Asal Usul Burung Merpati sebagai Lambang Perdamaian
Berita Baru, Makassar – Burung Merpati telah menjadi simbol perdamaian di dunia.
Burung ini juga merupakan simbol yang mempunyai arti mendalam dari berbagai aspek kehidupan.
Untuk menambah pemahaman yang lebih tentang arti di balik simbol ini. Agar kita lebih menghargai nilai sebuah perdamaian dan kemurnian di dunia yang terus berubah.
Dari Mana Asalnya
Burung Merpati sudah menjadi simbol perdamaian dan kemurnian selama ribuan tahun di berbagai budaya yang ada di dunia.
Menurut The History Press, dalam mitologi Yunani kuno, merpati ini kuat dengan hubungannya dengan dewi cinta, Aphrodite.
Makanya merpati dikenal dengan simbol pembaharuan kehidupan dan cinta.
Sedangkan, di Jepang Kuno, burung ini sering membawa pedang melambangkan akhirnya sebuah perang.
Sementara, di tradisi Kristen awal, pembastisan sering digambarkan disertai dengan kehadiran merpati dan juga di makam mereka.
Di kisah Nabi Nuh dalam Alkitab, saat air bah suruh. Nabi Nuh mengirimkan burung merpati yang kembali dengan daun zaitun sebagai penanda banjir Alkitab telah berakhir dan kehidupan kembali ke Bumi.
Saat itulah, dalam imam Kristen, merpati telah menjadi pembebasan dan pengampunan Tuhan.
Kemudian, salah seorang seniman Pablo Picasso telah menjadikan burung merpati sebagai simbol perdamaian modern saar dipilih sebagai lambang Kongres Perdamaian Dunia pada tahun 1949.
Seiringnya waktu, Merpati kemudian menjadi simbol gerakan perdamaian dan cita-cita Partai Komunis.
Fakta Lainnya tentang Merpati
Menurut Chirp for Birds, burung merpati juga disebut berulamg kali di dalam kitab kuno.
Mulai dari pembaptisa Yesus sampai setelah banjir. Ketika itu, Nuh mengirimkan merpati yang kembali dengan cabang zaitun atau tanda daratan telah kering yang ada di dekatnya.
Merpati ini dijadikan lambang perdamaian dengan Tuhan, kemunian dan kepolosan.
Tak hanya itu, banyak juga cerita lahir dari suku asli Amerika yang menampilkan burung putih lembut ini di cerita rakyat mereka.
Di Suku Blackfoot, menjadikan burung merpati sebagai pelindung prajuritnya dan memastikan kembalinya tanpa alami luka setelah bertempur di medan perang.
Sedangkan, suku Aztec dengan suku Indian Meksiko memakai burung merpati di ritual pernikahan mereka dan menilai merpati sebagai lambang cinta.
Di mitologi Yunani, burung ini juga melambangkan Aphrodite, dewi cinta.
Hal tersebut, sehalan dengan mitos Mesopotamia yang menggambarkab merpati sebagai penghubung cinta dunia, perang dan seksualitas.
Sementara di agama Islam, merpati memiliki arti khusus karena dikatakan telah membantu Rasulullah Saw.
Dan terakhir di Jepang, gambar merpati dengan pedang melambangkan akhir dari sebuah perang.
Burung Merpati sebagai Simbol PerdamaianÂ
Merpati tetap menjadi simbol perdamaian hingga saat ini. Misalnya, selama bertahun-tahun merpati dilepaskan di pertandingan olimpiade sebagai tanda perdamaian di antara negara-negara peserta.
Dan sepanjang tahun, para aktivis politik dan anti-perang mengangkat spanduk dengan gambar merpati dan simbol perdamaian untuk menyoroti pesan mereka.
Kini, beberapa orang masih melepas merpati putih baik pada pernikahan maupun pemakaman, sebagai simbol harapan akan perdamaian abadi dalam kedua acara tersebut.
Simbolisme merpati telah menyatu dalam budaya sehingga banyak organisasi menggunakan simbol ini dalam ikonografi mereka, termasuk logo Hari Perdamaian Internasional PBB yang menampilkan gambar merpati dengan daun zaitun.