Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

parepare
Kondisi siswa SD Negeri di Parepare hanya melantai dan menggunakan meja belajar karena ruang kelas kurang. (Foto: Beritabaru.co)

Siswa SD Negeri Parepare Sulsel Kekurangan Ruang Kelas, Terpaksa Belajar di Musala-Perpustakaan



Berita Baru, ParepareSD Negeri 85 Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) tidak memiliki ruang belajar yang cukup menampung para siswanya.

Siswa SD Negeri 85 Parepare itu terpaksa harus memakai musala dan perpustakaan sekolah untuk tempat proses belajar mengajar.

Bahkan, mereka harus bergantian belajar di dalam musala dan perpustakaan karena kondisi tersebut.

Pantuan di lokasi Senin (21/4/2025), para siswa kelas 1A duduk melantai di musala dengan hanya menggunakan meja belajar.

Tak hanya itu, guru yang mengajar hanya ada satu kursi disiapkan. Dalam musala itu dipasangi papan tulis.

Sedangkan di perpustakaan yang dijadikan ruang kelas ditempati untuk peserta didik kelas 2.

Para siswa terlihat belajar di tengah tumpukan buku dan media pembelajaran.

Salah satu guru SDN 85 Parepare Surya Indrawati mengatakan musala dan perpustakaan hanya digunakan sementara tempat belajar karena ruangan yang terbatas.

“Sementara menempati ruang musala karena keterbatasan ruangan. Sementara pendaftar di sini setiap tahun membeludak terus,” kata Surya Indrawati.

Surya menjelaskan ruang musala ditempati tiga rombongan belajar (romber) kelas 1A, 1B, dan 1C.

Siswa dari setiap kelas, lanjut dia, secara bergantian menempati ruang belajar di musala setiap dua pekannya.

“Kalau kelas 1 itu ada tiga rombel, tapi cuma ada dua kelas,” jelasnya.

“Jadi bergantian setiap dua minggu ini belajar di musala. Kalau sekarnag giliran kelas 1A,” tambahnya.

Di sekolah tersebut ada sebanyak 16 rombel. Namun ruang kelas yang tersedia itu hanya 14.

“Kalau keterbatasan ruangannya kurang 2 kelas. Karena kelas 2 juga itu belajar di Perpustakaan,” imbuhnya Surya.

Pihaknya menyebut siswanya sering terganggu dengan belajar di musala tanpa menggunakan kursi.

Selain itu, kat adia, guru juga kesulitan dengan buku dan media pembelajaran yang tidak ada di ruang musala.

“Kalau misalnya kita belajarnya di sini kita tidak bisa angkat terus itu buku-buku. Jadi kita tuliskan saja di papan tulis,” pungkasnya.