11 Julukan Negara ASEAN dan Maknanya
Berita Baru, Travel – Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara atau Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) adalah organisasi geopolitik dan ekonomi. Anggota ASEAN adalah negara-negara di kawasan Asia Tenggara. ASEAN berdiri pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand.
Saat ini, ASEAN memiliki 11 negara anggota. Namun, salah satu anggotanya yakni Timor Leste belum masuk secara resmi, meskipun sudah diakui sebagai anggota ASEAN ke-11 dalam KTT di Phnom Penh, Kamboja pada November 2022.
Setiap negara anggota ASEAN memiliki julukan, berdasarkan keunikan dan ciri khas masing-masing bangsa.
Berikut julukan negara anggota ASEAN, serta makna di balik julukan tersebut.
Indonesia
Indonesia merupakan salah satu negara pendiri ASEAN yang bergabung pada 8 Agustus 1967. Julukan Indonesia adalah The Emerald of the Equator atau Zamrud Khatulistiwa.
Makna julukan Zamrud Khatulistiwa adalah keindahan batu zamrud yang dilalui garis khatulistiwa atau garis khayal lintang nol derajat yang membagi bumi menjadi dua bagian, yakni utara dan selatan.
Julukan Indonesia yang populer lainnya adalah Negera Maritim karena memiliki wilayah perairan yang luas, mencapai 3.257.483 km.
Bahkan, wilayah perairan Indonesia lebih luas dari total daratannya.
Indonesia juga dijuluki Negara Kepulauan, karena memiliki sekitar 18.110 pulau berdasarkan data Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Malaysia
Malaysia merupakan salah satu negara pendiri ASEAN yang bergabung pada 8 Agustus 1967. Masyarakat Indonesia kerap menjuluki Malaysia sebagai Negeri Jiran.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Jiran berarti orang yang tinggal di sebelah, dekat, atau tetangga.
Julukan ini mengacu pada posisi geografis Malaysia yang dekat dengan Indonesia, sehingga disebut negara tetangga.
Malaysia juga dijuluki Land of Indigenous Malay yang berarti Tanah Melayu Adat secara harfiah.
Julukan ini diberikan lantaran penduduk Malaysia berasal dari etnis yang beragam.
Oleh sebab itu, etnis di Malaysia dibagi menjadi tiga kelompok besar, yakni Tionghoa, Tamil, dan Melayu.
Filipina
Filipina merupakan salah satu negara pendiri ASEAN yang bergabung pada 8 Agustus 1967.
Negara ini memiliki julukan Pearl of the Orient Seas yang secara harfiah berarti mutiara laut dari Orien atau mutiara laut dari timur.
Julukan ini diberikan oleh bangsa Eropa, khususnya Spanyol saat datang ke Filipina pada abad ke-18.
Kala itu, bangsa Eropa menggunakan nama orien untuk menyebut negara yang terletak di bumi bagian timur.
Filipina juga dijuluki lumbung padi ASEAN, bersama dengan Indonesia, Thailand, Vietnam, Myanmar, dan Laos.
Bahkan, Kota Los Banos di Filipina menjadi kantor pusat Institut Penelitian Padi Internasional (IRRI) yang didirikan pada 1960.
Filipina terkenal dengan metode pertanian padi pada perbukitan.
Salah satu lokasi sawah padi di Filipina telah diakui sebagai warisan dunia UNESCO, yakni Rice Terraces of Cordilleras atau Teras Sawah Cordilleras, seperti dilansir dari laman World Heritage Convention UNESCO.
Thailand
Thailand merupakan salah satu negara pelopor ASEAN yang bergabung pada 8 Agustus 1967, sekaligus menjadi tempat lahirnya ASEAN.
Thailand dijuluki sebagai The Land of Smiles yang berarti secara harfiah Negara Penuh Senyuman.
Hal ini disebabkan masyarakat Thailand terkenal dengan kesopanannya serta sikap ramah saat berinteraksi dengan penuh senyuman.
Selain The Land of Smiles, Thailand juga dijuluki sebagai Negeri Gajah Putih. Alasannya, gajah putih merupakan simbol kerajaan di Thailand dan merupakan hewan nasional.
Singapura
Singapura merupakan salah satu negara pendiri ASEAN yang bergabung pada 8 Agustus 1967.
Singapura dijuluki sebagai The Lion City atau Negeri Singa, seperti dilansir dari laman National Heritage Board Singapore.
Julukan ini mengacu pada makna Singapura, yang berasal dari kata frasa Singa Pura, atau Kota Singa.
Menurut sejarah Melayu, julukan itu diberikan oleh pendiri Singapura yaitu Sang Nila Utama, seorang pangeran dari Palembang.
Saat mendarat di sebuah pulau, Sang Nila Utama melihat melihat makhluk yang dia yakini sebagai singa, sehingga pulau tersebut diberi nama Singa Pura. Pulau itulah yang kini berkembang menjadi Singapura.
Vietnam
Vietnam merupakan anggota ke-7 ASEAN yang resmi bergabung pada 28 Juli 1995. Negara yang beribu kota di Hanoi ini dijuluki Negeri Naga Biru.
Julukan itu berkaitan dengan perkembangan sektor ekonomi Vietnam. Melansir dari laman Gramedia Blog, industri Vietnam berkembang pesat pada era 1960-an hingga 1990-an sehingga mendorong perekonomian negaranya.
