Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

napi
Petugas Lapas Kelas IIA Parepare menunjuk bercak darah yang ada di tembok tempat manjatnya napi kabur. (Foto: Beritabaru.co Sulsel)

Kronologi Napi Kasus Pencabulan Anak Kabur dari Lapas Parepare: Panjat Tembok Lalu Lewati Kawat Berduri



Berita Baru, Parepare – Heri bin Herman (22), seorang tahanan kasus pencabulan anak di bawah umur di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) berhasil kabur.

Heri nekat kabur di Lapas Parepare setelah memanjat tembok yang dikelilingi kawat berduri.

Kepala Lapas Kelas IIA Parepare, Totok Budiyanto menjelaskan kronologi kaburnya narapidana (napi) kasus pencabulan anak.

“Kejadian itu terjadi pukul 19.45 Wita setelah salat isya. Karena begitu salat isya mereka akan kita masukkan di kamar, ternyata yang bersangkutan tidak ada. Kita langsung cari dimana posisinya, ternyata mereka melakukan pelarian,” katanya, Senin (29/1/2024).

Totok menyebut napi yang kabur menggunakan alat khusus untuk bisa memanjat tembok yang tingginya sekitar 10 meter.

“Ada alat khususnya, karena dia merangkak dan ada tempat pijakannya untuk memanjat,” jelasnya.

“Terus dia gunakan celannya untuk melindungi dirinya dari pagar duri. Sepertinya celana tidak bisa lindungi tangan dan kakinya,” tambah Totok.

Dia memastikan napi yang kabur tersebut mengalami luka akibat menembus pagar duri.

Sebab, lanjut dia, terdapat bercakan darah di tembok tempatnya memanjat untuk melarikan diri.

“Mungkin ada luka di tangan dan kakinya. Karena ada bekas disitu (tembok Lapas) sampai di daerah Tegal. Jadi sepanjang pelariannya darahnya mengucur terus,” ungkapnya.

Kepala Lapas Parepare juga meminta napi yang kabur tersebut segera menyerahkan diri agar tidak terjadi hal-hal yang diinginkan.

“Saya berpesan untuk warga binaan itu segera menyerahkan daripada terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ucapnya.

“Karena itu tanggung jawab kami. Karena kami yang rawat jika terjadi sesuatu yang bersangkutan,” pungkasnya.