Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

parepare
Ilustrasi inflasi.(SHUTTERSTOCK/LIGHTSPRING)

Inflasi Parepare Juni 2024 Capai 2,64 Persen Gara-gara Harga Makanan, Minuman dan Tembakau



Berita Baru, ParepareBadan Pusat Statistik (BPS) Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel), sebesar 2,64 persen secara tahunan atau year to year (yoy) pada Juni 2024.

Sementara, secara bulanan atau month to month (mtm) naik 0,34 persen.

Angka ini berada di atas rata-rata nasional dan Provinsi Sulsel.

Diketahui, inflasi secara nasional untuk Juni 2024 berada di besaran 2,51 persen.

Sedangkan Sulsel berada di besaran 2,03 persen.

Kepala BPS Parepare Suparno Pani mengatakan pemerintah kota (Pemkot) Parepare harus waspada inflasi bulan Juni 2024.

“Saat ini, inflasi kita di Parepare telah di atas nasional dan provinsi,” kata Suparno, Selasa (2/7/2024).

“Secara yoy inflasi kita di Juni 2,64 persen. Tekanan inflasi tahunan mulai mengalami peningkatan bulan Juni,” tambah dia.

Suparno menyampaikan tren inflasi secara year to day (ytd) sangat perlu untuk menjadi atensi Pemkot Parepare.

Hal itu, kata dia, sebab mengalami kenaikan pada priode Januari Juni 2024 mengalami kenaikan.

“Year to date pada priode Januari sampai Juni itu di besaran 1,92 persen,” jelasnya.

“Lebih tinggi dari year to date (priode yang sama) tahun 2023 lalu sebesar 1,43 persen,” tambah dia.

Sementara itu, kelompok pengeluaran penyumbang inflasi tahunan (yoy) adalah makanan, minuman, dan tembakau sebesar 4,76 persen dan andil inflasi 1,47 persen.

Kelompok kedua yang tinggi yakni transportasi, yang menjadi inflasi tahunan (yoy) berada di besaran 3,71 persen dan andil inflasi 0,40 persen.

Ketiga, penyediaan makanan dan minuman/restoran 2,89 persen dan andil inflasi 0,31 persen.

“Sedangkan 10 andil inflasi komoditas harga naik tahunan atau yoy adalah beras 0,76 persen, emas perhiasan 0,40 persen dan tarif parkir 0,23 persen,” jelasnya.

“Selanjutnya, ikan cakalang/ikan sisik 0,19 persen, tarif rumah sakit 0,17 persen, udang basah 0,14 persen,” lanjut dia.

Kemudian, cabai rawit 0,13 persen, sigaret kretek mesin (SKM) 0,11 persen, nasi dengan lauk 0,09 persen, nasi dengan lauk 0,09 persen, dan ikan bakar 0,09 persen.