Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

bernardo tavares
Bernardo Tavares saat konferensi pers setelah laga PSM vs Persik Kediri. (Foto: Beritabaru.co Sulsel)

Bernardo Tavares Nilai Wasit Pilih Kasih, Setelah PSM Kalah Dramatis



Berita Baru, Makassar – Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares sangat kesal anak asuhannya kalah dari Bali United dalam laga lanjutan Liga 1 2023-2024.

Duel Bali United vs PSM Makassar berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Jumat (11/8/2023).

Bali United menang dramatis aras tamunya tim Juku Eka dengan skor akhir 3-2.

PSM Makassar unggul terlebih dahulu di menit ke-5 melalui tendangan keras Rezky Eka dan Bali United menyamakan skor melalui gol balasan Privat Mbarga pada menit 12.

Anak asuh Bernardo Tavares kembali unggul lewat Yance Sayuri menit ke-41. Namun Ilija Spasojevic membalas dengan dua golnya di menit ke-74 dan 85′.

Bernardo Tavares kembali menyoroti wasit yang dinilainya pilih kasih dalam memberi hukuman pemain.

Juru taktik asal Portugal menganggap Pasukan Ramang julukan skuad PSM, telah bekerja keras dengan 10 pemain setelah Safruddin Tahar menerima kartu merah langsung pada menit ke-30.

“Hampir lebih dari satu jam kita bermain dengan 10 pemain dan kita sedih dan kecewa,” ungkapnya, saat konferensi pers setelah laga.

Ia menyorotu kepemimpinan wasit Aidil Azmu yang tidak seimbang dalam memberikan hukuman kartu.

“Saya kira tim ketiga (wasit) yang ada di lapangan perlu menganalisa. Melihat kembali atas keputusan yang diambilnya,” jelasnya.

Bernardo Tavares mengungkapkan pemain Bali United seperti Kadek Arel Priyatna dan Ilija Spasojevic seharunya mendapat kartu merah.

Pelatih berusia 43 tahun itu menilai kedua pemain Serdadu Tridatu telah melakukan pelanggaran yang tidak kalah seriusnya yang dilakukan SafruddinnTahar.

“Kalau memang pelanggaran pemain kami adalah sebuah pelanggaran dan diusir keluar lapaangan,” katanya.

“Tapi pelanggaran seperti yang dilakukan Kadek Arel dan Spaso juga melakukan pelanggaran,” sambungnya.

Pelatih PSM itu mengutarakan seharusnya aturan harus ditegakkan untuk kedua tim, bukan malah merugikan salah satunya.

“Harusnya aturan harus ditegakkan bagi kedua tim da terlalu banyak banyak keputusan wasit yang merugikan tim kami,” ungkapnya.

“Setiap kali kami membangun serangan, pasti pertandingan dihentikan. Jadi laga hari ini pembedanya, ada di kesalahan wasit,” tegasnya.

Kekalahan yangbm diraih PSM harus tertahan di peringkat ke-8 di papan klasemen Liga 1 dengan mengantongi 11 poin.

Posisi tim Juku Eja terancam turun ke zona degradasi sebab hanya selisih 3 poin saja.

Sementara itu, Bali United naik ke puncak klasemen dengan mengemas 14 poin.