Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

singapura
Singapura dijuluki Negeri Singa. (Foto: Istimewa)

Asal-usul Singapura Dijuluki Negeri Singa



Berita Baru, Travel – Salah satu negara tetangga Indonesia, Singapura mendapat julukan Negeri Singa.

Saat mendengar julukan tersebut, mungkin kita Anda akan langsung teringat dengan simbol Kepala Singa yang bisa di banyak tempat di Negara Singapura.

Lalu, kenapa Singapura disebut Negeri Singa atau “Lion City”? Berukut penjelasan singkatnya :

Kenapa Singapura disebut Negeri Singa?

Dikutip dari situs Dewan Perpustakaan Nasional, simbol kepala singa Singapura diluncurkan pada tahun 1986 sebagai simbol alternatif nasional.

Singa merupakan simbol yang penting karena nama “Singapura” dalah turunan dari istilah Sansakerta kuno, yakni “simha” atau “singa” (terkadang dieja “singha”), yang berarti singa.

Sementara “pura” berarti kota, seperti dikutip dari situs The Culture Trip.

Singa dipandang sebagai lambang keberanian, kekuatan, dan keunggulan.

Sementara lima belahan surai pada singa melambangkan cita-cita Singapura, yakni demokrasi, perdamaian, kemajuan, keadilan, dan kesetaraan.

Raut wajah singa yang ulet melambangkan bulatnya tekad bangsa untuk menghadapi segala tantangan dan rintangan.

Namun, kisah di balik ditemukannya nama merupakan legenda Singapura yang lebih terkenal lagi.

Menurut situs Dewan Warisan Nasional yang dibawahi oleh Kementerian Budaya, Komunitas, dan Pemuda Singapura, dalam sejarah Melayu, pangeran dari Palembang, Sang Nila Utama, memberi nama pada pulau tersebut setelah datang ke darat dan melihat makhluk yang diyakininya sebagai singa.

Makhluk misterius itu dilihatnya dari kejauhan dan Sang Nila Utama menganggapnya sebagai tanda keberuntungan.

Ia kemudian mendirikan sebuah kota di tempat hewan itu terlihat, yang kemudian dikenal sebagai Singapura.

Meskipun, secara faktual adanya singa di Singapura dianggap tidak mungkin karena bukan merupakan habitat singa.

Sebagian orang meyakini, hewan yang dilihat oleh Sang Nila Utama adalah harimau.

Sebab, hewan buas ini menang berkeliaran liar di Singapura saat itu, bahkan sampai mengancam penduduk desa. 

Namun, hal itu terjadi hanya hingga tahun 1930, ketika harimau terakhir yang mengancam ditembak dan dibunuh.