Jelang Pencoblosan, Ketua Tim Pemenangan Erat Bersalam Minta Penyelenggara Pilkada Bertindak Adil dan Fair
Berita Baru, Parepare – Ketua Tim Pemenangan pasangan calon Erna Rasyid Taufan-Rahmat Sjamsu Alam, Kaharuddin Kadir meminta penyelenggara Pilkada 2024 di semua tingkatan untuk menjaga integritas hingga transparan.
Hal itu dikatakan Kaharuddin Kadir saat melakukan konferensi pers, di Posko Pemenangan Erat Bersalam, pada Senin (25/11/2024).
Kaharuddin mengungkapkan bahwa timnya telah membentuk pengawasan di 198 tempat pemungutan suara (TPS) untuk mencegah potensi kecurangan.
“Kami sudah bentuk tim untuk mengawal 198 TPS. Ada kekhawatiran akan adanya upaya dari oknum tertentu yang mencoba melakukan kecurangan,” kata Kaharuddin.
Ketua Harian Partai Golkar Parepare menegaskan seluruh tim Erat Bersalam akan mengawasi seluruh penyelenggara, mulai dari Bawaslu hingga KPU di setiap tingkatan.
“Kami meminta seluruh penyelenggara menjaga integritas. Jangan sampai ada yang memanfaatkan wewenang untuk kepentingan tertentu,” tegasnya.
Hal yang dikhawatirkan, kata Kaharuddin, potensi penyalahgunaan surat suara cadangan yang disiapkan sebanyak 2 persen dari jumlah pemilih.
Menurutnya, surat suara tersebut rawan dimanfaatkan untuk menguntungkan salah satu pasangan calon tertentu.
“Kami sudah mengimbau saksi kami di TPS untuk memperhatikan betul-betul soal surat suara cadangan ini pada saat perhitungan suara,” imbuhnya.
Selain itu, Ketua Tim Pemenangan Erat Bersalam menduga adanya oknum yang menahan C-Undangan untuk pemilih.
“Tim di lapangan sudah kami arahkan untuk mengawasi potensi kecurangan ini dan juga meminta agar petugas KPPS bersikap netral dan tidak berpihak,” ucapnya.
Kaharuddin menambahkan akan mengambil langkah tegas jika menemukan pelanggaran selama proses pemungutan hingga perhitungan suara.
“Kami tidak akan tinggal diam jika ada pelanggaran. Kami berharap penyelenggara Pilkada ini tetap on the track dan objektif petugas untuk menjalankan tugasnya dengan baik,” ujarnya menambahkan.
Kaharuddin juga menyampaikan kekhawatiran terhadap potensi manipulasi selama proses perhitungan suara.
“Kami menduga ada oknum yang mencoba bermain di tahap perhitungan suara. Oleh karena itu, kami meminta semua pihak berlaku adil dan menjunjung prinsip demokrasi,” pungkasnya.