Budaya – Beritabaru.co Sulawesi Selatan https://sulsel.beritabaru.co Meluruskan Distorsi Informasi Mon, 30 Sep 2024 04:23:11 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.7.1 https://sulsel.beritabaru.co/wp-content/uploads/sites/26/2023/02/cropped-Favicon-BB-32x32.png Budaya – Beritabaru.co Sulawesi Selatan https://sulsel.beritabaru.co 32 32 Bugis School Mulai Terima Peserta Didik di Setangkai Bunga Makka https://sulsel.beritabaru.co/bugis-school-mulai-terima-peserta-didik-di-setangkai-bunga-makka/ https://sulsel.beritabaru.co/bugis-school-mulai-terima-peserta-didik-di-setangkai-bunga-makka/#respond Mon, 30 Sep 2024 04:23:11 +0000 https://sulsel.beritabaru.co/?p=94165 bugis school

Berita Baru, Parepare - Pembelajaran bahasa daerah, khususnya Bahasa Bugis perlahan-lahan mendapatkan perhatian publik bersama munculnya kesadaran generasi baru tentang pelestarian budaya yang menjadi salah satu pilar dalam mempertahankan maupun mengisi kemerdekaan. Indikator penerapan esensi bahasa yang menjelma budaya tutur dan tulis bangsa yang terdekat dari lingkungan sekitar kita, menemukan atmosfir terbarukan dengan munculnya keresahan bersama atas bahasa daerah yang perlahan mengalami disrupsi dan gempuran budaya massa dari luar. Momentum tersebut menjelma kesempatan bagi tercapainya semangat pelestarian budaya, terkhusus melalui pemberdayaan potensi dalam bahasa daerah. Atas dasar tersebut Bugis School kini hadir dan mulai menerima peserta didik di Setangkai Bunga Makka, di Jalan. H. Andi Abu Bakar dekat Monumen 40.000 Jiwa Kota Parepare. "Gerakan di Setangkai Bunga Makka ini kita harap berlangsung organik yang bertujuan untuk meraih kemenangan-kemenangan kecil dalam pelestarian seni budaya yang terdekat dari diri kita. Salah satunya dengan membuka Bugis School. Fokusnya belajar bahasa daerah, dan untuk saat ini kita buka kelas Bahasa Bugis," terang Ibrah La Iman, Chief Executive Officer (CEO) Bugis School. "Saya meyakini dengan terbukanya Bugis School, warga memiliki alternatif lain dan baru dalam belajar bahasa, apatah lagi bahasa ibunya sendiri. Hari-hari ini saya menyimak di kalangan milenial dan gen z menguasai bahasa daerah bisa menjadi kepercayaan diri sendiri sembari belajar bahasa impor dari negara lainnya," jelasnya. "Anak-anak sekarang selain tahu lagunya Selfi Yamma yang berbahasa Bugis atau Ridwan Sau dengan lirih gembira nyanyian Makassar juga bisa meniru Emily Amstrong di Linkin Park atau Sam Kim dari Korea Selatan. Bagi saya itu menarik sekaligus menakjubkan, mampu bahasa daerahnya dan berbahasa international, perpaduan harmoni kekayaan semesta dalam diri manusia bukan," tutup Ibrah, yang juga seorang penulis novel 'Kappala Luttu: Habibie Der Junge Von Bugis'. Optimisme para penggiat budaya melalaui pelestarian bahasa ibu juga dapat terwujud dengan keniscayaan terbuka berdiri sendirinya Kementerian Kebudayaan. Setelah sebelumnya berjalan berupa-rupa program yang difasilitasi negara maupun inisiatif warga sebagai bentuk inovasi yang berlatar belakang pelestarian kebudayaan. Diantaranya Bugis School di Setangkai Bunga Makka bisa jadi bagian puzzle yang dekat dari Ibukota Nusantara.]]>
bugis school

Berita Baru, Parepare - Pembelajaran bahasa daerah, khususnya Bahasa Bugis perlahan-lahan mendapatkan perhatian publik bersama munculnya kesadaran generasi baru tentang pelestarian budaya yang menjadi salah satu pilar dalam mempertahankan maupun mengisi kemerdekaan. Indikator penerapan esensi bahasa yang menjelma budaya tutur dan tulis bangsa yang terdekat dari lingkungan sekitar kita, menemukan atmosfir terbarukan dengan munculnya keresahan bersama atas bahasa daerah yang perlahan mengalami disrupsi dan gempuran budaya massa dari luar. Momentum tersebut menjelma kesempatan bagi tercapainya semangat pelestarian budaya, terkhusus melalui pemberdayaan potensi dalam bahasa daerah. Atas dasar tersebut Bugis School kini hadir dan mulai menerima peserta didik di Setangkai Bunga Makka, di Jalan. H. Andi Abu Bakar dekat Monumen 40.000 Jiwa Kota Parepare. "Gerakan di Setangkai Bunga Makka ini kita harap berlangsung organik yang bertujuan untuk meraih kemenangan-kemenangan kecil dalam pelestarian seni budaya yang terdekat dari diri kita. Salah satunya dengan membuka Bugis School. Fokusnya belajar bahasa daerah, dan untuk saat ini kita buka kelas Bahasa Bugis," terang Ibrah La Iman, Chief Executive Officer (CEO) Bugis School. "Saya meyakini dengan terbukanya Bugis School, warga memiliki alternatif lain dan baru dalam belajar bahasa, apatah lagi bahasa ibunya sendiri. Hari-hari ini saya menyimak di kalangan milenial dan gen z menguasai bahasa daerah bisa menjadi kepercayaan diri sendiri sembari belajar bahasa impor dari negara lainnya," jelasnya. "Anak-anak sekarang selain tahu lagunya Selfi Yamma yang berbahasa Bugis atau Ridwan Sau dengan lirih gembira nyanyian Makassar juga bisa meniru Emily Amstrong di Linkin Park atau Sam Kim dari Korea Selatan. Bagi saya itu menarik sekaligus menakjubkan, mampu bahasa daerahnya dan berbahasa international, perpaduan harmoni kekayaan semesta dalam diri manusia bukan," tutup Ibrah, yang juga seorang penulis novel 'Kappala Luttu: Habibie Der Junge Von Bugis'. Optimisme para penggiat budaya melalaui pelestarian bahasa ibu juga dapat terwujud dengan keniscayaan terbuka berdiri sendirinya Kementerian Kebudayaan. Setelah sebelumnya berjalan berupa-rupa program yang difasilitasi negara maupun inisiatif warga sebagai bentuk inovasi yang berlatar belakang pelestarian kebudayaan. Diantaranya Bugis School di Setangkai Bunga Makka bisa jadi bagian puzzle yang dekat dari Ibukota Nusantara.]]>
https://sulsel.beritabaru.co/bugis-school-mulai-terima-peserta-didik-di-setangkai-bunga-makka/feed/ 0 https://sulsel.beritabaru.co/wp-content/uploads/sites/26/2024/09/bugis-school-300x203.jpeg
Hadiri Festival Siobbi’, Pj Wali Kota Parepare Dorong Masyarakat Lestarikan Bahasa Bugis https://sulsel.beritabaru.co/hadiri-festival-siobbi-pj-wali-kota-parepare-dorong-masyarakat-lestarikan-bahasa-bugis/ https://sulsel.beritabaru.co/hadiri-festival-siobbi-pj-wali-kota-parepare-dorong-masyarakat-lestarikan-bahasa-bugis/#respond Wed, 07 Aug 2024 12:39:15 +0000 https://sulsel.beritabaru.co/?p=93102 pj wali kota parepare

