Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

bernardo tavares
Bernardo Tavares saat konferensi pers menyinggung dua hal.

Menang Telak atas PSS Sleman, Bernardo Tavares Soroti Suporter dan Wasit



Parepare – Laga pekan ke-18 Liga 1 2022/2023, antara PSM Makassar vs PSS Sleman yang berlangsung di Stadion Gelora BJ Habibie Parepare, Sabtu (14/1/2023).

Pertandingan itu berlangsung tanpa dihadiri penonton akibat tidak terbitnya izin keramaian dari pihak kepolisian dengan alasan masih ada infrastruktur yang masih perlu dibenahi.

Hasil pertandingan itu, PSM Makassar berhasil pecundangi PSS Sleman dengan skor akhir 4-0. Gol itu dicetak diantaranya Ramadhan Sananta dengan dua Gol, Ananda Reihan, dan Everton Nascimento melalui titik penalti.

Tentunya ini membuat PSM Makassar bertahan di puncak klasemen sementara Liga 1 2022/2023 dengan mengantongi 37 poin selisih satu dengan Madura United 36 poin.

Saat konferensi pers, Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares mengatakan meraih kemenangan atas PSS Sleman, tidak membuatnya bahagia karena masih ada mengganjal dihatinya.

“Pertandingan kali ini, ada dua hal membuat rasa bahagia ini ada mengganjal, tidak full saya bahagia,” katanya.

“Pertama adalah suporter kami layak melihat langsung pertandingan kami menangkan malam ini. Pemain juga harusnya mendapat motivasi tambahan sebagai energi ekstea dari dukungan suporter,” sambung Bernardo Tavares.

Pelatih asal Portugal itu mengutarakan alasan keduanya tidak bisa bahagia atas kemenanangan telak yang diraih anak asuhnya.

“Alasan kedua membuat saya kurang bahagia adalah, wasit. Oke kita menang, ini memang harus betul-betul disampaikan,” jelasnya.

“Mereka harus menjalankan aturan-aturan dalam sepak bola itu dengan baik,” imbuhnya.

Bernardo Tavares mengeluhkan keputusan wasit yang tidak adil dalam mengambil keputusan selama pertandingan karena banyak tekel berbahaya yang dilakukan pemain PSS Sleman.

“Contoh pemain nomor 6 (Jihad Ayoub), dia sudah mendapa kartu kuning di babak pertama namun kembali melakukan pelanggaran dan layak diberikan martu kuning kedua tapi wasit tidak memberikannya,” jelasnya.

“Begitu juga dengan nomor 44 (Nurdiansyah), di babak pertama melakukan dua tekel berbahaya, layak diganjar kuning dua kali tapi tidak diberikan. Nomor 78 (Ifan Nanda Pratama) babak kedua melakukan tekel berbahaya yang layak diganjar kartu kuning namun tidak diberikan,” urainya.

Pihaknya juga menerangkan Ramadhan Sananta dimenit ke-67 berada on-side namun lagi-lagi wasit menganggapnya berada di posisi offside.

“Sananta dimenit ke-67 tidak offside, dia cetak gol justru diberikan kartu kuning kepadanya,” katanya.