
Ditahan Imbang PSS Sleman, Ini Pembelaan Bernardo Tavares
Berita Baru, Makassar – PSM Makassar harus puas berbagi poin 1-1 saat menghadapi PSS Sleman dalam laga lanjutan Liga 1 2024-2025 pada pekan ke-14.
Kemenangan PSM Makassar di depan mata namun buyar pada menit akhir laga.
Skuad Juku Eja lebih dulu cetak gol pada menit 15 lewat sundulan Aloisio Neto Soares.
Namun, mereka tak bisa mempertahankan keunggulan hingga peluit panjang dibunyikan.
Gawang PSM Makassar kebobolan di menit 90+5′ melalui sundulan Gustavo Tocantins.
Tambahan satu poin membuat jarak PSM Makassar dengan pemuncak klasemen Persebaya Surabaya semakin menjauh.
Tim Juku Eja di peringkat lima dengan 23 poin, terpaut 10 poin dengan Bajul Ijo.
Sedangkan tambahan satu poin bagi PSS Sleman tak membuat mereka beranjak dari zona degradasi. Masih di peringkat 16 dengan sembilan poin.
Laga PSM Makassar vs PSS Sleman berlangsung di Stadion Batakan, Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (13/12/2024) sore.
Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares mengungkap faktor kegagalan timnya mendulang kemenangan atas PSS Sleman.
PSM Makassar dinilainya banyak membuang peluang dan tak kunjung mencetak gol kedua untuk menyudahi perlawanan PSS Sleman.
Bernardo Tavares mencatat, timnya membukukan delapan-sembilan peluang, berbanding enam peluang dimiliki PSS Sleman.
Saat unggul 1-0, peluang diperoleh tapi tak ada berujung gol. Dua peluang emas terbuang di babak kedua, yaitu lewat Adilson Silva dan Ananda Raehan.
Kegagalan menggandakan keunggulan membuat mereka harus membayar mahal dengan kemasukan di menit akhir pertandingan.
“Kita membuat banyak peluang untuk mendapat gol kedua, tapi kita tak berhasil menyelesaikan pertandingan di awal. Apa yang terjadi setelah itu, mereka mencetak gol di menit akhir,” ungkapnya saat konferensi pers usai laga PSM Makassar vs PSS Sleman.
Bernardo Tavares menjelaskan saat PSM Makassar unggul 1-0 pergantian pemain dilakukan. Keputusan itu diambil karena pemain alami cedera dan kelelahan.
Namun, menurutnya, pemain pengganti ada memberikan penampilan terbaik, tapi ada juga masih kurang.
“Saya berpikir di lapangan kita memimpin 1-0 dan ada pemain harus kita ganti karena cedera, kelelahan. Dari pemain pengganti ada memberikan yang terbaik, ada yang bisa seharusnya,” ujarnya.
Juru Taktik PSM juga menyoroti anak asuhnya yang selalu memberikan kesempatan tendangan sudut kepada PSS Sleman.
Padahal, sebelum pertandingan ia sudah sampaikan untuk tidak beri tim Super Elang Jawa sepak pojok.
Ketika itu terjadi, harusnya bola dipotong untuk menjadi lemparan ke dalam saja.
Termasuk, meminta Yuran Fernandes cs menghindari pelanggaran-pelanggaran tidak perlu.
Sebab, Bernardo Tavares melihat PSS Sleman memiliki pemain yang tinggi untuk memanfaatkan sepak pojok dan tendangan bebas menjadi gol.
“Dan hal ini terus terjadi, corner demi corner dan lawan mendapat kepercayaan diri mereka. Kita harus fokus dari menit satu hingga akhir sebenarnya,” tutur pelatih berusia 44 tahun ini.
“Tidak ada yang suka dengan hasil ini, gol penyeimbang di menit akhir. Saya tahu pemain sudah memberikan yang terbaik di pertandingan,” ucapnya.