Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

ayah
Ilustrasi Hari Ayah. (SHUTTERSTOCK)

Warisan Kasih Seorang Ayah



Penulis: Herfina Mulya (Mahasiswa Pascasarjana IAIN Parepare)


Setiap hari sejatinya adalah hari bagi kedua orang tua kita. Ketika matahari terbit, kita masih diberi kesempatan untuk menelarkan kasih sayang, doa, dan perhatian kepada mereka yang telah memberi kita hidup.

Bagi yang sudah tidak lagi memiliki ayah, kehadiran sosok itu tetap terasa dalam setiap langkah, dalam doa-doa yang terucap, dalam nilai-nilai yang terus kita pegang, dan dalam cara kita memperlakukan sesama.

Seseorang yang telah kehilangan ayah tidak sekadar mengucapkan kata-kata belaka. Ia memberi ruang bagi kenangan, mendengarkan cerita-cerita yang masih mengendap, dan menumbuhkan kembali kebahagiaan yang pernah ada. Setiap kebaikan kecil yang dilakukan menjadi bentuk penghormatan yang lembut dan tulus.

Mari kita jadikan setiap hari sebagai kesempatan untuk menghormati orang tua — baik yang masih bersama kita maupun yang telah tiada. Dengan begitu, rasa kehilangan tidak lagi menjadi beban, melainkan motivasi untuk melanjutkan warisan kasih yang mereka tinggalkan.

Semoga setiap tindakan kita menjadi bentuk penghormatan yang tulus, dan setiap senyum menjadi doa yang menyejukkan hati mereka yang telah lama menanti.

Hari Ayah bukan hanya tentang merayakan kehadiran ayah yang masih bersama kita, tetapi juga tentang mengakui luka dan kenangan yang dibawa oleh mereka yang telah kehilangan sosok ayah. Bagi sebagian orang, hari ini mungkin terasa pahit, namun sekaligus menjadi kesempatan untuk menghargai warisan kasih yang tetap hidup dalam hati.

Setiap langkah yang kita ambil, setiap nilai yang kita pegang, adalah cerminan dari ajaran yang pernah diberikan oleh ayah kita — baik yang masih dapat kita peluk maupun yang hanya dapat kita rasakan melalui doa.

  • Jadikan kenangan sebagai kekuatan.
  • Berikan dukungan kepada yang membutuhkan.
  • Hormati peran ayah dalam diri kita.

Hari Ayah menjadi lebih bermakna ketika kita membuka hati untuk merayakan bukan hanya kehadiran, tetapi juga kepergian. Dengan begitu, setiap doa, setiap senyum, dan setiap tindakan kita menjadi penghormatan yang tulus kepada semua ayah — yang hidup, yang telah tiada, dan yang tetap hadir dalam setiap langkah kita.

Selamat Hari Ayah.