Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

erick tohir
Konferensi pers, PSSI soal hasil seleksi wasit Liga 1 dan Liga 1. (Foto: PSSI)

Erick Tohir Ingatkan PT LIB Ancaman Sabotase VAR di Liga 1



Berita Baru, Makassar – Ketua Umum PSSI Erick Tohir mengingatkan PT Liga Indonesia Baru (LIB) bahaya sabotase dalam penggunaan Video Assistant Referee atau VAR.

Salah satu bentuk sabotase yang akan terjadi yakni terputusnya koneksi internet.

Erick Tohir mengungkapkan tidak menutup kemungkinan akan ada ancaman dari pihak yang tidak suka perkembangan sepak bola Indonesia.

“Bagaimana kalau WiFi mati? Kan, bisa disabotase. Bagaimana nasin pertandibgan? Saya bilang berhentiin,” ungkapnya.

“Karena sabotase di lapangan selalu terjadi, yang tidak ingin sepak bola Indonesia maju,” katanya.

Menuju penggunaan VAR dinLiga 1, PSSI mulai melakukan pelatihan pada 20 Juni 2023.

Dengan kata lain, akan ada asisten wasit yang bekerja di dalam ruangan bukan di lapangan.

“Mereka akan menjadi bagian training enam bulan pertama,” jelas Erick Tohir.

“Liga sudah propose, tanggal 20 sudah mulai latihan karena percuma asa VAR, jika tidak bisa mencet-mencetnya,” tambah Erick Tohir.

Ada ratusan wasit yang ikut seleksi, hanya 52 yang dinyatakan lolos dan hanya 18 ditetapkan layak memimpin Liga 1 2023-2024.

Hal ini dilakukan merupakan salah satu terobosan baru yang dilakukan pihak PSSI sebelum bergulirnya Liga 1.

Sebelum-sebelumnya, PSSI hanya menggelar penyegaran wasit. Kebugaran wasit dites dan ada workshop membahas regulasi kompetisi.

Akan tetapi tidak diumumkan ke publik berapa dan siapa wasit yang lolos atau layak memimpin pertandingan liga.

Saat ini, PSSI telah menetapkan 18 wasit layak memimpin Liga 1 dari 52 yang dinyatakan layak memimpin laga.

Mereka lolos setelah dinilai dua instruktur wasit asal federasi sepak bola Jepang dan delapan instruktur wasit dalam negeri.

Tes dalam seleksi wasit ada tiga macam, yakni video test berupa analisis insiden berdasarkan law of the games atau LOTG sebesar 20 persen, tes LOTG 20 persen dan tes fisik standar FIFA sebesae 60 persen.

Erick mengatakan meminta publik tidak mencemooh wasit yang telah lolos seleksi.

Erick menyakini perbaikan di sisi wasit Indonesia perlahan tapi pasti dengan penanganan yang baik, kualitas wasit jymuga akan terus meningkat.

“Jadi saya mohon hasil seleksi ini bukan menjadi cemoohan, tapi menjadi introspeksi kita bersama, kita harus bisa lebih baik,” pungkasnya.