Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

festival umkm
Pengunjung Festival UMKM 2023 Parepare sedang membeli buku di lapak Interaksi Book. (Foto: Beritabaru.co Sulsel)

Interaksi Book Warnai Festival UMKM Parepare, Buku Tema Anak Laris



Berita Baru, ParepareFestival UMKM 2023 Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) bukan hanya memeriahkan suasana, tetapi juga membuka peluang bagi pelaku usaha untuk meraup cuan.

Seperti toko buku yang hadir dan juga memeriahkan festival akhir tahun 2023. Toko ini bernama Interaksi Book yang juga meraup untung di kegiatan yang diinisiasi Disnakerkop UKM Parepare yang berkolaborasi dengan HIPMI.

Interaksi bukan hanya menghadiri Festival UMKM 2023 ini, akan tetapi dia juga melihat adanya peluang untuk mengembangkan usahanya tersebut.

Pemilik toko buku Interaksi, Aswar Radhif pertama kalinya ikut di kegiatan seperti Festival UMKM. Dirinya menjajakan buku bacaan khusus kuliah, buku untuk anak-anak, dan lain-ainnya.

Aswar menekatkan dirinya untuk keluar dari tokonya untuk bisa menjajakan bukunya di salah satu kegiatan penutup tahun 2023 ini.

“Kehadiran toko buku di acara Festival UMKM, menurut kami menjadi hal yang menarik, ditengah banyaknya penjual makanan dan minuman yang sebagian besar mengisi tenant. Interaksi diberi tempat untuk menawarkan buku bacaan kepada pengunjung,” katanya, Selasa (2/1/2023).

Menurutnya, kehadirannya di festival tersebut sebagai bentuk untuk lebih memperkenalkan toko miliknya ke masyarakat Parepare.

Pasalnya, banyak toko buku yang lahir di kota kelahiran Presiden ke-3 Indonesia, BJ Habibie banyak yang telah tutup. Setelah mengalami kesulitan mendapatkan pembeli.

“Ini sebuah kesempatan bagi kami untuk memperkenalkan toko buku kami ke masyarakat Parepare. Di kota ini yang sedang bertumbuh, ada toko buku kecil yang bertahan. Mengingat kehadiran toko buku sangat penting dan selama beberapa tahun terakhir, ada beberapa toko yang tutup, akibat kesulitan mendapat pembeli yang mempunyai minat membaca buku,” jelasnya.

“Toko buku di luar Kota Makassar, itu jumlahnya sangat sedikit dan jarang yang bisa bertahan lama,” tambah Aswar.

Selama kegiatan Festival UMKM Parepare, Aswar melapak selama 3 hari dan buku yang terjual mencapai puluhan buku di kegiatan tersebut.

Hal itu menjadi sebuah rekor penjualan selama dirinya sejak mendirikan toko buku di Kota Parepare.

“Kami hanya melepak selama tiga hari, karena di hari kedua itu ada urusan tiba-tiba. Tapi, total buku yang terjual ada 50 buku yang laku,” ungkap Aswar.

“Tapi sebenarnya bukan hanya jumlah buku yang laku yang kami target. Namun seberapa banyak masyarakat yang tahu kalau ada toko buku Interaksi di Parepare,” sambungnya.

Aswar menjelaskan buku masih belum menjadi kebutuhan primer sebagian besar masyarakat Kota Parepare dan hal itulah menjadi tugasnya bersama teman-temannya untuk terus mengkampanyekan pentingnya membaca buku.

Toko Buku Sangat Penting

Dia menyebut membaca buku akan mempersiapkan kehidupan masyarakat yang lebih baik ke depannya.

“Terlebih lagi, kalau kita mendengar kata ‘toko buku’ yang pertama kali terlintas di kepala kita adalah toko yang menjual alat tulis dan jasa print atau fotocopy,” ujarnya.

“Padahal toko buku seyogyanya menawarkan buku bacaaan sebagai produk utamanya dan kehadiran toko buku juga memudahkan pembaca untuk mendapatkan buku yang ingin mereka baca. Menurut kami, salah satu alasan kenapa minat membaca buku kita masih kurang karena kita kesulitan mengakses buku, terutama buku-buku yang layak dibaca,” tegasnya.

Aswar bersyukur bisa diberikan ruang untuk mengenalkan usaha miliknya ke publik karena akan banyak masyarakat yang singgah di tokonya. Meski hanya sekedar membaca atau berdiskusi atau yang lainnya.

Dia menyampaikan selama melapak di kegiatan yang diinisiasi Disnakerkop UKM Parepare antusias masyarakat sangat besar pada buku.

“Kami bersyukur telah diberi tempat untuk memperkenalkan toko kami ke publik. Barangkali dengan ini akan banyak masyarakat yang singgah di Interaksi, meski hanya untuk membaca. Apalagi kami juga menyediakan buku-buku bacaan di sini,” paparnya.

“Selama 3 hari kami melapak, kami melihat antusias masyarakat yang cukup besar pada buku. Banyak yang singgah dan bertanya lokasi toko kami. Karena masih banyak yang belum tau kalau di Parepare juga ada toko buku,” katanya menambahkan.

“Sepertinya kami harus lebih sering keluar dari toko, memperkenalkan Interaksi kepada masyarakat secara langsung. Termasuk terlibat di kegiatan-kegiatan seperti ini,” tambahnya.

Cerita Pembeli di Lapak Interaksi

Pemilik toko buku Interaksi ini mengungkapkan banyak pembeli yang bercerita tentang buku yang mereka sukai.

Hal yang menariknya, banyak orang tua yang mulai menaruh perhatian pada pentingnya membaca buku ke anak mereka.

“Buku anak menjadi salah satu kategori buku yang cukup banyak dibeli di lapakan kami kemarin. Kesadaran membaca mulai tumbuh dimulai dengan membiasakan anak bersentuhan dengan buku, dengan mulai membacakan mereka cerita yang ada di buku,” katanya.

Aswar pun mengucapkan terima kasihnya ke penyelenggara festival yang telah memberi ruang untuk berpartisipasi di acara yang begitu meriah.

“Dengan menyediakan stand kepada komunitas, penyeleggara telah membantu menghidupi komunitas dengan memperkenalkan produk dan aktivitas kami,” ucapnya.

“Juga mengikis cara pandang yang melihat event harus selalu berujung komersil. Karena event yang baik, adalah event yang bermanfaat bagi seluruh pihak yang terlibat. Baik-baik ki, jaga semangatta,” tutupnya.