Waspada Cuaca Buruk di Sulsel 3 Hari ke Depan
Berita Baru, Makassar – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar menerbitkan peringatan dini cuaca buruk di Sulawesi Selatan (Sulsel) selama tiga hari ke depan yakni mulai 29 November hingga 1 Desember 2022.
Kepala Raltar MNG BMKG Wilayah IV Makassar, Irwan Slamet dalam keterangan tertulisnya yang diterima Selasa (29/11/2022) mengatakan, kondisi dinamika atmosfer menunjukkan adanya potensi peningkatan curah hujan di wilayah Sulsel.
Hasil analisis terkini menunjukkan suhu muka laut dalam kondisi hangat atau 29-31°C di perairan sekitar Sulsel.
Kemudian, kelembapan udara lapisan atas hingga ketinggian 500 mb diperkirakan dalam kondisi basah atau 70-100%.
Dia mengatakan adanya pertemuan angin (ITCZ) menyebabkan penumpukan massa udara yang mendukung pertumbuhan awan hujan di wilayah Sulawesi Selatan.
Menurutnya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di wilayah Sulsel bagian Barat. Di antaranya meliputi Pinrang, Parepare, Barru, Pangkajene dan Kepulauan, Maros, Makassar, Takalar.
Lalu di wilayah Sulsel bagian tengah meliputi Kabupaten Soppeng, Sidrap, dan Gowa. Kemudian wilayah Sulsel bagian Selatan dan Timur meliputi Kabupaten Jeneponto, Bantaeng, Sinjai, Bulukumba, dan Kepulauan Selayar.
Wilayah Sulsel bagian utara meliputi Kabupaten dan Kota yakni Luwu Utara, Palopo, Luwu juga berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat.
Selanjutnya ada potensi angin kencang di pesisir barat dan selatan Sulawesi Selatan.
“Masyarakat diimbau agar mewaspadai gelombang tinggi di perairan sekitar Sulawesi Selatan. Gelombang dengan ketinggian Moderate Sea (Gel. 1,252,5 m) terjadi di Perairan Sabalana, Perairan Kepulauan Selayar, Teluk Bone bagian selatan, Perairan P. Bonerate-Kalaotoa, dan Laut Flores,” katanya.
Menyikapi kondisi di atas, diharapkan para pemangku kepentingan dan seluruh masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi terjadinya bencana hidrometeorologi.
Dampak tersebut antara lain banjir atau genangan, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang. Termasuk eterlambatan jadwal penerbangan atau pelayaran, hingga meluapnya area tambak budidaya.
“Masyarakat diharapkan selalu mengikuti informasi dari BMKG serta instansi terkait untuk memastikan mitigasi bencana hidrometeorologi dapat dilakukan dengan baik,” harapnya.