PPN 12 Persen Naikkan Harga Makanan, Warga Parepare Kurangi Jajan dan Pilih Masak Sendiri
Berita Baru, Parepare – Rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen pada tahun 2025 membuat masyarakat berencana mengubah pola komsumsi makanan dan minuman.
Pasalnya, kenaikan pajak diprediksi akan meningkatkan sejumlah sektor, tak terkecuali makanan dan minuman.
Seorang pegawai swasta di Parepare, Herfina Mulya (24) berencana akan menghemat pengeluarannya dengan mengurangi jajan.
Pegawai yang suka minum kopi itu, Herfina bisa membeli kopi hingga lima-enam kali, dan sekarang mulai membiasakan membuat kopi sendiri di kos-kosannya.
“Kalau mau nongkrong di warkop (warung kopi) sekarang harus mikir tiga kali. Karena sebelum pajak naik harganya sudah mahal, ini menurut saya,” kata Herfina kepada Beritabaru.co, pada Jumat (20/12/2024).
“Jadi sekarang saya mulai kurangi dengan rencana membeli alat-alat buat kopi teman untuk dibuat di rumah dan mencari biji kopi di kampung yang lebih murah,” tambahnya.
Tak hanya itu, untuk menghemat biaya makan, Herfina juga mulai kembali rajin memasak di kos-kosannya dengan bahan-bahan yang dibeli dari pasar.
Menurutnya, harga di pasar lebih murah dibandingkan beli di warung-warung siap saji.
Dengan demikian, dirinya bisa mengatur pengeluarannya tanpa melampaui gaji bulannya.
“Saya memang suka memasak sendiri atau sama teman-teman di kosan. Bahan-bahannya itu saya beli di pasar karena murah dan juga kualitasnya bagus,” ucapnya.
Hal serupa juga diungkapkan, pedagang warung siap saji, Diva (39).
Diva menyebut pajak mau naik lagi, harga bahan sudah naik November lalu.
“Yang biasanya belanja bahan di pasar itu Rp 300-400 ribu per hari, sekarang sudah Rp 500 ribu. Semua sudah naik, mulai ayam, ikan, telur, kertas nasi, terutama beras,” ungkap Diva.
Meski demikina, Diva mengaku belum berani menaikkan harga jualannya karena keuntungannya akan semakin menipis.
“Kalau dinaikkan seribu atau dua ribu saja, pelanggan pasti protes atau pindah tempat. Tapi kalau harga bahan terus naik di pasaran, kita harus naik juga,” keluhnya.