Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

pmii parepare
(Foto: istimewa)

PMII Parepare Kecam Oknum ASN yang Provokasi Konflik SARA



Berita Baru, Parepare – Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kota Parepare mengecam pernyataan oknum ASN, Fahri yang melontarkan pernyataan provokatif yang berpotensi memicu konflik SARA.

Ketua PC PMII Parepare, Nasrullah menilai pernyataan Fahri bisa menimbulkan konflik dan mengancam kerukunan hingga perdamaian.

“Kami memandang pernyataan tersebut adalah pernyataan provokatif yang sangat bisa berimbas menimbulkan konflik dan akan menjadi bibit-bibit baru yang akan mengancam kerukunan dan juga perdamaian yang ada di Parepare,” katanya, dalam keterangan tertulisnya, pada Minggu (29/9/2024).

Nasrullah juga mendorong agar masyarakat Parepare tidak memberikan ruang bagi gerakan-gerakan intoleran dan radikalisme.

“Sebab efek yang di timbulkan sangat mengancam persatuan, kesatuan, dan perdamaian yang selama ini terjaga dan baik di Kota Parepare,” tambahnya.

Pihaknya juga berkomitmen untuk mengawal isu intoleran yang berkembang dan akan ikut berpartisipasi aktif.

“PMII Parepare berkomitmen untuk mengawal isu intoleran yang berkembang dan akan ikut berpartisipasi aktif untuk mencegah berkembang biaknya bibit-bibit intoleran dan ancaman radikalisme di Parepare,” tegasnya.

Berikut pernyataan sikap PC PMII Parepare terkait ucapan Fahri dalam video yang viral di media sosial.

  1. Mengecam segala tindakan Intoleran dan segala isu radikalisme yang akan memecah belah masyarakat Kota Parepare
  2. Mengajak seluruh masyarakat untuk dapat menyikapi persoalan ini dengan bijak, tidak mudah terprovokasi oleh sentimen-sentimen kebencian dan permusuhan.
  3. Mendesak aparat penegak hukum menindak tegas pelaku intoleran dan segala yang mengancam kerukunan, perdamaian dan perpecahan di Parepare.
  4. Mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare untuk menyelesaikan isu intoleran yang terjadi.
  5. Mendesak DPRD Parepare untuk tidak memihak ke kelompok mana pun dan sesegera mungkin melakukan mediasi untuk menyelesaikan isu intoleran yang terjadi.