Inflasi Sulsel Sentuh 6 Persen pada Bulan November 2022
Makassar – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan (Sulsel) mencatat tingkat inflasi sebesar 6 persen (yoy) dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 113,34 pada November 2022.
“Dari lima kota IHK di Sulawesi Selatan, inflasi yoy tertinggi terjadi di Parepare sebesar 7,11 persen dengan IHK sebesar 115,15 dan inflasi yoy terendah terjadi di Bulukumba sebesar 4,34 dengan IHK sebesar 112,96,” kata Kepala BPS Suntono, Jumat (2/12/2022).
Suntono mengungkapkn lima kota IHK di Sulsel yakni Bulukumba, Watampone, Makassar, Parepare, dan Palopo.
Menurut Suntono, inflasi terjadi karena kenaikan indeks harga pada 10 kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 6,70 persen, yakni kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 3,11 persen.
Kemudian, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 3,12 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 4,93 persen, kelompok kesehatan sebesar 2,97 persen.
Berikutnya, kelompok transportasi sebesar 17,42 persen, kelompok rekreasi, budaya dan olahraga sebesar 2,81 persen, kelompok pendidikan sebesar 2,46 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman serta restoran sebesar 4,57 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,23 persen.
“Komoditas utama penyumbang inflasi yoy pada November 2022, antara lain bensin, angkutan udara, telur ayam ras, minyak goreng, rokok kretek filter, kontrak rumah, kue kering berminyak, sabun detergen bubuk/cair, cabai rawit, dan upah asisten rumah tangga,” jelasnya.
Sementara kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan, sebut Suntono mengalami deflasi sebesar 0,15 persen.
“Komoditas yang memberikan andil deflasi yoy, antara lain daging ayam ras, tomat, cumi-cumi, jagung manis, ikan teri, pisang, biaya administrasi transfer uang, asam, kol putih/kubis, dan bawang putih,” ungkapnya.