
Botting, Chatbot Buatan Mahasiswa Unhas untuk Bantu Warga Watang Bacukiki Paham Pencegahan Stunting
Berita Baru, Parepare – Mahasiswa KKN Universitas Hasanuddin (Unhas) Gelombang 114 di Kelurahan Watang Bacukiki, Kecamatan Bacukiki, Kota Parepare, Riswan Ramadhan membuat chatbot edukasi pencegahan stunting yang diberi nama ‘Botting’.
Awalnya chatbot itu hanya sebatas program kerjanya yang telah diluncurkan Kamis (31/7) lalu.
Namun seiring waktu berjalan, Botting sendiri masih terus digunakan masyarakat dan telah menjadi instrumen dalam kegiatan kesehatan.
Terbaru, chatbot Botting juga digunakan sebagai bagian dari penilaian lomba posyandu di Kelurahan Watang Bacukiki.
“Saya melihat bahwa salah satu kunci pencegahan stunting adalah akses informasi yang tepat dan mudah dipahami masyarakat,” kata Risman, Sabtu (23/8/2025).
“Dari sanalah lahir ide untuk menciptakan Botting sebuah asisten digital yang bisa membantu masyarakat bertanya dan belajar tentang gizi, kesehatan ibu dan anak, hingga peran penting 1000 Hari Pertama Kehidupan,” tambah mahasiswa Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.
Riswan menjelaskan Botting bekerja dengan model rule-based chatbod (if-else) yang artinya sederhana, namun fokus dan relevan.
Cara penggunaannya, lanjut dia, masyarakat cukup memindai QR COde yang ditempel di posyandu atau di kantor kelurahan.
“Masyarakat sudah langsung mengakses informasi terkait gizi balita, kesehatan ibu hamil, sampai jadwal posyandu,” jelasnya.
Saat ini, Riswan menilai Botting menjadi bukti inovasi mahasiswa tidak akan berhenti pada masa KKN saja.
“Botting telah bertransformasi menjadi media informasi digital praktis yang tidak hanya dipakai warga sehari-hari, tapi juga mendukung capaian program kesehatan kelurahan,” ujarnya.
“Dari ruang koding sederhana seorang mahasiswa, Botting menjelma menjadi bagian nyata dari keseriusan Watang Bacukiki dalam melahirkan generasi sehat dan bebas stunting,” imbuhnya.
Sementara itu, chatbot Botting itu mendapat apresiasi dari pemerintah setempat.
Lurah Watang Bacukiki, Nur Muhlisa menegaskan keberadaan Botting telah membantu memperkuat edukasi masyarakat:
“Kami sangat mengapresiasi inisiatif ini. Harapannya, bot ini bisa digunakan masyarakat secara luas dan menjadi sarana edukasi yang terus berkembang di masa mendatang,” pungkasnya.