
Mahasiswa KKN IAIN Parepare Ikut Rembuk Aksi Penurunan Stunting di Desa Ongkoe Wajo
Berita Baru, Wajo – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri IAIN Parepare ikut serta dalam Rembuk Aksi Percepatan Penurunan Stunting.
Kegiatan itu berlangsung di Kantor Desa Ongkoe, Kecamatan Belawa, Kabupaten Wajo, Rabu (13/8/2025).
Kegiatan yang bertema “Bersama Cegah Stunting, Wujudkan Anak Sehat di Desa Ongkoe”, ini dihadiri Kepala Desa Ongkoe Andi Mappajaya, tenaga kesehatan dari Puskesmas Sappa, Bidan Desa, kader Posyandu, hingga perwakilan masyarakat dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
Dalam sambutannya, Kepala Desa Ongkoe Andi Mappajaya menegaskan stunting adalah masalah serius yang tidak bisa dianggap remeh.
Menurut Andi Mappajaya, stunting bukan hanya soal tinggi badan yang pendek, tetapi juga berpotensi menghambat perkembangan otak dan kesehatan anak di masa depan.
Ia pun mengajak seluruh warga untuk bekerja sama mencegah stunting sejak dini, mulai dari masa kehamilan hingga anak tumbuh besar.
“Stunting adalah masalah kita bersama. Mari kita sama-sama peduli, jaga kesehatan anak-anak kita sejak dalam kandungan,” ujar Andi Mappajaya.
Sementara itu, tenaga kesehatan yang hadir memberikan penjelasan rinci tentang penyebab dan dampak stunting.
Mereka memaparkan bahwa gizi buruk dan pola makan yang tidak tepat menjadi faktor utama. Anak yang mengalami stunting berisiko memiliki kemampuan belajar yang lebih rendah.
Namun, mereka juga optimis bahwa stunting bisa dicegah jika masyarakat disiplin dan peduli.
Meski hanya berperan sebagai peserta, para mahasiswa KKN tampak antusias mengikuti jalannya sosialisasi.
Mereka menyimak setiap penjelasan yang diberikan, menambah wawasan, dan memahami langsung kondisi di lapangan. Keterlibatan ini menjadi bukti nyata kepedulian mahasiswa terhadap isu kesehatan di masyarakat.
Diharapkan, dengan adanya Rembuk Aksi ini, kesadaran masyarakat Desa Ongkoe tentang pentingnya pencegahan stunting semakin meningkat.
Informasi yang disampaikan dapat menjadi bekal bagi warga untuk lebih peduli terhadap gizi anak dan ibu hamil, serta mengoptimalkan peran Posyandu sebagai garda terdepan dalam memantau tumbuh kembang anak.(*)