Berita Baru, Parepare - Pj Wali Kota Parepare Akbar Ali menghadiri kegiatan Festival Siesso Mabbicara Ugi' (Siobbi') ke-II yang digelar Persatuan Komuniti Bugis Sabah (PKBS). Kegiatan itu berlangsung di Balai Ainun Habibie, Kecamatan Ujung, Kota Parepare, Rabu (7/8/2024). Festival Siobbi ini dihadiri langsung Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) dan 27 wisatawan mancanegara dari PKBS. Acara turut dihadiri Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Parepare Makmur, Presiden PKBS, Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulsel Ganjar Harimansyah. Dalam sambutannya, Pj Wali Kota Parepare Akbar Ali mengapresiasi upaya PKBS dalam melestarikan bahasa dan budaya Bugis. Akbar Ali juga mengungkapkan kekagumannya atas dedikasi mereka dalam mempelajari bahasa leluhur. “Bahasa Bugis dan lontara adalah bagian dari identitas kita. Meski banyak yang merantau, mereka tetap menjaga bahasa ini," kata Akbar Ali. "Ini adalah bentuk penghargaan dan kecintaan terhadap budaya kita,” tambah dia. Akbar Ali mendorong agar pelestarian bahasa dan masyarakat agar lebih mencintai sertai mempelajarinya. "Kita sebagai masyarakat Bugis, bagaimana bisa memahami bahasa Bugis dengan baik dengan membaca, menulis, dan mendengarkan," ujar dia. Dirinya juga berbagi pengalaman pribadinya terkait manfaat luar biasa menggunakan bahasa Bugis di luar daerah. Akbar mengajak semua pihak untuk lebih menghargai dan mendalami bahasa serta budaya leluhur Bugis. "Saya sendiri sebelum saya tahu bahasa latin, di rumah itu saya diajarkan bahasa lontara. Saya lebih paham awal bahasa lontara dibanding bahasa latin," kata Akbar menambahkan. Sementara itu, Ketua Ikatan Guru Bahasa Daerah (IGBD) Parepare, Rahmaniar, menjelaskan bahwa Festival SIOBBI II menjadi wadah bagi pelajar untuk menyalurkan minat dan bakat dalam dunia kesenian, bahasa dan budaya. “Bahasa Bugis adalah jati diri kita sebagai orang Sulsel. Kami merasa perlu untuk menjaga dan melestarikan identitas ini agar tidak pudar dan selalu hidup dalam jiwa generasi kita," kata Rahmaniar.]]>
pj wali kota parepare

Berita Baru, Parepare - Pj Wali Kota Parepare Akbar Ali menghadiri kegiatan Festival Siesso Mabbicara Ugi' (Siobbi') ke-II yang digelar Persatuan Komuniti Bugis Sabah (PKBS). Kegiatan itu berlangsung di Balai Ainun Habibie, Kecamatan Ujung, Kota Parepare, Rabu (7/8/2024). Festival Siobbi ini dihadiri langsung Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) dan 27 wisatawan mancanegara dari PKBS. Acara turut dihadiri Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Parepare Makmur, Presiden PKBS, Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulsel Ganjar Harimansyah. Dalam sambutannya, Pj Wali Kota Parepare Akbar Ali mengapresiasi upaya PKBS dalam melestarikan bahasa dan budaya Bugis. Akbar Ali juga mengungkapkan kekagumannya atas dedikasi mereka dalam mempelajari bahasa leluhur. “Bahasa Bugis dan lontara adalah bagian dari identitas kita. Meski banyak yang merantau, mereka tetap menjaga bahasa ini," kata Akbar Ali. "Ini adalah bentuk penghargaan dan kecintaan terhadap budaya kita,” tambah dia. Akbar Ali mendorong agar pelestarian bahasa dan masyarakat agar lebih mencintai sertai mempelajarinya. "Kita sebagai masyarakat Bugis, bagaimana bisa memahami bahasa Bugis dengan baik dengan membaca, menulis, dan mendengarkan," ujar dia. Dirinya juga berbagi pengalaman pribadinya terkait manfaat luar biasa menggunakan bahasa Bugis di luar daerah. Akbar mengajak semua pihak untuk lebih menghargai dan mendalami bahasa serta budaya leluhur Bugis. "Saya sendiri sebelum saya tahu bahasa latin, di rumah itu saya diajarkan bahasa lontara. Saya lebih paham awal bahasa lontara dibanding bahasa latin," kata Akbar menambahkan. Sementara itu, Ketua Ikatan Guru Bahasa Daerah (IGBD) Parepare, Rahmaniar, menjelaskan bahwa Festival SIOBBI II menjadi wadah bagi pelajar untuk menyalurkan minat dan bakat dalam dunia kesenian, bahasa dan budaya. “Bahasa Bugis adalah jati diri kita sebagai orang Sulsel. Kami merasa perlu untuk menjaga dan melestarikan identitas ini agar tidak pudar dan selalu hidup dalam jiwa generasi kita," kata Rahmaniar.]]>
https://sulsel.beritabaru.co/hadiri-festival-siobbi-pj-wali-kota-parepare-dorong-masyarakat-lestarikan-bahasa-bugis/feed/ 0 https://sulsel.beritabaru.co/wp-content/uploads/sites/26/2024/08/pj-wali-kota-parepare-festival-300x131.jpeg
Pecahkan 2 Rekor Muri, Parepare Ikutkan 1.115 Siswa SMA Sederejat Ramaikan Festival Sulsel Menari https://sulsel.beritabaru.co/pecahkan-2-rekor-muri-parepare-ikutkan-1-115-siswa-sma-sederejat-ramaikan-festival-sulsel-menari/ https://sulsel.beritabaru.co/pecahkan-2-rekor-muri-parepare-ikutkan-1-115-siswa-sma-sederejat-ramaikan-festival-sulsel-menari/#respond Wed, 12 Jun 2024 07:37:49 +0000 https://sulsel.beritabaru.co/?p=92024 sulsel menari

Berita Baru, Parepare - Sebanyak 1.115 pelajar tingkat SMA/SMK sederajat Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) terlibat dalam Sulsel Menari. Ribuan siswa ini kompak menari di Lapangan Andi Makkasau, Kecamatan Ujung, Kota Parepare, Rabu (12/6/2024). Kegiatan ini merupakan salah satu program Pemerintah Provinsi Sulsel yang melibatkan pelajar SMA/SMK 24 kabupaten kota. Selain itu, Sulsel Menari juga memecahkan 2 rekor muri, yakni Tari Padduppa secara serentak oleh pelajar terbanyak dan mengenakan busana baju bodo oleh pelajar terbanyak. "Tarian lokal yang bahkan diciptakan oleh masyarakat Sulsel ini, khususnya Kota Parepare yang ciptakana Ibu Andi Siti Nurhani Sapada," kata Pj Wali Kota Parepare Akbar saat menyaksikan Sulsel Menari. Akbar Ali mengatakan seluruh pelajar yang ikut Sulsel Menari ini harus bangga karena mengangkat kembali budaya tari menari Bugis Makassar. "Ini merupakan kebanggaan tersendiri bahwa tradisi lokal, kita angkat kembali dan bagian dari pelestarian tarian Sulawesi Selatan," ujar dia. Pj Wali Kota Parepare itu berharap kegiatan Pemprov Sulsel ini dapat dilakukan juga di Parepare ke depannya. "Kegiatan yang diprogramkan oleh pemerintah provinsi dalam hal ini Sulsel Menari. Nanti di Kota Parepare kita akan lestarikan," harap dia. Akbar Ali menjelaskan kegaitan yang dilakukan pemerintah maupun masyarakat harus menampilkan Tari Padduppa ke siapa pun yang datang ke Tanah Bugis Makassar. Hal itu, kata dia, Tari Padduppa sebagai tanda penyambutan dan penghargaan kepada tamu. "Tari Padduppa ini sangat syarat dengan At-Tin, artinya memberikan penyambutan dengan penghargaan kepada siapa pun yang datang ke Sulawesi," kata dia.]]>
sulsel menari

Berita Baru, Parepare - Sebanyak 1.115 pelajar tingkat SMA/SMK sederajat Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) terlibat dalam Sulsel Menari. Ribuan siswa ini kompak menari di Lapangan Andi Makkasau, Kecamatan Ujung, Kota Parepare, Rabu (12/6/2024). Kegiatan ini merupakan salah satu program Pemerintah Provinsi Sulsel yang melibatkan pelajar SMA/SMK 24 kabupaten kota. Selain itu, Sulsel Menari juga memecahkan 2 rekor muri, yakni Tari Padduppa secara serentak oleh pelajar terbanyak dan mengenakan busana baju bodo oleh pelajar terbanyak. "Tarian lokal yang bahkan diciptakan oleh masyarakat Sulsel ini, khususnya Kota Parepare yang ciptakana Ibu Andi Siti Nurhani Sapada," kata Pj Wali Kota Parepare Akbar saat menyaksikan Sulsel Menari. Akbar Ali mengatakan seluruh pelajar yang ikut Sulsel Menari ini harus bangga karena mengangkat kembali budaya tari menari Bugis Makassar. "Ini merupakan kebanggaan tersendiri bahwa tradisi lokal, kita angkat kembali dan bagian dari pelestarian tarian Sulawesi Selatan," ujar dia. Pj Wali Kota Parepare itu berharap kegiatan Pemprov Sulsel ini dapat dilakukan juga di Parepare ke depannya. "Kegiatan yang diprogramkan oleh pemerintah provinsi dalam hal ini Sulsel Menari. Nanti di Kota Parepare kita akan lestarikan," harap dia. Akbar Ali menjelaskan kegaitan yang dilakukan pemerintah maupun masyarakat harus menampilkan Tari Padduppa ke siapa pun yang datang ke Tanah Bugis Makassar. Hal itu, kata dia, Tari Padduppa sebagai tanda penyambutan dan penghargaan kepada tamu. "Tari Padduppa ini sangat syarat dengan At-Tin, artinya memberikan penyambutan dengan penghargaan kepada siapa pun yang datang ke Sulawesi," kata dia.]]>
https://sulsel.beritabaru.co/pecahkan-2-rekor-muri-parepare-ikutkan-1-115-siswa-sma-sederejat-ramaikan-festival-sulsel-menari/feed/ 0 https://sulsel.beritabaru.co/wp-content/uploads/sites/26/2024/06/sulsel-menari-di-parepare-300x169.jpeg
5 Agama Kuno di Dunia https://sulsel.beritabaru.co/5-agama-kuno-di-dunia/ https://sulsel.beritabaru.co/5-agama-kuno-di-dunia/#respond Sat, 25 May 2024 09:15:20 +0000 https://sulsel.beritabaru.co/?p=91632 agama

Berita Baru, Makassar - Agama merupakan salau satu bentuk hubungan antara manusia dengan keyakinannya yang tergolong sakral dan khusus.

