Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

jokowi
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo. (Foto: kemenpora.go.id)

Menpora Ungkap Jokowi Ingin Stadion Dikelola Klub



Berita Baru, JakartaPresiden Joko Widodo (Jokowi) memiliki niat stadion bisa dikelola pihak swasta atau klub-klub profesional.

Niat tersebut diungkapkan Jokowi dalam rapat dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo di Istana Kepresidenan Jakarta.

“Ke depan Bapak Presiden menginginkan stadion itu juga bisa dimanfaatkan oleh klub-klub penggunanya,” ungkap Dito, dilansir dari Kompas.com, Kamis (1/8/2024).

“Jadi biasanya stadion itu dikelola oleh pemerintah daerah,” tambah dia.

Dito menjelaskan pemerintah saat ini tengah menggodok payung hukum terkait hal tersebut.

Adapun sejak awal tahun 2023 lalu, pemerintah pusat sudah merevitalisasi 22 stadion berkapasitas di atas 25.000 orang.

“Ke depan ini akan di-exercise bagaimana payungi hukumnya dan juga mekanismenya stadion ini bisa dikelola oleh swasta, yaitu klub yang menempati stadion tersebut,” jelas Dito.

Tak hanya stadion, ketentuan serupa juga berlaku untuk gelanggang olahraga (gor) dan venue olahraga yang dibangun oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

Dengan begitu, lanjut Dito, fasilitas olahraga ini mampu tumbuh dan hidup secara industri.

“Pengelolaannya lebih dinamis serta fleksibel, dan pemanfaatannya juga lebih maksimal,” kata Menpora itu.

“Karena kita ingin bagaimana menumbuhkan industri olahraga, pembinaan olahraga, tapi juga meringankan beban pengelolaan melalui APBD maupun APBN,” tutur Dito.

Di sisi lain, rapat dengan Presiden Jokowi juga membahas soal rencana penyelenggaraan sepak bola Liga 3 dan Liga 4 yang kompetisinya bisa dibiayai pemerintah daerah.

Rencana ini terus dikaji bersama dengan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Dito menyebut, rencana ini bertujuan untuk mendorong percepatan talent scouting dan pembibitan usia dini untuk tim nasional.

“Yang dibiayai nantinya bukan klubnya, tapi kompetisinya melalui klub. Jadi nanti ada diatur, akan lagi kaji lebih dalam, ada maksimalnya, berapa daerah boleh terlibat,” ujar dia.

“Karena ini dalam rangka untuk bagaimana pendanaan pembinaan atlet dari usia dini dan grassroot ini bisa tercapai,” jelas Dito.