Silaturahmi dengan Warga, Cawagub Azhar Arsyad Sebut Bakal Dorong Potensi Parepare Jadi Kota Niaga Jika Terpilih
Berita Baru, Parepare – Hari keempat masa kampanye Pilkada 2024, Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Sulawesi Selatan (Sulsel) nomor urut 1, Azhar Arsyad mengunjungi Kota Parepare.
Kunjungannya tersebut menyempatkan silaturahmi bersama masyarakat di kediaman rumah Ketua DPC PKB Parepare, Andi Muh Fudail, di Jalan Andi Makkasau, Kota Parepare, pada Minggu (29/9/2024).
Selain silaturahmi itu, Azhar Arsyad juga menerima silaturahmi calon wali kota dan wakil wali kota Parepare nomor urut 2, Muhammad Zaini-Prof Bakhtiar.
Azhar Arsyad mengungkapkan akan mendorong Parepare dan daerah lainnya untuk bisa berkembang bersama-sama.
Makanya, dirinya bersama Danny Pomanto akan bekerja paralel untuk bisa membangun daerah-daerah yang memiliki potensi besar.
“Ya tentu saya berharap bahwa Parepare sebagai kota kemudian daerah-daerah lain itu berkembang bersama. Karena kalau dia tidak berkembang bersama itu menjadi beban sebenarnya,” ungkapnya.
“Kota itu menjadi terbebani dengan urbanisasi jadi saya memang bersama pak Danny mulai berpikir untuk bekerja secara paralel,” tambahnya.
Ketua DPW PKB Sulsel itu mengungkapkan pasangannya Danny Pomanto ahli soal tata kelola kota dan telah terbukti selama menjadi Wali Kota Makassar.
“Jadi kalau Pak Danny kan ahli soal kota. Beliau telah terbukti menjadi salah satu wali kota terbaik,” ucapnya.
“Saya kira kita bisa berharap banyaklah dengan DIA karena pak Danny kuat di (penataan) kota dan saya merasa lumayan kuat di desa,” ujarnya.
Perpaduan dengan Danny Pomanto, Azhar akan mengantensi Parepare untuk mengembangkan potensi yang belum maksimal sebagai kota niaga ke depannya jika terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel.
“Jadi dengan perpaduan itu, apalagi saya pernah di Parepare tentu tetap menjadi atensi. Pare-pare ini kalau saya lihat mungkin belum maksimal dikembangkan sebagai kota niaga,” ucapnya.
“Padahal posisi Parepare ini kalau dikembangkan itu dia bisa menjadi kota yang jauh lebih besar karena ini kan kota setahu saya kota yang sangat heterogen,” pungkasnya.
“Jadi itu lebih mudah berkembang sebenarnya karena kompetisinya itu juga lebih sengit dan bisa membuat suatu kekuatan sebenarnya untuk menemukan gagasan menemukan ide,” pungkasnya.