Ajaran agama di seluruh negara memang berkembang mengikuti zaman.

Sebab, ilmu-ilmu yang terkandung dalam suatu agama mencerminkan kehidupan manusia selama di dunia.

Menilik ke belakang, terdapat ajaran agama kuno yang sudah ada sejak zaman peradaban manusia.

Berikut lima agama kuno yang menjadi pelopor perkembangan di dunia, seperti dilansir dari World Atlas.

1. Taoisme

Taoisme bermula pertama kali di China pada 2.400 tahun lalu. Kepercayaan ini diakui langsung sebagai agama resmi pada masa Dinasti Tang.

Ajaran Taoisme mempunyai ciri-ciri sikap positif serta aktif terhadap ilmu gaib. Keyakinan ini melibatkan sisi pengembangan karakter dan moral kehidupan manusia.

Keyakinan ini diciptakan oleh seorang filsafat bijak bernama Laozi atau Lao Tzu.

Oleh sebab itu, ajaran Taoisme mencerminkan dari sikap khas Laozi yang berhubungan dengan ajaran 'Daodejing' atau 'Jalan Kekuasaan Klasik.'

Taoisme hingga saat ini masih dianut oleh lima juta masyarakat di China dan beberapa negara Asia lain. Seperti Jepang, Malaysia, Hongkong, Taiwan, hingga Vietnam.

2. Buddha

Buddha telah lahir sejak abad ke lima. Ajaran ini menjadi agama yang berkembang di India bagian utara dan menyebar ke Asia Tengah.

Pemahaman Buddha pertama kali dikemukakan oleh Siddhartha Gautama selaku pangeran muda dari Lumbini, wilayah bagian Nepal.

Kisah hidup Sidharta yang berliku dan bermakna dijadikan oleh pengikutnya sebagai agama.

Ajaran Buddha memainkan peran inti dalam perilaku manusia sehari-hari.

Buddha meyakini bahwa kehidupan merupakan siklus penderitaan yang membawa kelahiran kembali.

Umat Buddha tidak percaya pada tuhan, melainkan kepada roh dan makhluk gaib yang menuntun kehidupan manusia menjadi lebih baik.

3. Yahudi

Banyak yang meyakini ajaran Yahudi bermula dari nabi Ibrahim. Sebab, Ibrahim diyakini tercantum dalam Tora atau kitab suci Yahudi.

Ajaran ini dimulai sejak abad ke-20 sebelum masehi dan mengajarkan tentang pemahaman monoteisme atau keyakinan satu Tuhan.

Mereka yang meyakini ajaran ini percaya bahwa Tuhan membentuk perjanjian yang diberkati dengan Ibrahim dan keturunannya.

Keyakinan ini juga mengandung berbagai unsur yang ada di dalam ajaran Islam dan Kristen.

Hingga kini, terdapat sekitar 14 juta orang yang memeluk Yahudi sebagai agama utama mereka.

Kendati demikian, ajaran ini telah menyebar luas ke seluruh dunia dan memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan ilmu manusia.

4. Zoroaster

Melansir dari Britannica, Zoroaster merupakan bentuk keyakinan yang ditemukan oleh seseorang bernama Zarathustra pada abad ke enam sebelum masehi.

Agama ini merupakan bentuk keyakinan pra-Islam yang berkembang pesat di Persia yang sekarang menjadi Iran.

Mulanya, Zoroaster berkembang di bawa Kekaisaran Persia dan menjadi agama anjuran pada saat itu.

Zarathustra yang menemukan keyakinan ini dikenal luas sebagai sosok nabi dari ajaran Zoroaster.

Memiliki ajaran yang mirip dengan Yahudi, Zoroaster juga memercayai satu tuhan.Zoroaster mempunyai pengaruh besar terhadap pengaruh dan perkembangan di Persia.

Sampai saat ini, keyakinan Zoroaster masih terus dipraktikan oleh pengikut setianya.

5. Hindu

Hindu menjadi salah satu kepercayaan tertua di dunia dan disebut sudah ada sejak 4.000 tahun yang lalu.

HAgama ini lahir dari perpaduan dua kebudayaan yang berkembang pesat di wilayah yang dikenal sebagai Lembah Indus.

Tak seperti agama pada umumnya, Hindu tidak memiliki pencipta melainkan berasal dari kepercayaan diri manusia.

Sebagai agama Abrahamic, Hindu memercayai satu tuhan yang maha kuasa. Para penganut biasa menyebutnya sebagai Brahman.

Namun, Brahman memiliki beberapa dewa utusan yang memiliki peran masing-masing di setiap unsur kehidupan manusia.

Kendati demikian, ajaran Hindu mengajarkan siklus kehidupan bagai lingkaran. Reinkarnasi pun menjadi hal yang penting dalam keyakinan ini.

]]>
agama

Berita Baru, Makassar - Agama merupakan salau satu bentuk hubungan antara manusia dengan keyakinannya yang tergolong sakral dan khusus.

Ajaran agama di seluruh negara memang berkembang mengikuti zaman.

Sebab, ilmu-ilmu yang terkandung dalam suatu agama mencerminkan kehidupan manusia selama di dunia.

Menilik ke belakang, terdapat ajaran agama kuno yang sudah ada sejak zaman peradaban manusia.

Berikut lima agama kuno yang menjadi pelopor perkembangan di dunia, seperti dilansir dari World Atlas.

1. Taoisme

Taoisme bermula pertama kali di China pada 2.400 tahun lalu. Kepercayaan ini diakui langsung sebagai agama resmi pada masa Dinasti Tang.

Ajaran Taoisme mempunyai ciri-ciri sikap positif serta aktif terhadap ilmu gaib. Keyakinan ini melibatkan sisi pengembangan karakter dan moral kehidupan manusia.

Keyakinan ini diciptakan oleh seorang filsafat bijak bernama Laozi atau Lao Tzu.

Oleh sebab itu, ajaran Taoisme mencerminkan dari sikap khas Laozi yang berhubungan dengan ajaran 'Daodejing' atau 'Jalan Kekuasaan Klasik.'

Taoisme hingga saat ini masih dianut oleh lima juta masyarakat di China dan beberapa negara Asia lain. Seperti Jepang, Malaysia, Hongkong, Taiwan, hingga Vietnam.

2. Buddha

Buddha telah lahir sejak abad ke lima. Ajaran ini menjadi agama yang berkembang di India bagian utara dan menyebar ke Asia Tengah.

Pemahaman Buddha pertama kali dikemukakan oleh Siddhartha Gautama selaku pangeran muda dari Lumbini, wilayah bagian Nepal.

Kisah hidup Sidharta yang berliku dan bermakna dijadikan oleh pengikutnya sebagai agama.

Ajaran Buddha memainkan peran inti dalam perilaku manusia sehari-hari.

Buddha meyakini bahwa kehidupan merupakan siklus penderitaan yang membawa kelahiran kembali.

Umat Buddha tidak percaya pada tuhan, melainkan kepada roh dan makhluk gaib yang menuntun kehidupan manusia menjadi lebih baik.

3. Yahudi

Banyak yang meyakini ajaran Yahudi bermula dari nabi Ibrahim. Sebab, Ibrahim diyakini tercantum dalam Tora atau kitab suci Yahudi.

Ajaran ini dimulai sejak abad ke-20 sebelum masehi dan mengajarkan tentang pemahaman monoteisme atau keyakinan satu Tuhan.

Mereka yang meyakini ajaran ini percaya bahwa Tuhan membentuk perjanjian yang diberkati dengan Ibrahim dan keturunannya.

Keyakinan ini juga mengandung berbagai unsur yang ada di dalam ajaran Islam dan Kristen.

