Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

bola
Bola yang telah uji kelayakan yang akan digunakan di Piala Dunia 2022.

8 Uji Kelayakan Bola Berstandar FIFA



Berita Baru, Makassar – Tidak ada bola dapat diproduksi dan dipakai dalam pertandingan sepak bola akbar. Perlu diketahui bahwa bola yang dibuat harus mendapatkan lisensi FIFA terlebih dahulu. Artinya, bola tersebut sudah melewati standar baku yang ditetapkan.

Ada delapan uji kelayakan untuk menentukan suatu bola sudah sesuai standar, di antaranya meliputi keliling, kebulatan, pantulan, penyerapan air, berat, kehilangan tekanan, retensi bentuk dan ukuran,  dan  keseimbangan.

Berikut penjelasannya berdasarkan FIFA Quality Program for Footballs (sepak bola outdoor, futsal, dan pantai):

Tahap Satu : Keliling

Tahap keliling merupakan langkah pertama untuk menguji kesempurnaan lingkaran bola. caranya adalah dengan melakukan dengan melihat nilai rata-rata berdasarkan sumbu yang berbeda dari pengukuran. 

Tes ini dilakukan oleh mesin bernama Circle dan Sphericity Measuring System atau disingkat CSM. Nantinya mesin ini akan dikombinasikan dengan PC biasa dan paket perangkat lunak CSM. 

Kemudian CSM akan menentukan secara rinci penanganan, kalibrasi, dan seluruh pengukuran sistem pengujian.

Tahap Dua: Kebulatan

Tahap sphericity merupakan langkah untuk menguji kestabilitasan bola ketika berada di udara. 

Prinsip dari tes yang digunakan ini adalah untuk menganalisis seberapa luas sepak bola dengan rata-rata ukuran jari-jari bola. 

Sama dengan sebelumnya, tes ini menggunakan mesin CSM untuk menjalankan pengujian yang dioptimalkan prosedur dan memberikan hasil akhir untuk FIFA Quality Pro.

Tahap Tiga: Rebound

Ketiga adalah uji kelayakan rebound  yang dilakukan untuk menguji pantulan bola. Dalam tahap ini, bola sampel akan dibebaskan di udara dengan kecepatan yang telah ditentukan.

Selanjutnya bola yang menyentuh permukaan pada titik-titik tertentu di tengah panel akan didistribusikan di atas permukaan bola. 

Panel akan dipilih sedemikian rupa sehingga jumlah titik pengujian merata pada berbagai bentuk panel.

Setelah pertama kali dipindahkan, kamera dipindahkan ke ketinggian yang kira-kira sama, dan ketinggian di atas landasan yang dicatat. 

Setiap kesalahan paralaks yang disebabkan oleh perbedaan antara ketinggian dan tinggi kamera dikoreksi secara matematis selama evaluasi hasil.

Tahapan ini akan dibantu oleh perangkat kamera video untuk menentukan ketinggian dari sisi bawah bola. Pengukuran akustik juga dimungkinkan sebagai cara pengukuran alternatif.

Tahap Empat: Penyerapan air

Tahap keempat adalah penyerapan air . Tes ini dilakukan demi menguji tingkat ketahanan bola terhadap air. 

Caranya dengan menempatkan bola dalam wadah yang berisikan udara. Lalu bola dikompresi ke dalam air dengan menggunakan piston pneumatik dan dibiarkan meresap ke dalam air.

Piston pneumatik variabel ini mampu mengompresi ke berbagai kedalaman. 

Hal tersebut membuat bola dapat berputar ke berbagai arah antara kompresi, di mana satu putaran penuh dalam waktu sekitar 20 kompresi.

Dengan demikian, permukaan sepak bola yang lengkap bersentuhan dengan air selama pengujian. Terakhir bola ditimbang kembali setelah 250 siklus kompresi dan dibandingkan dengan nilai penimbangan semula.

Tahap Lima : Berat

Tahapan uji kelayakan kelima dinamakan dengan bobot , yaitu menguji berat bola. Pada tahap ini mesin perlu mencapai kompresi 25 persen dari diameter sepak bola yang diuji. Selain itu, pistonnya pun perlu memiliki frekuensi paling sedikit 40 kompresi per menit.

Masing-masing sampel dikondisikan dan ditimbang menggunakan timbangan elektronik seperti yang didefinisikan dalam FIFA Footballs Test 05.

Hasil dari nilai tersebut nantinya dibulatkan menjadi satu desimal. Setiap nilai tunggal harus termasuk dalam persyaratan.

Tahap Enam: Kehilangan Tekanan

Tahap keenam adalah kehilangan tekanan . Tes ini adalah cara untuk menguji apakah bola kehilangan udara selama permainan atau tidak. 

Selain itu, tes ini mengukur perbedaan tekanan dari waktu ke waktu. Tujuannya adalah untuk memastikan bola tidak mengempis terlalu cepat.

Setelah uji nilai penimbangan, sampel disesuaikan untuk memastikan tekanan udara sesuai 2.1.2 dari manual ini. Sampel kemudian disimpan selama 72 jam (+ 30 menit 0 menit). tekanan kemudian diukur kembali untuk mendapatkan hasil tersebut.

Tahap Tujuh: Retensi Bentuk dan Ukuran

Ketujuh adalah retensi bentuk dan ukuran dengan menguji apakah berat dan ukuran bola berubah atau tidak selama permainan. 

Caranya dengan menembakkan bola berulang kali oleh kanon ke permukaan logam sebelumnya secara otomatis dikembalikan ke kanon.

Jumlah siklus mensimulasikan penggunaan selama periode waktu tertentu. Sampel yang kemudian dapat diperiksa ulang untuk ukuran dan bentuknya untuk memastikan tidak berubah secara signifikan dengan penggunaan.

Nilai keliling, kebulatan, dan tekanan dibandingkan dengan nilai dari tes sebelumnya menurut Tes Sepak Bola FIFA 01, 02 dan 06.

Selisih antara nilai yang diperoleh setelah tes penembak dan sebelum itu dilambangkan sebagai perubahan mutlak untuk keliling dan beban dan proporsi untuk kebulatan.

Tahap Delapan: Keseimbangan

Tahap awal balance yang digunakan untuk melakukan tes keseimbangan bola. Sebenarnya tes keseimbangan ini untuk bola futsal seberapa lurus menggelinding di sepanjang permukaan datar.

Sampel bola lalu dikondisikan dan digulung ke bawah permukaan miring yang telah ditentukan. Biasanya akan mengarahkan bola ke meja. Sudut di mana bola menggelinding di atas meja berukuran akan diambil rata-ratanya.