Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

mahasiswa
Ratusan kader PMII melakukan aksi di depan Monuman Cinta Sejati Habibie-Ainun Parepare. (Foto: Istimewa)

Digempur Arus Teknologi, Organisasi Solusi Kembangkan Potensi Mahasiswa



Berita Baru, Kolom – Indonesia banyak memiliki tokoh-tokoh yang punya gagasan yang luar biasa yang telah memberikan kontribusi besar ke bangsa ini.

Kebanyakan tokoh-tokoh tersebut telah memberi mewarnai gerakan mahasiswa secara nasional hingga di daerah-daerah untuk mengawal kebijakan agar tidak salah sasaran.

Gerakan mahasiswa terus membuat perubahan signifikan di sebuah daerah dalam pengambilan keputusan baik di dalam kampus maupun di lingkup pemerintahan.

Saat ini, gerakan mahasiswa mendapat tantangan besar menghadapi derasnya perkembangan teknologi pasca pandemi COVID-19.

Hal inilah, membuat mahasiswa di daerah maupun secara nasional dituntut untuk terus melakukan inovasi dalam membuat gerakan agar tidak tergerus dengan perkembangan teknologi.

Melemah Ditengah Gempuran

Seiring berkembangnya suatu zaman dan megahnya tekhnologi yang menyediakan segala macam bentuk kemudahan membawa tantangan tersendiri bagi mahasiswa.

Mahasiswa seiring waktu dikekang dalam bergerak. Saah satunya zona nyaman dan di manjanya hadirnya fitur-fitur yang membuat mahasiswa sangat mudah mengakses apapun yang diinginkannya sekarang ini.

Apalagi, saat ini tersedia fitur yang memanjakan mata anak bangsa, yakni hadirnya Artificial Intelligence (AI) atau lebih dikenal dengan kecerdasan buatan.

Gencarnya perkembangan di abad ke-21, tentu akan melahirkan mahasiswa yang sangat apatis karena sangat dimanjakan untuk mencari sesuatu, tidak perlu ke perpustakaan atau ke toko buku untuk mendapatkan bahan bacaan atau referensi.

Agen of change seakan melupakan salah satu tugas dan kewajiban mahasiswa.

Semua ini, akan menggerus tidak melahirkan generasi emas yang di cita-citakan pemerintahan saat ini, untuk meraih Indonesia Emas 2045 atau memperingati 100 tahunnya kemerdekaan Indonesia.

Bibit-bibit yang sedang berjuang di gedung-gedung tinggi, sudah terlihat tidak ada lagi yang bisa diharapkan bangsa ini. Apalagi ruang gerak untuk berekspresi semakin sempit saja disaat banyak aturan yang mengekang untuk mengembangkan bakat-minat mahasiswa.

Maka dibutuhkan terjun ke dalam organisasi sebagai wadah untuk mengembangkan potensi yang dimiliki dan menggali luasnya pengalaman.

Sekilas Sejarah Organisasi Kemahasiswaan

Organisasi bukan hanya sekedar wadah biasa melainkan mencetak sosok-sosok hebat kedepannya, peran organisasi dalam sebuah negara memiliki dampak yang besar.

Mahasiswa hendaknya ikut andil dalam menggali luasnya pengalaman dalam organisasi. Organisasi sendiri memiliki sejarahnya khususnya di Indonesia yang menyimpan segala macam pelajaran dan nilai juang.

Gerakan mahasiswa di Indonesia merupakan kegiatan kemahasiswaan dalam lingkup di dalam maupun diluar untuk meningkatkan kecakapan, intelektualitas, dan kemampuan kepemimpinan.

Pada tahun 1908 telah ada gerakan mahasiswa di Indonesia dan melebar ke era reformasi serta di tahun ini telah ada gerakan mahasiswa bernama Budi Utomo.

Budi Utomo merupakan organisasi pemuda di Indonesia yang pertama yang kebanyakan anggotanya merupakan mahasiswa.

Budi Utomo mampu menjadi sebuah wadah yang ampuh dalam menampung kemampuan yang dimiliki anggotanya, dengan kehadiran Budi Utomo menyimbolkan sumbu semangat perjuangan dari para revolusioner bangsa.