Hingga kini, terdapat sekitar 14 juta orang yang memeluk Yahudi sebagai agama utama mereka.

Kendati demikian, ajaran ini telah menyebar luas ke seluruh dunia dan memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan ilmu manusia.

4. Zoroaster

Melansir dari Britannica, Zoroaster merupakan bentuk keyakinan yang ditemukan oleh seseorang bernama Zarathustra pada abad ke enam sebelum masehi.

Agama ini merupakan bentuk keyakinan pra-Islam yang berkembang pesat di Persia yang sekarang menjadi Iran.

Mulanya, Zoroaster berkembang di bawa Kekaisaran Persia dan menjadi agama anjuran pada saat itu.

Zarathustra yang menemukan keyakinan ini dikenal luas sebagai sosok nabi dari ajaran Zoroaster.

Memiliki ajaran yang mirip dengan Yahudi, Zoroaster juga memercayai satu tuhan.Zoroaster mempunyai pengaruh besar terhadap pengaruh dan perkembangan di Persia.

Sampai saat ini, keyakinan Zoroaster masih terus dipraktikan oleh pengikut setianya.

5. Hindu

Hindu menjadi salah satu kepercayaan tertua di dunia dan disebut sudah ada sejak 4.000 tahun yang lalu.

HAgama ini lahir dari perpaduan dua kebudayaan yang berkembang pesat di wilayah yang dikenal sebagai Lembah Indus.

Tak seperti agama pada umumnya, Hindu tidak memiliki pencipta melainkan berasal dari kepercayaan diri manusia.

Sebagai agama Abrahamic, Hindu memercayai satu tuhan yang maha kuasa. Para penganut biasa menyebutnya sebagai Brahman.

Namun, Brahman memiliki beberapa dewa utusan yang memiliki peran masing-masing di setiap unsur kehidupan manusia.

Kendati demikian, ajaran Hindu mengajarkan siklus kehidupan bagai lingkaran. Reinkarnasi pun menjadi hal yang penting dalam keyakinan ini.

]]>
https://sulsel.beritabaru.co/5-agama-kuno-di-dunia/feed/ 0 https://sulsel.beritabaru.co/wp-content/uploads/sites/26/2024/05/708773_720-300x169.jpg
Silaturahmi dengan Komunitas Sepeda Ontel, Pj Wali Kota Parepare Nilai Simbol Penghargaan Warisan Leluhur https://sulsel.beritabaru.co/silaturahmi-dengan-komunitas-sepeda-ontel-pj-wali-kota-parepare-nilai-simbol-penghargaan-warisan-leluhur/ https://sulsel.beritabaru.co/silaturahmi-dengan-komunitas-sepeda-ontel-pj-wali-kota-parepare-nilai-simbol-penghargaan-warisan-leluhur/#respond Sun, 25 Feb 2024 07:55:59 +0000 https://sulsel.beritabaru.co/?p=89593 pj wali kota parepare

Berita Baru, Parepare - Komunitas Sepeda Tua Indonesia (Kospi) berkolaborasi dengan Lingkar Hijau Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar silaturahmi inthelist dan onthelista sepeda joeng. Silaturahmi itu berlangsung di Taman Mattirotasi, Kecamatan Ujung, Kota Parepare, Sabtu (24/2/2024) malam. Dirangikan dengan pelantikan pengurus Kospi Parepare priode 2024-2029. Kegiatan itu juga salah satu rangkaian memperingati HUT ke-64 Parepare dan hari jadi Kospi ke-16 tahun. Pj Wali Kota Parepare Akbar Ali hari membuka kegiatan tersebut. Selain itu, turut hadir Wakil Bupati Pangkep Syahban Sammana yang juga Ketua Kospi Pangkep. Tak hanya itu, hadir pula Ketua Lingkar Hijau Iqbal Rahim Gani yang juga Ketua Kospi Parepare. Dalam sambutannya, Akbar Ali menyampaikan kegimbaraanya terkait popularitas sepeda ontel. "Ini pertama kali saat berdiri di depan pecinta sepeda tua sejak saya menjabat sebagai Pj Wali Kota Parepare," ucapnya. Sebab, kata Akbar Ali, beragam profesi yang tergabung dalam komunitas sepeda ontel itu. Seperti yang terlihat di Pangkep, di mana Wakil Bupati Pengkep juga merupakan sepeda tua. "Ada berbagai macam profesi mencintai sepeda tua. Kita lihat sendiri di Pangkep, ada Wakil Bupati pencinta sepeda tua," ujarnya. Pj Wali Kota Parepare menyebut kecintaan terhadap sepeda tua bukan hanya soal hobi, melainkan juga tentang menjalin persahabatan, dengan bergabung dalam komunitas. "Selain mendukung kesehatan, keikutsertaan dalam komunitas sepeda tua, dapat membawa manfaat silaturahmi yang tak ternilai," lanjut Akbar Ali. Dirinya juga mengungkapkan, sepeda ontel bukan sekadar alat transportasi. Namun juga memiliki sejarah yang mengakar dalam ingatan masa muda. Ke depannya, lanjut dia, kecintaan terhadap sepeda tua menjadi simbol penghargaan terhadap warisan dan kenangan masa kecil, meciptakan nilai-nilai religiusyang terkadung di dalamnya. "Sepeda ontel memiliki sejarah. Karena, kita akan selalu teringat di masa muda. Sehingga, kecintaan kita terhadap orang tua dan masa saat kita anak-anak akan selalu dikenang," kata Pj Wali Kota Parepare. Maka dari itu, Pemkot Parepare memiliki komitmen untuk memberdayakan kecintaan terhadap sepeda ontel. Ini tercermin dalam upaya memberikan ruang yang lebih luas, seperti penyelenggaraan festival, perlombaan dan acara lainnya. "Insyaallah, kecintaan kita ke sepeda ontel ini akan kita berdayakan. Akan kita berikan ruang," ujarnya. "Apakah itu kreatifitas pameran atau perlombaan atau lainnya. Kita akan memberi ruang kepada saudara-saudara kita pecinta sepeda ontel ini," tambah Pj Wali Kota Parepare. Sementara itu, Ketua Kopsi Parepare Iqbal Rahim Gani bersyukur kegiatannya dapan berjalan dengan sukses. Termasuk, dirinya mengucapkan terima kasih ke Pj Wali Kota Parepare dan Wakil Bupati Pangkep yang hadir secara langsung dalam kegiatan tersebut. "Kegiatan ini pertama kali digelar di Parepare dengan bekerja sama dengan Lingkar Hijau," pungkas dia.]]>
pj wali kota parepare

