Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

perempuan
Nur Rahmadani

Saatnya Perempuan Berpartisipasi Aktif di Organisasi Internal dan Eksternal



Penulis: Nur Rahmadani
Mahasiswa IAIN Parepare


Tantangan seorang perempuan di era sekarang yaitu Perempuan sering sekali mendapatkan tudingan pro dan kontra di Rana publik dan domestik. Katanya perempuan itu hanya di wilayah domestik saja, tetapi pada nyatanya di kalangan masyarakat perempuan juga yang berperan aktif. Kadang kala dapat dirasakan adanya ketimpangan gender di lingkungan tersebut. Maka dari itu sangat diperlukan upaya untuk meningkatkan fungsi dan peran perempuan.

Apalagi sering sekali diagungkan bahwa perempuan merupakan madrasatul ula’ untuk anaknya. Sehingga, diperlukan wawasan luas untuk mendidik anak yang baik dengan cara partisipasi aktif dalam berorganisasi. Bahwa perempuan juga harus diberi kebebasan dalam artian bebas dalam berpikir, bebas dalam berinisiatif, bebas dalam berkiprah dan beraktivitas. Adanya kesetaraan artinya kesamaan hak untuk mendapatkan ruang dan akses publik untuk mengamalkan ilmu dan pengetahuan seluas-luasnya.

Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan peran dan fungsi perempuan dengan terbentuknya sebuah organisasi sebagai wadah perempuan untuk berproses dan mengasah kemampuan dan keterampilan. Sebagai tempat untuk mengaktualisasikan kemampuannya. Sehingga perempuan tidak merasa terkungkung oleh kultur patriarki yang membuatnya terbatas dalam berkiprah di berbagai aspek.

Sehingga laki-laki dan perempuan memiliki ruang untuk berperan aktif di lingkungan masyarakat, baik itu di bidang politik, ekonomi, pendidikan, sosial dan budaya. Untuk menghindari adanya ketimpangan gender untuk mengembangkan aspirasi dan potensi yang dimiliki. Dengan bergelutnya perempuan dalam organisasi dapat mematahkan stigma bahwa perempuan tidak bisa apa-apa dan lemah.

Apabila di organisasi perempuan akan memperoleh nilai intelektual, kreativitas, dan ketelitian serta dapat membangun organisasi yang lebih produktif dan inovatif.

Kedudukan perempuan di dalam organisasi bukan lagi di anggap sebagai pelengkap ataupun pajangan di dalam organisasi tetapi mempunyai peluang dalam membangun organisasi tersebut. Dapat dikatakan bahwa laki-laki dan perempuan adalah dua sayap yang sama penting dalam mengibarkan pesona kesetaraan.