Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

parepare
Tumpukan sampah di salah satu kontainer di belakang Pasar Lakessi, Kota Parepare. (Foto: Beritabaru.co Sulsel)

Upaya Pemkot Parepare Atasi Masalah Sampah



Berita Baru, Parepare – Data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (SIPSN KLHK) mencatat setiap tahunnya semakin banyak timbulan sampah.

Pada tahun 2023 saja, Parepare terjadi timbulan sampah sebesar 79,33 ton per harinya.

Dari data SIPSN KLHK juga mencatat komposisi sampah berdasarkan sumber sampah, paling tinggi disumbang dari rumah tangga sebesar 42,66 persen.

Selanjutnya, kedua yakni pasar sebesar 20,27 persen, perniagaan 11,13 persen, kawasan 10,62 persen, perkantoran 6,82 persen, fasilitas publik 5,73 persen dan lainnya 2,77 persen.

Sedangkan, jenis sampah empat terbesar di Parepare yakni sisa makanan tercatat 51,4 persen, plastik 12,25 persen, kertas/karton 11,9 persen, kayu/ranting 11,6 persen.

Masalah timbulan sampah ini menjadi tantangan tersendiri bagi setiap daerah, tak terkecuali di Kota Parepare.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Parepare, Susiana mengatakan, pihaknya terus melakukan penanganan sampah.

Saat ini, kata dia, DLH Parepare terus mengajak kolaborasi dengan berbagai instansi baik dari SKPD, BUMN, dan masyarakat dalam hal penanganan sampah. b

“Karena penanganan sampah tentunya akan lebih maksimal jika yang terlibat langsung adalah masyarakat itu sendiri,” kata Susiana, saat dihubungi, Selasa (16/7/2024).

Tak hanya itu, Susiana juga telah meminta setiap kecamatan untuk mengaktifkan bank sampah di setiap kelurahan.

Ia mengungkapkan bank sampah yang sudah berjalan dan progresnya bagus di Kelurahan Labukkang, Kecamatan Ujung.

“Dan sementara dalam proses kami membuka layanan call centre yang bisa dihubungi sekiranya ada hal-hal yang berhubungan dengan tupoksi DLH,” tambah dia.

DLH Parepare juga rutin menggelar kerja bakti dengan menyasar lokasi-lokasi di masing-masing kecamatan dengan melibatkan TNI-Polri.

“Ke depan adalah mencari pola seperti apa untuk membangun mindset masyarakat tentang pentingnya untuk menjaga kebersihan yang diawali dari rumah tangga,” ucap Susiana.

“Sehingga akan terbangun budaya bersih dari masing-masing individu yang dimulai dengan sosialisasi disekolah,” lanjut dia.

Ia juga telah menyusun perencanaan untuk tahun untuk peremajaan dan penambahan armada sampah agar cakupan pelayanan pengangkutan sampah lebih luas lagi.

“Kami juga memaksimalkan pemilahan sampah dengan sistem Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS3R),” pungkas dia.