Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

penyandang diabetes
Ilustrasi

Penyandang Diabetes Bolehkah Berpuasa? Ini Penjelasan Dokter RS Hasri Ainun Habibie



Berita Baru, Parepare – Berpuasa di bulan Ramadhan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, termasuk bagi penderita diabetes.

Namun, tidak semua pasien diabetes dapat menjalankan puasa dengan aman.

Lantas, apakah penderita diabetes boleh berpuasa? Simak penjelasannya berikut ini.

Syarat Penderita Diabetes yang Boleh Berpuasa

Menurut dr Fadli, dokter spesialis penyakit dalam dari RS Hasri Ainun Habibie Parepare, penderita diabetes boleh berpuasa asalkan gula darahnya dalam kondisi terkontrol dan telah berkonsultasi dengan dokter.

“Puasa bagi penyandang diabetes bisa dilakukan dengan syarat tertentu. Pastikan kadar gula darah terkontrol, konsultasikan dengan dokter, dan tetap jaga pola makan yang seimbang. Jangan abaikan tanda-tanda hipoglikemia atau hiperglikemia,” jelasnya.

Dia juga menyarankan agar pasien penderita diabets agar melakukan latihan fisik selama bulan Ramadan.

“Aktivitas fisik yang rutin dapat diteruskan selama Ramadan, olahraga ringan dan sedang dapat dilakukan apda pagi hari atau setelah berbuka puasa,” paparnya.

“Olahraga berat harus dihindari selama jam-jam puasa dan terutama sebelum buka puasa karena risiko tinggi hipoglikemia dan dehidrasi.”

“Salat tarawih yang dilakukan di bulan Ramadan juga merupakan aktivitas olahraga sehari-hari karena melibatkan aktivitas fisik yang teratur seperti, rukuk, berlutut, dan bangun,” ujarnya menambahkan.

Sementara itu, dr Reski dokter spesialis penyakit dalam RS Hasri Ainun Parepare, menyarankan penyandang diabetes membatalkan puasa jika:

  1. Gula darah <70 mg/dl (cek ulang dalam 1 jam bila gula darah antara 7-90 mg/dl)
  2. Gula darah >300 mg/dl
  3. Terdapat gejala-gejala hipoglikemia, dehidrasi atau penyakit akut lainnya.

Lebih jauh, dr Reski menjelaskan ciri-ciri gejala hipoglikemia.

“Tangan gemetar, berkeringat dingin, dada berdebar, lapar, perubahan kesadara, kebingungan, dan nyeri kepala,” jelasnya.

Sedangkan, lanjut dr Reski, ciri-ciri gejala hiperglikemia.

“Rasa haus yang hebat, lapar, sering kencing, rasa lemah, kebingungan, mual/muntah, dan nyeri perut,” pungkasnya.