Berita Baru, Parepare - Komunitas Sepeda Tua Indonesia (Kospi) berkolaborasi dengan Lingkar Hijau Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar silaturahmi inthelist dan onthelista sepeda joeng. Silaturahmi itu berlangsung di Taman Mattirotasi, Kecamatan Ujung, Kota Parepare, Sabtu (24/2/2024) malam. Dirangikan dengan pelantikan pengurus Kospi Parepare priode 2024-2029. Kegiatan itu juga salah satu rangkaian memperingati HUT ke-64 Parepare dan hari jadi Kospi ke-16 tahun. Pj Wali Kota Parepare Akbar Ali hari membuka kegiatan tersebut. Selain itu, turut hadir Wakil Bupati Pangkep Syahban Sammana yang juga Ketua Kospi Pangkep. Tak hanya itu, hadir pula Ketua Lingkar Hijau Iqbal Rahim Gani yang juga Ketua Kospi Parepare. Dalam sambutannya, Akbar Ali menyampaikan kegimbaraanya terkait popularitas sepeda ontel. "Ini pertama kali saat berdiri di depan pecinta sepeda tua sejak saya menjabat sebagai Pj Wali Kota Parepare," ucapnya. Sebab, kata Akbar Ali, beragam profesi yang tergabung dalam komunitas sepeda ontel itu. Seperti yang terlihat di Pangkep, di mana Wakil Bupati Pengkep juga merupakan sepeda tua. "Ada berbagai macam profesi mencintai sepeda tua. Kita lihat sendiri di Pangkep, ada Wakil Bupati pencinta sepeda tua," ujarnya. Pj Wali Kota Parepare menyebut kecintaan terhadap sepeda tua bukan hanya soal hobi, melainkan juga tentang menjalin persahabatan, dengan bergabung dalam komunitas. "Selain mendukung kesehatan, keikutsertaan dalam komunitas sepeda tua, dapat membawa manfaat silaturahmi yang tak ternilai," lanjut Akbar Ali. Dirinya juga mengungkapkan, sepeda ontel bukan sekadar alat transportasi. Namun juga memiliki sejarah yang mengakar dalam ingatan masa muda. Ke depannya, lanjut dia, kecintaan terhadap sepeda tua menjadi simbol penghargaan terhadap warisan dan kenangan masa kecil, meciptakan nilai-nilai religiusyang terkadung di dalamnya. "Sepeda ontel memiliki sejarah. Karena, kita akan selalu teringat di masa muda. Sehingga, kecintaan kita terhadap orang tua dan masa saat kita anak-anak akan selalu dikenang," kata Pj Wali Kota Parepare. Maka dari itu, Pemkot Parepare memiliki komitmen untuk memberdayakan kecintaan terhadap sepeda ontel. Ini tercermin dalam upaya memberikan ruang yang lebih luas, seperti penyelenggaraan festival, perlombaan dan acara lainnya. "Insyaallah, kecintaan kita ke sepeda ontel ini akan kita berdayakan. Akan kita berikan ruang," ujarnya. "Apakah itu kreatifitas pameran atau perlombaan atau lainnya. Kita akan memberi ruang kepada saudara-saudara kita pecinta sepeda ontel ini," tambah Pj Wali Kota Parepare. Sementara itu, Ketua Kopsi Parepare Iqbal Rahim Gani bersyukur kegiatannya dapan berjalan dengan sukses. Termasuk, dirinya mengucapkan terima kasih ke Pj Wali Kota Parepare dan Wakil Bupati Pangkep yang hadir secara langsung dalam kegiatan tersebut. "Kegiatan ini pertama kali digelar di Parepare dengan bekerja sama dengan Lingkar Hijau," pungkas dia.]]>
https://sulsel.beritabaru.co/silaturahmi-dengan-komunitas-sepeda-ontel-pj-wali-kota-parepare-nilai-simbol-penghargaan-warisan-leluhur/feed/ 0 https://sulsel.beritabaru.co/wp-content/uploads/sites/26/2024/02/komunitas-sepeda-ontel-parepare-300x225.jpg
Dihadiri Pj Wali Kota Parepare, Pekan Budaya Daerah Meriahkan HUT ke-64 Parepare https://sulsel.beritabaru.co/dihadiri-pj-wali-kota-parepare-pekan-budaya-daerah-meriahkan-hut-ke-64-parepare/ https://sulsel.beritabaru.co/dihadiri-pj-wali-kota-parepare-pekan-budaya-daerah-meriahkan-hut-ke-64-parepare/#respond Sat, 24 Feb 2024 09:02:21 +0000 https://sulsel.beritabaru.co/?p=89563 pekan budaya

Berita Baru, Parepare - Pj Wali Kota Parepare Akbar Ali membuka kegiatan pekan kebudayaan daerah. Kegiatan itu berlangsung di Lapangan Andi Makkasau, Kecamatan Ujung, Kota Parepare, Sabtu (24/2/2024). Pekan Kebudayaan ini merupakan rangkaian peringatan HUT ke-64 Parepare. Pembukaan kegiatan tersebut dengan pawai budaya yang diikuti 86 peserta dari tingkat SD, SMP sampai SMA/SMK se-Kota Parepare. “Kita apresiasi upaya pelestrarian budaya masyarakat dan menanamkan rasa cinta dan abngga terhadap budaya sendiri, khususnya terhadap generasi muda,” kata Akbar Ali. Selain itu, lanjut dia, Pekan Budaya dapat juga menarik wisatawan datang ke Kota Parepare. “Kegiatan ini diharapkan mampu menggali seni dan budaya yang kita miliki. Kota Parepare adalah miniatur budaya di Indonesia, karena ada banyak ragam budaya yang hadir. Banyaknya pendatang yang ada di Parepare menjadikan kota yang sarat akan budaya daerah,” lanjut Akbar Ali. Pj Wali Kota Parepare juga mendorong agar Pekan Budaya bukan sekedar memberi hiburan, namun juga mampu menumbuhkan kecintaan terhadap budaya bangsa sendiri yang sebenarnya. “Saya berharap melalui perhelatan pekan budaya ini dapat membangkitkan tradisi seni budaya sekaligus menjadi pemikat dan daya tarik bagi dunia pariwisata di Parepare,” ujarnya. Pada kegiatan tersebut, selain pawai juga digelar berbagai lomba seperti lomba mallongga, magasing, tari ganrang bulo dan tari jeppeng.]]>
pekan budaya

Berita Baru, Parepare - Pj Wali Kota Parepare Akbar Ali membuka kegiatan pekan kebudayaan daerah. Kegiatan itu berlangsung di Lapangan Andi Makkasau, Kecamatan Ujung, Kota Parepare, Sabtu (24/2/2024). Pekan Kebudayaan ini merupakan rangkaian peringatan HUT ke-64 Parepare. Pembukaan kegiatan tersebut dengan pawai budaya yang diikuti 86 peserta dari tingkat SD, SMP sampai SMA/SMK se-Kota Parepare. “Kita apresiasi upaya pelestrarian budaya masyarakat dan menanamkan rasa cinta dan abngga terhadap budaya sendiri, khususnya terhadap generasi muda,” kata Akbar Ali. Selain itu, lanjut dia, Pekan Budaya dapat juga menarik wisatawan datang ke Kota Parepare. “Kegiatan ini diharapkan mampu menggali seni dan budaya yang kita miliki. Kota Parepare adalah miniatur budaya di Indonesia, karena ada banyak ragam budaya yang hadir. Banyaknya pendatang yang ada di Parepare menjadikan kota yang sarat akan budaya daerah,” lanjut Akbar Ali. Pj Wali Kota Parepare juga mendorong agar Pekan Budaya bukan sekedar memberi hiburan, namun juga mampu menumbuhkan kecintaan terhadap budaya bangsa sendiri yang sebenarnya. “Saya berharap melalui perhelatan pekan budaya ini dapat membangkitkan tradisi seni budaya sekaligus menjadi pemikat dan daya tarik bagi dunia pariwisata di Parepare,” ujarnya. Pada kegiatan tersebut, selain pawai juga digelar berbagai lomba seperti lomba mallongga, magasing, tari ganrang bulo dan tari jeppeng.]]>
https://sulsel.beritabaru.co/dihadiri-pj-wali-kota-parepare-pekan-budaya-daerah-meriahkan-hut-ke-64-parepare/feed/ 0 https://sulsel.beritabaru.co/wp-content/uploads/sites/26/2024/02/pekan-budaya-parepare-300x168.jpg
Pj Wali Kota Parepare: Pekan Kebudayaan Daerah Akan Jadi Daya Tarik Investor https://sulsel.beritabaru.co/pj-wali-kota-parepare-pekan-kebudayaan-daerah-akan-jadi-daya-tarik-investor/ https://sulsel.beritabaru.co/pj-wali-kota-parepare-pekan-kebudayaan-daerah-akan-jadi-daya-tarik-investor/#respond Sat, 24 Feb 2024 08:54:01 +0000 https://sulsel.beritabaru.co/?p=89560 pj wali kota parepare

Berita Baru, Parepare - Pj Wali Kota Parepare Akbar Ali menyebut pekan kebudayaan daerah bisa menjadi daya tarik investor. Pekan Kebudayaan itu digelar di Lapangan Andi Makassau, Kecamatan Ujung, Kota Parepare, Sabtu (24/2/2024). Pj Wali Kota Parepare menyampaikan pujian pelaksanaan pekan kebudayaan yang mengangkat tema Lestarikan Budaya Daerah Menuju Kota Tujuan Investasi. "Kita apresiasi upaya pelestrarian budaya masyarakat dan menanamkan rasa cinta dan abngga terhadap budaya sendiri, khususnya terhadap generasi muda," kata Akbar Ali. Selain itu, lanjut dia, Pekan Budaya dapat juga menarik wisatawan datang ke Kota Parepare. "Kegiatan ini diharapkan mampu menggali seni dan budaya yang kita miliki. Kota Parepare adalah miniatur budaya di Indonesia, karena ada banyak ragam budaya yang hadir. Banyaknya pendatang yang ada di Parepare menjadikan kota yang sarat akan budaya daerah," lanjut Akbar Ali. Pj Wali Kota Parepare juga mendorong agar Pekan Budaya bukan sekedar memberi hiburan, namun juga mampu menumbuhkan kecintaan terhadap budaya bangsa sendiri yang sebenarnya. "Saya berharap melalui perhelatan pekan budaya ini dapat membangkitkan tradisi seni budaya sekaligus menjadi pemikat dan daya tarik bagi dunia pariwisata di Parepare," ujarnya. Akbar Ali juga berharap pekan budaya ini bisa menjadi salah satu kalender kepariwisataan di Parepare. "Selain itu, kegiatan semacam ini merupakan salah satu upaya pemerintah kota menciptakan spot destinasi wisata yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat lokal," tambahnya. Saat ini, kata Akbar, Parepare terus melakukan pembenahan untuk menjadi kota tujuan. Sehingga, akan semakin banyak orang berkunjung di Kota Parepare. "Semakin banyak yang berkunjung di Kota Parepare, maka akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Kota Parepare sekarang ini terus berbenah menjadi kota tujuan investasi," pungkas dia. Pada pekan budaya ini, selain pawai juga digelar berbagai lomba. Seperti malongga, magasing, tari ganrang bulo dan tari jeppeng. Kegiatan itu juga merupakan rangkaian perayaan HUT ke-64 Kota Parepare. Pembukaan dihadiri sebanyak 86 peserta dai tingkat SD, SMP dan SMA/SMK se-Kota Parepare.]]>
pj wali kota parepare