Ekonomi Vietnam tumbuh pesat bersama dengan negara lain di Asia dan Asia Tenggara, yakni Korea Selatan, Taiwan, Hong Kong, dan Singapura.
Keempat negara itu kerap dijuluki Macan Asia Timur atau Asia’s Four Little Dragons.
Vietnam juga dijuluki sebagai The Land of Dragon atau negeri para naga. Julukan ini mengacu pada legenda naga yang turun di tanah Vietnam membantu negara tersebut melawan penjajah.
Setelah menang pertempuran, naga-naga tersebut ternyata sangat terkesan dengan keindahan alam di bumi sehingga para naga memutuskan untuk menetap selamanya di sana.
Brunei Darussalam
Brunei Darussalam resmi menjadi anggota ke-6 ASEAN pada 7 Januari 1984. Brunei dijuluki sebagai Kingdom of Unexpected Treasures yang berarti Kerajaan dengan Harta Karun Tak Terduga, seperti dilansir dari Brunei Tourism.
Julukan ini diberikan lantaran Brunei merupakan negara kaya meskipun wilayahnya kecil, hanya 5.765 km persegi.
Pada 2022 Brunei menduduki peringkat ke-10 negara terkaya di dunia versi Global Finance Magazine, yaitu majalah finansial berbasis di New York.
Brunei juga dijuluki sebagai Petro Dollar. Melansir dari laman Investopedia, Petro Dollar merupakan istilah yang merujuk pada pendapatan dari ekspor minyak dalam mata uang dollar AS.
Julukan ini mengacu pada salah satu komoditi ekspor utama Brunei yakni minyak mentah. Tak heran, jika Brunei mendapatkan pundi-pundi kekayaan dalam dollar AS yang berasal dari ekspor minyak mentah.
Myanmar
Myanmar resmi menjadi anggota ASEAN pada 23 Juli 1997. Negara yang beribu kota di Naypyidaw ini dijuluki sebagai The Land of Golden Pagodas yang berarti negeri pagoda emas secara harfiah.
Julukan ini diberikan kepada Myanmar lantaran negara ini memiliki banyak pagoda, kuil, dan stupa yang permukaannya berlapis emas, seperti dilansir dari Travel Triangle.
Selain The Land of Goden Pagodas, Myanmar juga dijuluki sebagai Negeri Negeri Seribu Pagoda.
Julukan ini diberikan karena terdapat banyak bangunan pagoda di negara itu.
Pagoda menjadi pusat penyebaran agama Buddha di Myanmar sejak dahulu, sehingga mayoritas penduduknya mengabut agama Buddha.
Myanmar juga dijuluki sebagai Tanah Emas, lantaran komoditas tersebut sangat penting dan bersifat sakral bagi masyarakat Myanmar.
Emas juga digunakan untuk melapisi bangunan pagoda.
Laos
Laos merupakan anggota ke-8 ASEAN yang resmi bergabung pada 23 Juli 1997.
Negara yang beribu kota di Vientiane ini dijuluki sebagai Landlocked Country berarti negara yang terkunci atau terkurung oleh daratan seperti dilansir dari Britannica.
Julukan ini diberikan karena Laos tidak memiliki laut lantaran dikelilingi negara-negara lain. Laos berbatasan langsung dengan daratan China, Myanmar, Vietnam, Kamboja, dan Thailand.
Laos juga dijuluki sebagai The Land of a Million Elephant atau Negeri Sejuta Gajah.
Nama Laos sendiri berasal dari kata Lan Xang yang berarti kerajaan gajah. Masyarakat Laos menganggap gajah merupakan hewan pembawa kemakmuran bagi negaranya.
Sayangnya, populasi gajah di Laos mulai berkurang, seperti dilansir dari NBC News.
Meskipun dijuluki Negeri Sejuta Gajah, namun diprediksi Laos hanya memiliki 700 ekor gajah yang tersisa di alam liar.
Kamboja
Kamboja dijuluki sebagai Land of the Khmer atau Tanah Kedamaian dan Kemakmuran.
Julukan itu mengacu pada asal nama Kamboja dalam Bahasa Sansekerta, yakni Kambuja atau Kampuchea, yang berarti tanah kedamaian dan kemakmuran.
Selain itu, Kamboja juga dikenal sebagai Negeri Angkor Wat. Sebab Kamboja terkenal akan candi Buddha terbesar di dunia yaitu Angkor Wat di kota Angkor.
Bahkan, Angkor Wat merupakan lambang negara ini.
Timor Leste
Meskipun belum resmi, Timor Leste akhirnya diakui sebagai anggota ASEAN ke-11.
Pernyataan tersebut dirilis saat para pemimpin negara anggota ASEAN bertemu dalam KTT di Phnom Penh, Kamboja pada November 2022 lalu.
Timor Leste dulunya bernama Timor Timur dan merupakan salah satu provinsi di Indonesia.
Namun, pada 20 Mei 2002 Timor Timur lepas dari Indonesia dan memutuskan memakai nama Portugis Timor Leste sebagai nama resmi.
Negara ini dijuluki sebagai Bumi Loro Sae. Julukan ini diberikan lantaran Timor Leste memiliki banyak pemandangan pantai dan pegunungan yang indah.