Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Muhamad
Pemuda asal Dompu, NTB, Muhamad

Politisi Muda Asal Dompu, NTB Dorong Pemuda Ambil Peran di Dunia Politik



Berita Baru, Makassar – Pemuda asal Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), Muhamad, A.Md.Tra, S.Sos, SM, MM, merupakan salah satu tokoh pemuda yang lebih dikenal di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Pria yang akrab disapa Bung Med itu lahir di Dompu, NTB, 25 April 1997 lalu.

Bung Med dikenal di kalangan pemuda di Kota Makassar, selain aktif memberikan kritikan, dia juga aktif dalam menyampaikan hingga memperjuangkan aspirasi masyarakat.

Terkhusus di Kota Makassar yang kerap kali mendapatkan perhatian oleh pemerintah.

Perjalanan kariernya, menghabiskan waktu diberbagai organisasi.

Bung Med merupakan politis muda di Partai Ummat Kota Makassar yang mendapatkan posisi strategis.

Kemudian, dia juga menjabat Wakil ketua DPD KNPI Kota Makassar, Ketua Bidang Birokrasi dan Organisasi DPD Bapera Makassar, anggota DPD Sapma Makassar.

Selanjutnya, anggota BPC HIPMI Makassar, dan juga bergabung di Yamaha NMax Club Indonesia atau lebih dikenal YNCI Makassar.

Pemuda yang besar di Makassar ini patut menjadi panutan dan inspirasi bagi banyak orang terutama bagi generasi muda.

Ia menunjukkan bahwa dengan kerja keras, kecerdasan, dan integritas yang tinggi seseorang bisa mencapai kesuksesan dan dapat memberikan konstribusi positif baik bagi masyarakat, pemerintah, maupun bangsa dan negara.

Dirinya juga memiliki semangat yang tinggi untuk terus belajar dan aktif dalam membawa perubahan serta memperjuangkan aspirasi di kalangan pemuda dan masyarakat.

Dalam menghadapi Pilkada 2024, Bung Med menekankan pada pentingnya peran pemuda dalam perpolitikan di Indonesia.

“Politik adalah cara untuk menguatkan, mempersatukan dan berjuang melunasi janji-janji kemerdekaan Indonesia,” kata Bung Med.

“Politik juga merupakan alat paling efektif untuk membuat sebuah perubahan dan kemajuan bagi negara. Hal ini tentu saja tidak terlepas dari peran yang dilakukan pemuda-pemudi Indonesia, saat mengambil bagian perubahan karena partisipasi mereka sangat dibutuhkan,” tambahnya.

Dia mendorong pemuda mampu membuat perubahan di negara ini dan tidak hanya mendambakan sebuah perubahan.

Sebab, kata dia, banyak pemuda yang apatis terhadap politik di I Indonesia dan kepercayaan mereka juga berkurang kepada lembaga politik karena pudarnya nasionalisme dan profesionalisme yang ada pada tubuh birokrasi.

“Padahal kenyataannya, politik adalah hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan bermasyarakat. Banyak yang beranggapan dunia politik itu kotor, ganas, dan jauh dari kata baik,” paparnya.

“Nilai-nilai kebaikan yang dihasilkan dari politik kian memudar sehingga membuat kepercayaan masyarakat menurun. Di sinilah perpolitikan Indonesia membutuhkan sosok yang dapat membuka gerbang kesempatan untuk golongan muda untuk berkarya, bersuara, dan berperan dalam perubahan ke arah yang lebih baik,” lanjut Bung Med.

Dia juga menyebut susunan birokrasi saat ini dipenuhi oleh golongan tua dan minimnya kontribusi anak muda.

Dia menilai tidak akan ada pemuda yang muncul jika tidak mendapatkan kesempatan.

“Maka dari itu, mari kita sebagai pemuda ikut berperan dalam perpolitikan di Indonesia. Peran pemuda dalam partisipasi politik secara yuridis, sudah terpenuhi melalui penentuan batas minimum usia,” jelasnya.

“Namun, hal ini belum cukup karena masih ada kemungkinan keterlibatan pemuda hanya difungsikan oleh sebagian elite partai sebagai kendaraan politik.”

“Pandangan-pandangan politik pemuda akan diarahkan kepada hal konvensional sehingga tidak akan maju. Oleh karena itu, perlu sebuah perubahan paradigma berpikir terhadap partisipan politik, yang tidak hanya cukup dengan gagasan akan regenerasi secara semu,” tutupnya.