
Selegram Asal Sulsel Manfaatkan Aset Suami yang Terlibat Jaringan Fredy Pratama
Berita Baru, Makassar – Selegram asal Sulawesi Selatan (Sulsel) Nur Utami (NU) ditangkap dan telah ditetapkan tersangka kasus pidana pencucian uang dalam kaitan jaringan narkoba Fredy Pratama.
Diketahui, NU merupakan istri dari S, seorang yang terlibat dalam jaringan narkoba Fredy Pratama.
Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Kombes Jayadi menyebut NU ditangkap setelah pulang dari umrah.
Jayadi mengatakan suami NU berinisial S masih di kejar alias buron.
“NU baru saja bertemu dengan S beberapa saat setelah kami melakukan penangkapan terhadap 39 orang itu,” jelasnya.
Jayadi pun mengungkapkan Nur Utami ditetapkan tersangka bukan penyalahgunaan narkoba.
Akan tetapi, NU ini terlibat memanfaatkan aset-aset dari S yang diperolehnya daru jaringan narkoba Fredy Pratama.
“Barang-barang bukti yang berhasil kami sita itu tidaklah diatasnamakan yang bersangkutan NU maupun S,” ungkapnya.
“Tetapi kita bisa buktikan bahwa perolehannya itu adalah berasal dari S yang kemudian digunakan oleh NU untuk membeli aset, baik kendaraan maupun barang-barang termasuk juga tanah dan bangunan,” katanya menambahkan.
Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri menjelaskan penyedik telah menyita sejumlah barang bukti di antaranya tiga unit kendaraan roda empat berupa Alphard, Hilux dan HR-V.
Jayadi mengutarakan penyidik juga masih menelusuri aset-aset lainnya yang berbentuk tanah dan bangunan.
Dia pun juga menyita aset berupa barang-barang bermerk seperti tas mewah Hermes, Lois Vuitton dan beberapa jenis barang lainnya.
Menurut Jayadi, Nur Utami sudah mengetahui profesi sang suami, lantaran dia mengenal S saat masih menjalani masa tahanan di Lapas Narkotika Sulawesi Selatan.
Menurut Jayadi, S merupakan koordinator jaringan Fredy Pratama di wilayah Sulawesi Selatan.Ia berkolaborasi dengan WW sebagai koordinator di wilayah Sulawesi Selatan bagian Timur.
“S ini berkolaborasi dengan WW, WW ini sudah kita lakukan penangkapan beberapa waktu yang lalu. Kebetulan Pak Direktur yang melakukan penangkapan di Malaysia,” bebernya.
“WW adalah koordinator untuk wilayah Sulawesi Selatan daerah Timur dan berkolaborasi dengan S,” kata Jayadi.
Ia mengatakan bahwa penyidik masih melakukan pencarian terhadap S hingga saat ini.