Penculik Anak Hantui Masyarakat, Kapolres Parepare Minta Tidak Mudah Termakan Hoaks
Parepare – Kapolres Parepare, AKBP Andiko Wicaksono mengimbau ke orang tua untuk lebih berhati-hati untuk menjaga anaknya demi terhindar dari penculikan.
“Kami mengimbau tentunya kepada orang tua untuk lebih-lebih waspada lagi atas keberadaan putra-putrinya. Selama 24 jam tidak bisa semua orang tua mengawasi anaknya karena memiliki keterbatasan untuk mengawasi,” jelasnya, Minggu (22/1/2023).
“Namun demikian dari orang tua dan keluarga juga tidak betul-betul bisa melaksanakan pengawasan tersebut,” sambungnya.
AKBP Andiko mengatakan kepada orang tua agar bisa berkomunikasi dengan baik oleh siapapun terkait keberadaan anakknya.
“Apalagi jaman sekarang kita sudah didukung oleh teknologi yang kauh lebih maju dan juga memiliki alat komunikasi yang hampir diseluruh masyarakat memakai handphone,” jelasnya.
Dia juga mengatakan walau anak-anaknya diberikan handphone namun tetap berkomunikasi secara imtens ke keluarganya atau pun teman-temannya agar tetap memonitor keberadaan anaknya.
“Sehingga tetap bisa memonitor dan juga senantiasa mengingatkan putra-putrinya, paling tidak kalau sudah memasuki pola waktu diluar kwajaran untuk bermain agar bisa menimbulkan rasa ke khawatiran,” terangnya.
“Biar di manapun pola-pola waktu main untuk anak kita perlu kita batasi,” sambung Kapolres Parepare.
AKBP Andiko juga menjelaskan peran Polri dalam maraknya penculikan anak di Sulsel, akan selalu berkolaborasi dengan masyarakat.
“Tentunya polri tetap senantiasa akan berkolaborasi dengan seluruh warga agar dapat berkomunikasi secepat mungkin informasi sekecil apapun itu,” jelasnya.
Dirinya juga menegaskan segera melaporkan jika informasi adanya anak-anak yang hilang sehingga pihak kepolisian menindak lanjuti laporan yang masuk.
“Dan bahkan kita juga memanfaatkan sosial media yang mana dari beberapa kesempatan dan kita bisa cepat mengambil langkah-langkah antisipasi,” katanya.
Kapolres Parepare berharap kepada seluruh masyarakat untuk tetap bersama-sama mengoreksi informasi hoax yang masih marak terjadi.
“Karena biar bagaimana juga informasi apapun, kalau sudah tersebar itu tentunya akan menjadi sebuah opini, yang belum tentu masyarakat bisa menerimanya,” ucapnya.
“Biar bagaimana pun juga informasi yang penuh itu belum tentu bisa di pertanggung jawabkan,” pungkasnya.