Berita Baru, Parepare - Pj Wali Kota Parepare Akbar Ali menyebut pekan kebudayaan daerah bisa menjadi daya tarik investor. Pekan Kebudayaan itu digelar di Lapangan Andi Makassau, Kecamatan Ujung, Kota Parepare, Sabtu (24/2/2024). Pj Wali Kota Parepare menyampaikan pujian pelaksanaan pekan kebudayaan yang mengangkat tema Lestarikan Budaya Daerah Menuju Kota Tujuan Investasi. "Kita apresiasi upaya pelestrarian budaya masyarakat dan menanamkan rasa cinta dan abngga terhadap budaya sendiri, khususnya terhadap generasi muda," kata Akbar Ali. Selain itu, lanjut dia, Pekan Budaya dapat juga menarik wisatawan datang ke Kota Parepare. "Kegiatan ini diharapkan mampu menggali seni dan budaya yang kita miliki. Kota Parepare adalah miniatur budaya di Indonesia, karena ada banyak ragam budaya yang hadir. Banyaknya pendatang yang ada di Parepare menjadikan kota yang sarat akan budaya daerah," lanjut Akbar Ali. Pj Wali Kota Parepare juga mendorong agar Pekan Budaya bukan sekedar memberi hiburan, namun juga mampu menumbuhkan kecintaan terhadap budaya bangsa sendiri yang sebenarnya. "Saya berharap melalui perhelatan pekan budaya ini dapat membangkitkan tradisi seni budaya sekaligus menjadi pemikat dan daya tarik bagi dunia pariwisata di Parepare," ujarnya. Akbar Ali juga berharap pekan budaya ini bisa menjadi salah satu kalender kepariwisataan di Parepare. "Selain itu, kegiatan semacam ini merupakan salah satu upaya pemerintah kota menciptakan spot destinasi wisata yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat lokal," tambahnya. Saat ini, kata Akbar, Parepare terus melakukan pembenahan untuk menjadi kota tujuan. Sehingga, akan semakin banyak orang berkunjung di Kota Parepare. "Semakin banyak yang berkunjung di Kota Parepare, maka akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Kota Parepare sekarang ini terus berbenah menjadi kota tujuan investasi," pungkas dia. Pada pekan budaya ini, selain pawai juga digelar berbagai lomba. Seperti malongga, magasing, tari ganrang bulo dan tari jeppeng. Kegiatan itu juga merupakan rangkaian perayaan HUT ke-64 Kota Parepare. Pembukaan dihadiri sebanyak 86 peserta dai tingkat SD, SMP dan SMA/SMK se-Kota Parepare.]]>
https://sulsel.beritabaru.co/pj-wali-kota-parepare-pekan-kebudayaan-daerah-akan-jadi-daya-tarik-investor/feed/ 0 https://sulsel.beritabaru.co/wp-content/uploads/sites/26/2024/02/pj-wali-kota-parepare-2024-1-300x168.jpeg
Rahasia Tembok Besar China Masih Kokoh Berdiri Hingga Sekarang https://sulsel.beritabaru.co/rahasia-tembok-besar-china-masih-kokoh-berdiri-hingga-sekarang/ https://sulsel.beritabaru.co/rahasia-tembok-besar-china-masih-kokoh-berdiri-hingga-sekarang/#respond Thu, 14 Dec 2023 04:21:51 +0000 https://sulsel.beritabaru.co/?p=88405 tembok besar china

Berita Baru, Makassar - Tembok Besar China telah menjadi salah satu keajabaian arsitektur yang bisa kita lihat hingga sekarang.

Meski lebih dari setengahnya telah rusak, namun menlansir dari New Scietist, tembok yang dibangun selama berabad-abad untuk melindungi dari musuh.

Enam persen dari total panjang bentangannya lebih dari 21.000 kilometer sampai saat masih dipelihara dengan baik.

Pertanyaannya apa yang membuat Tembok Besar China berdiri kokoh hingga sekarang?

Rahasia kekuatan tembok besar China

Melansir Live Science, Senin (11/12/2023) para pekerja zaman dahulu ternyata membangun Tembok Besar China dengan menggunakan campuran bahan organik seperti tanah, kerikil dan lumut untuk membantu melindunginya dari erosi.

Lumut sendiri membantu memperkuat kontruksi, terutama di wilayah kering dan semi kering.

"Pekerja zaman dahulu tahu bahan mana yang bisa membuat struktur lebih stabil," kata Bo Xiao, profesor ilmu tanah di Fakultas Sains dan Teknologi Pertanahan, Universitas Pertanian China, Beijing.

"Untuk meningkatkan kekuatan mekanik, dinding yang dipadatkan selalu dibuat dengan tanah liat, pasir, dan perekat lainnya seperti kapur," katanya.

Bahan-bahan tersebut menjadi pemicu pertumbuhan organisme seperti lumut yang merupakan biocrust yang dapat melindungi Tembok Besar China.

Hasil itu didapat setelah peneliti menguji kekuatan Tembok Besar dari delapan bagian berbeda tembok yang dibangun antara 1368 SM hingga 1644 SM pada masa Dinasti Ming.

Peneliti menemukan bahwa 67 persen sampel mengandung biocrust.

Dengan menggunakan instrumen mekanis portabel, baik di lokasi maupun di laboratorium, peneliti mengukur kekuatan mekanik sampel dan stabilitas tanah kemudian membandingkan data tersebut dengan segmen dinding yang hanya berisi tanah saja.

Hasilnya, peneliti menemukan bahwa sampel biocrust  tiga kali lebih kuat dibandingkan sampel dengan kandungan tanah saja.

Vegetasi memperkuat bangunan

Lapisan lumut berkontribusi memperkuat dinding, menjaganya tetap kering, dan terlindung dari erosi angin dan angin.

Selain itu juga, biocrust bertindak sebagai isolator, mengurangi suhu ekstrem dan menurunkan efek salinitas.

Hal ini karena lumut dan bentuk kehidupan lain di dalam biocrust mengeluarkan zat, seperti polimer yang akan mengikat erat dengan partikel-partikel tanah, membantu memperkuat stabilitas strukturalnya seperti halnya semen.

Temuan ini dapat mengubah cara pengolala situs warisan budaya di seluruh dunia dalam memandang vegetasi pada bangunan kuno, terutama yang sebagian besar dibangun dengan tanah yang dipadatkan.

Studi dipublikasikan di jurnal Science Advances.

]]>
tembok besar china

Berita Baru, Makassar - Tembok Besar China telah menjadi salah satu keajabaian arsitektur yang bisa kita lihat hingga sekarang.

Meski lebih dari setengahnya telah rusak, namun menlansir dari New Scietist, tembok yang dibangun selama berabad-abad untuk melindungi dari musuh.

Enam persen dari total panjang bentangannya lebih dari 21.000 kilometer sampai saat masih dipelihara dengan baik.

Pertanyaannya apa yang membuat Tembok Besar China berdiri kokoh hingga sekarang?

Rahasia kekuatan tembok besar China

Melansir Live Science, Senin (11/12/2023) para pekerja zaman dahulu ternyata membangun Tembok Besar China dengan menggunakan campuran bahan organik seperti tanah, kerikil dan lumut untuk membantu melindunginya dari erosi.

Lumut sendiri membantu memperkuat kontruksi, terutama di wilayah kering dan semi kering.

"Pekerja zaman dahulu tahu bahan mana yang bisa membuat struktur lebih stabil," kata Bo Xiao, profesor ilmu tanah di Fakultas Sains dan Teknologi Pertanahan, Universitas Pertanian China, Beijing.

"Untuk meningkatkan kekuatan mekanik, dinding yang dipadatkan selalu dibuat dengan tanah liat, pasir, dan perekat lainnya seperti kapur," katanya.

Bahan-bahan tersebut menjadi pemicu pertumbuhan organisme seperti lumut yang merupakan biocrust yang dapat melindungi Tembok Besar China.