Perkembangan organisasi kemahasiswaan dari masa ke masa melahirkan banyak tokoh-tokoh hebat dan memiliki peranan dalam menentukan kebijakan yang ada, organisasi membina dan membentuk karakter serta intelektual dari mahasiswa guna untuk mengembangkan dirinya.

Tanpa Organisasi, Takutnya Anda Menyesal

Menjadi seorang mahasiswa merupakan sebuah kesempatan yang harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, salah satu caranya dengan mengembangkan diri dan mencari pengalaman dalam sebuah organisasi.

Organisasi di kampus terbagi menjadi dua, yakni internal dan eksternal, keduanya memiliki dampak besar bagi melawan arus perkembangan teknologi dan sikap negatif yang telah menyelimuti mahasiswa saat ini

Kampus memiliki organisasi internal yang beragama yang mewadahi mahasiswa dalam mengasah minat dan bakatnya dan mengembangkan soft skill.

Materi dalam perkuliahan tidak hanya dapat diterima dalam ruangan kelas saja, akan tetapi dalam sebuah organisasi kita dapat mendapatkan sebuah materi dan meningkatkan kualitas dan potensi yang dimiliki.

Berorganisasi tentunya dapat menambah relasi sehingga pertemanan dapat meluas serta melatih dalam manajemen waktu.

Berorganisasi dapat menjadikan kita memiliki wawasan atau pengetahuan yang luas serta memiliki pengalaman yang luar biasa dikarenakan pengalaman adalah guru terbaik.

Semakin banyak proses yang dilalui, maka semakin banyak yang dapat dipahami. Dikarenakan dalam setiap proses pasti ada pelajaran yang dapat dipetik. Berproses dalam perkuliahan akan melatih mahasiswa terhadap menyelesaikan sesuatu.

Organisasi eksternal juga menjadi pilihan dalam meningkatkan kualitas dan kemampuan mahasiswa, salah satu organisasi ekstra tersebut, yakni PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia).

PMII didirikan oleh mahasiswa hebat serta merupakan organisasi gerakan dan kaderisasi yang berlandaskan Islam Ahlussunah wal Jamaah.

PMII merupakan salah satu organisasi kemahasiswaan terbesar di Indonesia, sehingga memiliki relasi yang cukup luas.

Alumninya pun berada mengisi leading sektor baik pengusaha, akademisi, praktisi, NGO, serta pondok pesantren.

PMII memiliki kajian ilmu yang cukup luas sehingga dapat memberikan pengetahuan yang luas dan dapat memberikan manfaat kepada mahasiswa baik ketika dalam perkuliahan maupun kepada lingkungan masyarakat.

PMII sebagai organisasi ekstra kampus yang lahir dari tradisi Nahdlatul Ulama yang punya misi dan tanggung jawab dalam melestarikan pemahaman keislaman yang moderat dan toleran bagi terwujudnya kehidupan berbangsa dan bernegara yang rukun dan damai serta menolak bentuk upaya pemahaman dan gerakan Islam yang melawan dan mengubah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Melalui sistem kaderisasi PMII melahirkan kader yang solutif di lingkungannya dan juga kader berkualitas.

Menjadi bagian dari keluarga besar PMII merupakan sebuah kebanggaan.

Jika kita sebagai seorang mahasiswa tidak memiliki organisasinya akan menyesal di kemudian hari. Karena di organisasi adalah wadah untuk membentuk mental, cakap, cerdas dalam bertindak dan bertanggung jawab.

PMII memiliki tujuan, “Terbentuknya pribadi muslim Indonesia yang bertakwa kepada Allah Swt, berbudi luhur, berilmu, cakap dan bertanggungjawab dalam mengamalkan ilmunya serta komitmen memperjuangkan cita-cita kemerdekaan Indonesia.”

Tujuan inilah yang terus menjadikan kami sebagai kader PMII terus semangat bergerak.

Sekali lagi, sebelum anda menyesal di hari esok, ambillah keputusan untuk masuk dalam organisasi. Tapi jangan asal gabung saja.

Penulis: Kurniawan

Kader PMII Komisariat IAIN Parepre