses rekriutmen, harus didasarkan pada figur-figur yang memiliki kopmtensi atau keahlian dalam bidang politik, memiliki pengalaman dalam pengelolaan organisasi politik, dan orang-orang yang memiliki integritas politik yag baik. Hal ini kemudian yang disebut dengan figur politik.

Figur Sentral

Dilansir dari publikasi Dilema Penggunaan Figur Sentral: Antara Idealisme dan Kebutuhan Suara bagi Partai Solidaritas Indonesia oleh journal.unpas.ac.id, sistem kepartaian Indonesia masih sangat mengandalkan figur sentral sebagai penentu dalam setiap pengambilan keputusan terutama dalam hal strategi partainya.

Figur sentral memiliki pengaruh besar untuk strategi politik electoral. Figur ini menjadi simbol utama yang ditawarkan partai kepada masyarakat sebagai komoditas unggulan dari partai.

Meskipun berlainan jabatan, salah satu ciri yang dari figur sentral ini adalah memiliki jiwa kepemimpinan yang kharismatik dan masa kepemimpinan yang lama.

Selain itu figur sentral biasanya adalah pemrakarsa atau orang, atau salah satu politisi yang mendirikan parpol tersebut.

Walaupun memiliki banyak keunggulan dari segi manfaatnya untuk partai politik, tetapi keberadaan figur sentral juga memiliki segudang dampak negatif.

Meskipun sangat berguna, kehadiran figur sentral dalam partai politik bukan tanpa resiko. Kecenderungan partai terhadap figur sentral ini akan menjauhkan partai figur-figur lain yang memiliki potensi untuk membawa partai ke arah yang lebih baik.

Ketergantungan terhadap figur sentral akan membuat partai terasa tua dan kebijakan yang dikeluarkan akan terasa monoton, sehingga akan menghambat proses modernisasi dan melemahkan partai politik di kemudian hari

Partai politik di Indonesia begitu kesulitan melanjutkan suksesi kepemimpinan dan hanya bergantung pada tokoh sentral.

Lambannya laju regenereasi kepemimpinan dan periodisasi kepemimpinan yang relatif lama, menjadikan kader baru lamban mencuat sehingga tidak ada figur alternatif untuk menyaingi senior-senior yang sudah lama bergelut di dunia politik.

Sumber: Tempo.co