Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

parepare
Sekretaris Daerah (Sekda) Parepare Muhammad Husni Syam menjadi pembina ucapara peringatan Hari Kebangkitan Nasional. (dok. Humas Pemkot Parepare)

Harkitnas 2024, Sekda Parepare Bicara Transformasi Digital Menuju Indonesia Emas



Berita Baru, PareparePemerintah Kota (Pemkot) Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) memperingati Hari Kebangkitan Nasional 2024 dengan ucapara bendera.

Upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional itu dipimpin langsung Sekretaris Daerah (Sekda) Parepare Muhammad Husni Syam.

Peringatan Harditnas itu berlangsung di Lapangan Kantor Wali Kota Parepare, Senin (20/5/2024).

Upacara Harkitnas itu diikuti ratusan ASN lingkup Pemkot Parepare. Mereka terlihat seragam mengenakan pakaian Korpri.

Dalam upacara tersebut, Sekda Parepare Muhammad Husni Syam membacakan sambutan seragam Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi.

Husni mengungkapkan fase kebangkitan kedua melalui penguasaan teknologi atau transformasi digital.

“Hari ini, kita berada pada fase kebangkitan kedua melanjutkan semangat kebangkitan pertama yang telah dipancangkan para pendiri bangsa. Berbeda dengan perjuangan yang telah dirintis lebih dari seabad yang lalu, kini kita menghadapi beragam tantangan dan peluang baru. Kemajuan teknologi menjadi penanda zaman baru,” ungkap dia.

Lebih lanjut Husni memaparkan kemajuan teknologi telah menjadi bagian dari peradaban.

Dia menyebut inovasi-inovasi teknologi mendorong perubahan kehidupan manusia secara revolusioner.

“Banyak kesulitan yang berhasil disolusikan oleh teknologi. Adagium di zaman ini jelas. Dia yang menguasai teknologi, dia pula yang akan menguasai peradaban. Di titik ini, gambarannya makin jelas, penguasaan atas teknologi merupakan keniscayaan bagi kita untuk menyongsong Indonesia Emas,” ungkap dia.

Husni menjelaskan kebangkitan kedua merupakan momen terpenting bagi masyarakat. Dia mengajak seluruh masyarakat dan ASN menatap masa depan dengan penuh optimisme.

“Kemajuan telah terpampang di depan mata. Momen ini mesti kita tangkap agar kita langgeng menuju mimpi sebagai bangsa. Tidak mungkin lagi bagi kita untuk berjalan lamban, karena kita berkejaran dengan waktu,” tutup dia.