
Jasa Raharja Dorong Layanan Medis Udara, Tekan Fatalitas Korban Laka Lantas
Berita Baru, Jakarta – Jasa Raharja menegaskan komitmennya dalam meningkatkan keselamatan transportasi nasional.
Hal itu diungkapkan Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Jasa Raharja Harwan Muldidarmawan saat jadi panelis diskusi di Heli Expo Asia (HEXIA) 2025.
Partisipasi Jasa Raharja sebuah dukungannya terhadap inovasi layanan darurat. Terkhusus dalam penyelamatan korban kecelakaan lalu lintas.
Harwan menekankan isu fatalitas kecelakaan lalu lintas tidak hanya bergantung pada mutu pelayanan kesehatan, tetapi juga aksesibilitas dan kecepatan penanganan korban.
“Hal yang menjadi pemikiran utama kami adalah bagaimana mengendalikan fatalitas. Kami telah melakukan terobosan dalam settlement pelayanan rumah sakit, termasuk pengendalian mutu fasilitas dan tenaga medis,” katanya.
“Namun, faktor jarak dan ketepatan akses ke fasilitas kesehatan juga sangat menentukan,” tambahnya.
Ia menyoroti tantangan geografis Indonesia yang kerap memperlambat evakuasi.
“Di Kalimantan, misalnya, korban harus menyeberangi sungai besar dengan sampan selama 3–4 jam. Meski fasilitas kesehatan memadai, waktu tempuh yang lama membuat risiko fatalitas semakin tinggi,” ungkapnya.
Karena itu, Harwan menilai Helicopter Emergency Medical Services (HEMS) memiliki peran vital dalam menekan angka kematian, terutama di periode emas penanganan darurat atau golden period.
Harwan juga mendorong pemerintah dan pemangku kepentingan terkait untuk menyusun regulasi serta skema pendanaan berkelanjutan bagi layanan medis udara.
Menurutnya, praktik internasional yang menggunakan sistem pooling biaya dapat dijadikan rujukan agar beban operasional tidak hanya ditanggung pemerintah maupun korban.
“Sistem penjaminannya harus diatur melalui regulasi yang mengikat. Semua pihak, baik penjaminan sosial maupun asuransi, perlu bersama-sama menanggung demi kemanusiaan,” jelasnya.
Sebagai BUMN di bawah pembinaan Danatara dan Kementerian Keuangan, Jasa Raharja memiliki mandat memberikan perlindungan dasar bagi korban kecelakaan lalu lintas dan angkutan umum.
Melalui partisipasi di HEXIA 2025, Jasa Raharja berupaya mendorong kolaborasi lintas sektor, mulai dari operator helikopter, regulator, rumah sakit, hingga perusahaan asuransi.
Dengan demikian, Jasa Raharja menegaskan perannya tidak hanya sebagai penjamin korban kecelakaan, tetapi juga sebagai bagian penting dalam membangun ekosistem keselamatan transportasi nasional yang tangguh, adaptif, dan inovatif.