Hasil itu didapat setelah peneliti menguji kekuatan Tembok Besar dari delapan bagian berbeda tembok yang dibangun antara 1368 SM hingga 1644 SM pada masa Dinasti Ming.

Peneliti menemukan bahwa 67 persen sampel mengandung biocrust.

Dengan menggunakan instrumen mekanis portabel, baik di lokasi maupun di laboratorium, peneliti mengukur kekuatan mekanik sampel dan stabilitas tanah kemudian membandingkan data tersebut dengan segmen dinding yang hanya berisi tanah saja.

Hasilnya, peneliti menemukan bahwa sampel biocrust  tiga kali lebih kuat dibandingkan sampel dengan kandungan tanah saja.

Vegetasi memperkuat bangunan

Lapisan lumut berkontribusi memperkuat dinding, menjaganya tetap kering, dan terlindung dari erosi angin dan angin.

Selain itu juga, biocrust bertindak sebagai isolator, mengurangi suhu ekstrem dan menurunkan efek salinitas.

Hal ini karena lumut dan bentuk kehidupan lain di dalam biocrust mengeluarkan zat, seperti polimer yang akan mengikat erat dengan partikel-partikel tanah, membantu memperkuat stabilitas strukturalnya seperti halnya semen.

Temuan ini dapat mengubah cara pengolala situs warisan budaya di seluruh dunia dalam memandang vegetasi pada bangunan kuno, terutama yang sebagian besar dibangun dengan tanah yang dipadatkan.

Studi dipublikasikan di jurnal Science Advances.

]]>
https://sulsel.beritabaru.co/rahasia-tembok-besar-china-masih-kokoh-berdiri-hingga-sekarang/feed/ 0 https://sulsel.beritabaru.co/wp-content/uploads/sites/26/2023/12/6426a082ccde8-300x150.png
Mengenal Sejarah Kerajaan Gowa-Tallo di Sulawesi Selatan https://sulsel.beritabaru.co/mengenal-sejarah-kerajaan-gowa-tallo-di-sulawesi-selatan/ https://sulsel.beritabaru.co/mengenal-sejarah-kerajaan-gowa-tallo-di-sulawesi-selatan/#respond Sun, 19 Nov 2023 05:41:26 +0000 https://sulsel.beritabaru.co/?p=87944 gowa-tallo

Berita Baru, Gowa - Salah satu kerajaan di Sulawesi Selatan (Sulsel) yang menjadi butki berdirinya kesultanan Islam di masa lalu, yakni Kerajaan Gowa-Tallo. Kerajaan Gowa-Tallo merupakan salah satu kerajaan bercorakkan Islam yang ada di Provinsi Sulsel. Kerajaan Gowa-Tallo dikenal pada masanya mempunyai kekuatan militer dengan pengaruh yang kuat. Di masa kepemimpinan Sultan Hasanuddin, kerajaan itu menjadi pusat perdagangan di wilayah Indonesia Timur. Berikut sejarah Kerajaan Gowa-Tallo

Sejarah Kerajaan Gowa-Tallo

Menurut catatan sejarah, Kerajaan Gowa-Tallo lebih dikenal dengan sebutan kerajaan Makassar, kesultanan Islam yang pernah berdiri di Sulsel. Kerajaan ini juga pernah mencapai puncak kejayaannya pada abad ke 17 di bawah kepemimpinan Sultan Hasanuddin. Awal mula berdirinya Kerajaan Gowa-Tallo yaitu dari bersatunya dua kerajaan berbeda di Sulawesi, yakni Kerajaan Gowa dan Kerajaan Tallo. Gabungan dari kedua kerajaan itu menjadi cikal bakal Kerajaan Makassar. Seperti dilansir dari Repositori UIN Alauddin Makassar berjudul "Politik Islamisasi Kerajaan Gowa-Tallo Terhadap Tiga Kerajaan Tellumpoccoe Pada Abad XVII" tahun 2016, disebutkan bahwa awal mula berdirinya kerajaan Gowa-Tallo ini terjadi pada abad ke-14 Masehi. Tepatnya pada tahun 1490, kala itu Kerajaan Gowa berhasil menaklukkan kerajaan Tallo di bawah pemerintahan Raja Gowa ke-9 yakni Karaeng Matandre, Kareang Manguntungi, Tuma'parisi Kallona. Saat itu, Kerajaan Tallo dipimpin Samaranluka Tuni Labu ri Suriwa yang merupakan Raja Tallo yang ke-2. Setelah penaklukan itu, dibuatlah sebuah perjanjian setia yang disertai sumpah antara kedua raja dari Kerajaan tersebut. Sumpah antara kedua kerajaan tersebut berbunyi sebagai berikut. Sejak itu hubungan antara Kerajaan Gowa dan Kerajaan Tallo menjadi sangat erat dan tak terpisahkan. Bahkan ada ungkapan menggambarkan hubungan antara dua kerajaan itu dengan sebutan "sereji ata, naruang karaeng" yang artinya satu rakyat dua raja. Karena keterkaitan itu, dua kerajaan ini disebut sebagai kerajaan kembar Gowa-Tallo kemudian bersatu menjadi Kerajaan Makassar. Dalam struktur kekuasaan kerajaan kembar tersebut, Raja Gowa bertindak sebagai raja, sedangkan Raja Tallo bertindak sebagai mangkubumi. Seiring perkembangan zaman, Kerajaan Gowa-Tallo menjadi salah satu kerajaan terbesar di wilayah Indonesia timur. Di Sulawesi Selatan sendiri, kerajaan ini merupakan kerajaan tertua kedua usai Kerajaan Luwu.]]>
gowa-tallo

Berita Baru, Gowa - Salah satu kerajaan di Sulawesi Selatan (Sulsel) yang menjadi butki berdirinya kesultanan Islam di masa lalu, yakni Kerajaan Gowa-Tallo. Kerajaan Gowa-Tallo merupakan salah satu kerajaan bercorakkan Islam yang ada di Provinsi Sulsel. Kerajaan Gowa-Tallo dikenal pada masanya mempunyai kekuatan militer dengan pengaruh yang kuat. Di masa kepemimpinan Sultan Hasanuddin, kerajaan itu menjadi pusat perdagangan di wilayah Indonesia Timur. Berikut sejarah Kerajaan Gowa-Tallo

Sejarah Kerajaan Gowa-Tallo

Menurut catatan sejarah, Kerajaan Gowa-Tallo lebih dikenal dengan sebutan kerajaan Makassar, kesultanan Islam yang pernah berdiri di Sulsel. Kerajaan ini juga pernah mencapai puncak kejayaannya pada abad ke 17 di bawah kepemimpinan Sultan Hasanuddin. Awal mula berdirinya Kerajaan Gowa-Tallo yaitu dari bersatunya dua kerajaan berbeda di Sulawesi, yakni Kerajaan Gowa dan Kerajaan Tallo. Gabungan dari kedua kerajaan itu menjadi cikal bakal Kerajaan Makassar. Seperti dilansir dari Repositori UIN Alauddin Makassar berjudul "Politik Islamisasi Kerajaan Gowa-Tallo Terhadap Tiga Kerajaan Tellumpoccoe Pada Abad XVII" tahun 2016, disebutkan bahwa awal mula berdirinya kerajaan Gowa-Tallo ini terjadi pada abad ke-14 Masehi. Tepatnya pada tahun 1490, kala itu Kerajaan Gowa berhasil menaklukkan kerajaan Tallo di bawah pemerintahan Raja Gowa ke-9 yakni Karaeng Matandre, Kareang Manguntungi, Tuma'parisi Kallona. Saat itu, Kerajaan Tallo dipimpin Samaranluka Tuni Labu ri Suriwa yang merupakan Raja Tallo yang ke-2. Setelah penaklukan itu, dibuatlah sebuah perjanjian setia yang disertai sumpah antara kedua raja dari Kerajaan tersebut. Sumpah antara kedua kerajaan tersebut berbunyi sebagai berikut. Sejak itu hubungan antara Kerajaan Gowa dan Kerajaan Tallo menjadi sangat erat dan tak terpisahkan. Bahkan ada ungkapan menggambarkan hubungan antara dua kerajaan itu dengan sebutan "sereji ata, naruang karaeng" yang artinya satu rakyat dua raja. Karena keterkaitan itu, dua kerajaan ini disebut sebagai kerajaan kembar Gowa-Tallo kemudian bersatu menjadi Kerajaan Makassar. Dalam struktur kekuasaan kerajaan kembar tersebut, Raja Gowa bertindak sebagai raja, sedangkan Raja Tallo bertindak sebagai mangkubumi. Seiring perkembangan zaman, Kerajaan Gowa-Tallo menjadi salah satu kerajaan terbesar di wilayah Indonesia timur. Di Sulawesi Selatan sendiri, kerajaan ini merupakan kerajaan tertua kedua usai Kerajaan Luwu.]]>
https://sulsel.beritabaru.co/mengenal-sejarah-kerajaan-gowa-tallo-di-sulawesi-selatan/feed/ 0 https://sulsel.beritabaru.co/wp-content/uploads/sites/26/2023/11/kerajaan-gowa-tallo-300x218.jpg
Mengenal Keindahan Tenun Sumba yang Dikalungkan ke Capres-Cawapres Saat Daftar di KPU https://sulsel.beritabaru.co/mengenal-keindahan-tenun-sumba-yang-dikalungkan-ke-capres-cawapres-saat-daftar-di-kpu/ https://sulsel.beritabaru.co/mengenal-keindahan-tenun-sumba-yang-dikalungkan-ke-capres-cawapres-saat-daftar-di-kpu/#respond Sat, 21 Oct 2023 15:29:02 +0000 https://sulsel.beritabaru.co/?p=87375 tenun sumba

Berita Baru, Jakarta - Pendaftaran Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) hari ini diwarnai dengan keindahan wastra Indonesia.

