Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store
Asisten II Setdako Parepare, Suryani saat membawakan sambutan di penerangan hukum yang digelar Kejari Parepare. (Foto: Istimewa)

Kejari Gandeng Pemkot Parepare untuk Berantas Mafia Pupuk dan Pangan



Berita Baru, ParepareKejaksaan Negeri (Kejari) gandeng Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare untuk memberi perhatian khusus untuk mafia pupuk dan pangan.

Salah satu langkah yang dilakukan keduanya untuk memberantas mafia dengan menggelar penerangan hukum.

Kegiatan tersebut berlangsung di Auditorium BJ Habibie Rumah Jabatan (Rujab) Wali Kota Parepare, Selasa (7/3/2023).

Kasi Intelejen Kejari Parepare, Sugiharto menggandeng kepolisian dan pemerintah dalam memberi pemahaman secara hukum terkait mafia pupuk dan pangan tersebut.

“Penerangan hukum ini menjadi perintah Presiden melalui Kejaksaan Agung untuk mengendalikan mafia pupuk dan pangan,” jelasnya.

“Juga mengendalikan inflasi dan kami juga diamanatkan untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem,” sambungnya.

Dia juga mengutarakan belum menemukan adanya mafia pangan dan pupuk.

Pihaknya menyebut pupuk dengan pangan sebuah kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat dan penyaluran keduanya harus diawasi bersama.

“Kami masih terus melakukan pemantauan. Saat ini belum ada temuan dan terus melakukan pengawasan,” katanya.

“Tentu mafia pupuk dan pangan ini sangat meresahkan masyarakat dan tentunya tidak bisa dibiarkan,” tambah Sugiharto.

Sementara Asisten II Setdako Parepare Suryani mendukung penuh penerangan hukum yang dilakukan kejaksaan.

Selain itu, dia juga menyebut keterlebitan oemerintah dalam penerangan hukum sebagai bentuk hubungan yang baik.

“Pengawasan distribusi pangan dan pupuk adalah bagian hal yang penting. Pupuk menjadi kebutuhan petani yang mengembangkan produksinya dan ini salah sasaran akan membuat petani sengsara,” jelasnya.

“Pemerintah apresiasi langkah yang diambil Kejaksaan dan berharap penyaluran pupuk dan pangan bisa tepat sasaran dan tepat waktu,” sambungnya.

Suryani memuji Kejari Parepare yang telah memberi atensi untuk pemanfaatan dan pembelian produk dalam negeri.

“Saya berharap peserta mengikuti dengan baik, solusi pemberantasan mafia pupuk dan pangan dan bangga menggunakan produk dalam negeri,” tutupnya.