Pada proses pendaftaran, KPU mengalungkan syal bermotif tenun Sumba ke para capres dan cawapres yang datang mendaftar di Pilpres 2024 mendatang.

Kain yang dikalungkan KPU, didominasi warna merah kecoklatan dan hitam. Syal itu juga bermotif ayam jantan dengan singa.

Syal tersebut sangat indah saat digunakan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD yang memakai pakaian hitam putih.

Begitupun dengan pasangan Anies Baswedan dan Cak Imin yang mengenakan kemeja putih polos.

Tenun Sumba dikenal dengan motifnya yang didominasi fauna seperti burung, buaya, ular, ayam, rusa, dan lain-lain.

Hal demikian, tidak terlepas dari kehidupan masyarakat Pulau Sumba, di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Masyarakat Pulau Sumba sangat dekat dengan alam dan hewan-hewannya.

Salah satu wilayah di Sumba Timur, Waingapu merupakan wilayah penghasil tenun ternama di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Mengenak Tenun Sumba yang digunakan para capres dan cawapres

Keindahan tenun Sumba merupakan hasil buatannya yang sulit, detail hingga kompleks. Sehingga proses pembuatannya sangat lama sampai memakan waktu enam bulan dan bahkan sampai tahunan.

Tenun Sumba ini diketahui memiliki 42 tahapan dalam pembuatannya.

Wastra Indonesia ini masih menerapkan pewarnaan alami. Makanya melahirkan keunikan tersendiri dari tenun tersebut.

Teknik yang digunakan dipembuatannya juga merupakan masih warisan nenek moyang yang bertahan berabad-abad lamanya.

Dalam pembuatan motif dan tenun Sumba ini, ada tiga teknik utama adalah lambaleko, pawora dan pahikung.

Dari ketiga teknik tersebut, mempunyai keunggulan tersendiri dan digunakan di daerah yang berbeda.

Mengutip dari berbagai sumber, produksi tenun Sumba biasnaya diawali dengan pembuatan pewarna dari beberapa tanaman endemik.

Seperti akar mengkudu, serat kayu, daun, tanaman Wuira dan kulit loba.

Tanaman tersebut dipanen, kemudian ditumbuk atau diperas, lalu dicampurkan ke dalam air dan kapur hingga mendapat warna yang diinginkan.

Setiap warna yang mempunyai proses masing-masing, misalnya warna merah dari mengkudu yang harus dicampur dengan kemiri.

Sedangkan, benang diberi motif yang dibuat dari daun gewang, semacam daun palem, sesuai dengan bentuk yang ingin dibentuk.

Setelah itu, dicelup ke perwarna, kemudian kembali sampai siap untuk ditenun para perempuan.

Lalu, kain biasanya diangin-anginkan selama sebulan lamanya. Setelah itu dicelup dengan kemiri dan "ditidurkan di dalam keranjang untuk warnanya lebih mencorak.

Sementara, motif tenun ini didominasi faun, yang memiliki arti positif.

Seperti, motif kuda yang memiliki makna kejantanan dan keberanian, rusa yang berarti bojak dan buaya mempunyai besarnya pengaruh seseorang.

Sementara, motif lainnya, ayam di tenun ini, seperti yang dikalungkan ke capres dan cawapres memiliki makna, kepemimpinan, amanah dan pelindung.

Ayam juga dianggap simbol kerja keras, keberhasilan menjaga keluarganya dan keberanian.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Beritabaru.co Sulsel. Mari bergabung di Grup Telegram "Berita Baru Sulsel", caranya klik link t.me/beritabarusuls…, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

]]>
tenun sumba

Berita Baru, Jakarta - Pendaftaran Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) hari ini diwarnai dengan keindahan wastra Indonesia.

Pada proses pendaftaran, KPU mengalungkan syal bermotif tenun Sumba ke para capres dan cawapres yang datang mendaftar di Pilpres 2024 mendatang.

Kain yang dikalungkan KPU, didominasi warna merah kecoklatan dan hitam. Syal itu juga bermotif ayam jantan dengan singa.

Syal tersebut sangat indah saat digunakan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD yang memakai pakaian hitam putih.

Begitupun dengan pasangan Anies Baswedan dan Cak Imin yang mengenakan kemeja putih polos.

Tenun Sumba dikenal dengan motifnya yang didominasi fauna seperti burung, buaya, ular, ayam, rusa, dan lain-lain.

Hal demikian, tidak terlepas dari kehidupan masyarakat Pulau Sumba, di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Masyarakat Pulau Sumba sangat dekat dengan alam dan hewan-hewannya.

Salah satu wilayah di Sumba Timur, Waingapu merupakan wilayah penghasil tenun ternama di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Mengenak Tenun Sumba yang digunakan para capres dan cawapres

Keindahan tenun Sumba merupakan hasil buatannya yang sulit, detail hingga kompleks. Sehingga proses pembuatannya sangat lama sampai memakan waktu enam bulan dan bahkan sampai tahunan.

Tenun Sumba ini diketahui memiliki 42 tahapan dalam pembuatannya.

Wastra Indonesia ini masih menerapkan pewarnaan alami. Makanya melahirkan keunikan tersendiri dari tenun tersebut.

Teknik yang digunakan dipembuatannya juga merupakan masih warisan nenek moyang yang bertahan berabad-abad lamanya.

Dalam pembuatan motif dan tenun Sumba ini, ada tiga teknik utama adalah lambaleko, pawora dan pahikung.

Dari ketiga teknik tersebut, mempunyai keunggulan tersendiri dan digunakan di daerah yang berbeda.

Mengutip dari berbagai sumber, produksi tenun Sumba biasnaya diawali dengan pembuatan pewarna dari beberapa tanaman endemik.

Seperti akar mengkudu, serat kayu, daun, tanaman Wuira dan kulit loba.

Tanaman tersebut dipanen, kemudian ditumbuk atau diperas, lalu dicampurkan ke dalam air dan kapur hingga mendapat warna yang diinginkan.

Setiap warna yang mempunyai proses masing-masing, misalnya warna merah dari mengkudu yang harus dicampur dengan kemiri.

Sedangkan, benang diberi motif yang dibuat dari daun gewang, semacam daun palem, sesuai dengan bentuk yang ingin dibentuk.

Setelah itu, dicelup ke perwarna, kemudian kembali sampai siap untuk ditenun para perempuan.

Lalu, kain biasanya diangin-anginkan selama sebulan lamanya. Setelah itu dicelup dengan kemiri dan "ditidurkan di dalam keranjang untuk warnanya lebih mencorak.

Sementara, motif tenun ini didominasi faun, yang memiliki arti positif.

Seperti, motif kuda yang memiliki makna kejantanan dan keberanian, rusa yang berarti bojak dan buaya mempunyai besarnya pengaruh seseorang.

Sementara, motif lainnya, ayam di tenun ini, seperti yang dikalungkan ke capres dan cawapres memiliki makna, kepemimpinan, amanah dan pelindung.

Ayam juga dianggap simbol kerja keras, keberhasilan menjaga keluarganya dan keberanian.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Beritabaru.co Sulsel. Mari bergabung di Grup Telegram "Berita Baru Sulsel", caranya klik link t.me/beritabarusuls…, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

]]>
https://sulsel.beritabaru.co/mengenal-keindahan-tenun-sumba-yang-dikalungkan-ke-capres-cawapres-saat-daftar-di-kpu/feed/ 0 https://sulsel.beritabaru.co/wp-content/uploads/sites/26/2023/10/tenun-sumba-300x200.jpeg